7 6. Turnamen (2)

Zarse yang sedang beradu pedang dengan Hazard melihat kedua temannya telah dikalahkan mundur sejenak sebelum mulai maju untuk menebas Hazard yang berakhir dengan tebasan yang hanya mengenai klon Hazard.

"Apa?! Klon?!"teriak Zarse frustasi dan langsung menaik kan kewaspadaan nya pada sekeliling.

'dimana? Dimana? Pikir cepat Zarse!'Zarse berpikir keras dengan frustasi apalagi dengan fakta bahwa kedua temannya telah kalah.

"fire magic, sea of ​​fire," Hazard mengeluarkan sihirnya langsung ke arah Zarse yang menghindar, Zarse yang berhasil menghindar langsung melakukan serangan balik dengan pedang anginnya ke Hazard.

Hazard yang merasakan bahaya mengeluarkan pegasus dan terbang menjauh, Zarse yang tidak ingin memberi kesempatan pada Hazard langsung melesat kearah pegasus Hazard dan bersiap menikam, saat jarak hanya bersisa beberapa meter,Hazard melompat dari pegasus dan membuat pegasus menghilang untuk menyelamatkan diri.

"Light Magic, Light Spear!" Seketika disamping Hazard yang masih di udara, tombak tombak cahaya muncul di kiri kanan Hazard. Zarse yang melihat hal itu mengumpat dalam hati dan ekspresinya berubah muram, tanpa ada niatan mundur Zarse memilih berjudi untuk melawan Light Spear daripada mundur.

Saat tombak cahaya bertemu pedang angin, karena kalah jumlah pedang angin Zarse mulai hancur sedangkan tombak cahaya menembus pertahanan Zarse dan akhirnya mengenai tubuh Zarse menyebabkan kekalahan team 29 dan kemenangan team 53.

Saat keluar dari arena Hazard menghela nafas lega,"Hah, Akhirnya selesai!" Ucap Hazard sambil mengacak-acak rambutnya.

Rain disebelahnya juga memasang ekspresi puas, Fatma juga begitu. Sebelum ketiganya berpisah Fatma terlebih dulu meminta untuk berkumpul sebentar.

"Jadi, Kenapa Fat?" Hazard bertanya dengan nada ingin tahu, sedangkan Rain mendengarkan dari belakang.

"Yah, tidak ada, hanya saja, di tahap selanjutnya kita akan menjadi musuh kan?" Fatma berbicara sambil menyeringai yang membuat Hazard dan Rain menelan ludah dan berjanji dalam hati, 'jangan sampai bertemu dengan dia di tahap berikutnya!'

"Jadi, kuharap kita bertemu di tahap selanjutnya!" Fatma mengatakan hal tersebut dengan mata berbinar yang menyebabkan ketakutan untuk Rain dan Hazard.

"Y-ya," Hazard dan Rain hanya bisa menjawab pasrah dan menghela nafas kasar.

Karena suasana yang mendadak canggung Hazard mengajak keduanya untuk beristirahat di kantin, yang akhirnya ditolak dengan alasan Rain masih ada urusan di taman, sedangkan Fatma mau mencari Melisa di ruang kelasnya.

Mendapat penolakan dari keduanya Hazard mengangkat bahu dan pergi menuju kantin.

Sampai di kantin, Hazard yang melihat Alin sedang makan menghampiri tanpa ragu dan duduk di depannya.

"Hey Al," Hazard menyapa dengan tersenyum.

"Hay Hazard," Melihat kedatangan Hazard, Alin menyapa balik dengan senyum manis dan langsung melanjutkan makannya.

"Tadi kenapa lari dari Natali?" Hazard yang menginat kejadian tadi mau tidak mau karena penasaran bertanya pada Alin.

"Uhuk...Uhuk... Ga-gak-pa-pa," Alin yang mendengar pertanyaan Hazard memerah dan menjadi gugup.

"Ah, oke," Melihat Alin, Hazard hanya bisa pasrah.

***

Pertandingan terus berlanjut hingga akhirnya sampai dimana team 10 vs team 23.

"Baiklah sekarang waktunya pertandingan selanjutnya antara team 10 vs team 23!"ucap wasit dengan penuh semangat.

Dari satu sisi team 10 yang terdiri Jeffrey, Inen dan Sherlyana mulai masuk ke arena dan disisi lain team 23 yang berisi Maggie, Rafael dan Sherry yang dibarengi teriakan penonton pria saat Sherry yang memakai jubah penyihir lengkap dengan topinya masuk dan mengedipkan sebelah matanya ke arah penonton.

'dia populer!'teriak Jeffrey dalam hati.

"Baik akan saya hitung sampai tiga dan setelahnya langsung mulai!"teriak wasit dan disaat bersamaan semua peserta yang ada di arena mulai bersiap ada yang langsung mengeluarkan senjatanya dan ada pula yang tetap sangat santai.

"Satu!"

"Dua!

"Tiga! Mulai!"

Setelah kata mulai Sherry langsung mengeluarkan hewan sihirnya"keluarlah Gobi no Hokou!"teriak Sherry dan seketika muncul hewan mirip anjing dengan ekor lima dan dimasing masing ekornya ada elemen yang berbeda beda.

'makhluk itu? Apakah dia mau memusnahkan semua orang?'pikir Mr.Ramon.

"Itu biju berekor lima! Salah satu dari sembilan biju!"teriak Sekar yang sedang menonton dengan Vino dan Ilham.

"Mereka dalam masalah,"gumam Hazard.

'ini berbahaya!'pikir Jeffrey yang langsung memutar otaknya untuk mencari strategi terbaik saat ini hingga ia mendengar.

"Keluarlah Hydra!"teriak Sherlyana yang membuat banyak orang terkejut karena Hydra bukanlah hewan yang mudah diajak bicara.

"Keluarlah Water Dragon!"teriak Inen yang langsung mengagetkan orang orang yang mendengar karena pertarungan kali ini pasti akan menjadi pertarungan yang sengit antara para hewan sihir.

'ah sepertinya aku juga harus,'pikir Jeffrey sambil menghela nafas.

"Keluarlah Kirin!"gumam Jeffrey dibarengi munculnya kuda bertanduk berukuran lumayan besar dengan tubuh dilapisi petir biru.

"Kalo begitu aku juga!"teriak Rafael hanya untuk melihat jika ia sudah diserang bahkan sebelum mengeluarkan hewan sihirnya.

"Falce Della Morte!"sebut Sherlyana saat mengeluarkan sabitnya dan terus menyerang.

"Yang benar saja!"teriak Rafael sambil mengeluarkan twin dragon kris dan mulai menangkis serangan Sherlyana.

"Kau kuat!"kata Rafael memuji sambil bersiaga dengan kris kembarnya.

"Kau bodoh,"ucap Sherlyana yang membuat kening Rafael mengkerut.

"Ternyata benar benar bodoh,"ucap Sherlyana saat melihat Rafael terkena serangan lilla tiger kniv pisau milik Inen.

Sedang disisi lain Sherry sedang berhadapan dengan Jeffrey yang masing masing didampingi hewan sihirnya dan saat saling pandang mata Sherry terpaku pada satu hal senjata yang dibawa Jeffrey ia bisa langsung mengenalinya dan merasa sedikit bahaya karena yang dibawa adalah Gungnir atau sering disebut Spear of Odin.

"Spear of Odin, Gungnir ya? Hebat juga Prince Jeffrey,"Sherry yang sedang menatap Jeffrey memujinya.

Dan tanpa disadari Sherry sedang bergumam sangat pelan"flower magic, the illusion of flowers." Seketika itu juga pandangan Jeffrey beralih bukannya ada di tempat pertandingan tetapi menjadi padang bunga.

Suasana yang sangat indah awalnya tetapi tiba tiba bunga disekitar Jeffrey menjeratnya dengan kuat dan salah satu bunga mulai mengeluarkan api.

Jeffrey yang masih berusaha melepaskan diri dari jeratan bunga dengan cepat mulai berusaha mengeluarkan sihirnya yang sama sekali tidak berguna. Jeffrey yang tetap dalam posisi seperti itu terus mengumpat sambil berusaha menahan bunga dengan kekuatan fisiknya.

Sedangkan dipandangan yang lain Jeffrey terduduk tidak bergerak dan hewan sihirnya menghilang sedangkan pandangan matanya kosong, Sherry disisi lain menyeringai kejam,"Hokou serang Hydra tahan dia aku akan berusaha keras untuk menghadapi yang lain."

Saat yang lain sedang bertarung, tanpa ada yang memperhatikan Maggie bergumama,"Fenrir ayo," seketika dari bayangan Maggie seekor serigala perak yang sangat besar muncul dengan aura yang sangat kuat.

Rafael yang tergeletak setelah terkena serangan Inen mengeluarkan hewan sihirnya Sky dragon yang langsung terbang dan berusaha menyerang Sherlyana yang dihalau Water Dragon Inen.

"Baik! Aku akan serius!"Rafael berteriak dan bersiap melakukan sihirnya,"Magic sky, emperor sky!" Angin di depan Rafael langsung membentuk seperti naga dalam mitologi cina dan langsung menyerang ke arah Inen dan Sherlyana yang juga sudah bersiap untuk mengeluarkan sihirnya.

avataravatar
Next chapter