6 5. Turnamen

Lima hari sebelum turnamen setiap tim sudah mulai berlatih untuk bekerja sama walaupun sangat sulit.

"Rain! Hazard! Yang benar saja mana kerja sama kalian!" Teriak Fatma yang sudah mulai putus asa karena Rain dan Hazard sama sekali tidak bisa bekerja sama dan malah berdebat sendiri.

"Diam!"bentak Rain dan Hazard mendengar teriakan Fatma.

Bukannya diam Fatma yang tersulut emosi akhirnya mengeluarkan aura mencekam dan mulai menembakan panah tanpa berbicara sepatah katapun.

"Oi, Fatma itu berbahaya!"teriak Hazard sambil menghindari anak panah yang sudah diselimuti api.

"Ya! Kali ini aku setuju dengan pangeran bodoh itu!"teriak Rain dari sisi yang lain.

"He! Siapa yang kau bilang bodoh dasar aneh!"balas Hazard.

"Aku tidak aneh dan kau memang bodoh!"balas Rain lagi.

"Bisakah kalian diam dan berlatih?!"tanya Fatma dengan aura mencekam.

"Ba-baik!"kata keduanya kompak dan langsung berlatih dengan sungguh sungguh?

Melihat itu Fatma hanya bisa menghela nafas pasrah pada kedua teman teamnya. Sejak awal berlatih keduanya sudah menunjukkan tanda tanda permusuhan yang sangat membuat Fatma sakit kepala.

***

Setelah latihan yang hanya seminggu, turnamen akan secara resmi dibuka oleh Raja Avein Yandra dengan ratu dan putri sekaligus anak bungsu mereka dan adik Hazard, Natali.

Di atas podium Raja Avein yang melakukan sambutan untuk membuka turnamen berlangsung selama setengah jam lamanya, hingga akhirnya selesai.

Hazard saat ini sedang bersama Natali di sekitar taman akademi, sambil menunggu teamnya untuk dipanggil.

"Hazard!" Saat sedang berbincang dengan Natali, Alin yang sedang berlari menuju Hazard berteriak, mengalihkan pandangannya Hazard menjawab dengan tersenyum,",Hey Al."

"Kau tidak memberitahuku kalau kau punya adik! Dan lagi ia sangat manis!"Alin menatap Natali dengan mata berbinar, Alin tidak mengetahui bahwa Hazard mempunyai adik karena dahulu Natali belum lahir.

"Apakah dia pacar kaka?" Natali yang rambutnya masih dielus oleh Hazard bertanya dengan nada datar yang membuatnya terlihat imut.

"Hah?!"teriak Hazard dan Alin terkejut mendengar ungkapan Natali yang menanyakan apa Alin pacar Hazard.

"Te-tentu saja bukan!"ucap Alin cepat sambil berbalik dan berlari pergi.

"Eh, dia pergi? Apa Nata ada salah?"tanya Natali kepada Hazard dengan sedikit memiringkan kepalanya.

"Tidak, tidak apa Nata, sekarang kamu ke tempat mama ya? Kaka mau persiapan dulu,"ucap Hazard sambil tersenyum dan memgelus rambut Natali singkat.

Setelah perbincangan singkat dengan Natali, Hazard langsung mencari Rain dan Fatma karena pertarungan kelompok mereka tergolong awal yaitu urutan ke lima sedangkan saat ini sudah ke kelompok ke tiga.

"Baik bagaimana rencananya? Dua orang dari mereka tingkatannya lebih tinggi dari kita bertiga kan?"tanya Hazard sambil melihat ke arah Rain dan setelahnya ke arah Fatma.

"Langsung hajar saja,"jawab Rain ringan.

"Langsung serang,"jawab Fatma.

'sudah kuduga!' pikir Hazard dan memasang wajah murung sambil mencabuti rumput.

***

"Baiklah, sekarang pertarungan selanjutnya antara tim 53 melawan tim 29!" Setelah wasit mengucapkannya dari satu sisi masuklah Fatma, Hazard dan Rain sedang disisi lain Zarse, Reint dan Yoga.

"Hey Rain, maaf sepertinya aku harus mengalahkanmu!"teriak Yoga sambil tersenyum dan menunjuk ke arah Rain.

"Ya, terserah padamu Yoga," jawab Rain dengan seringaian.

Fatma disaat melihat lawannya masuk langsung dapat melihat jika Zarse dan Reint tidak akan menjadi lawan yang mudah dan mengabaikan Yoga yang dianggapnya akan bisa diatasi.

"Jadi, Hazard dan Rain! Kalian tidak boleh bertengkar dan mulailah bekerja sama!"ucap Fatma dengan aura yang mengerikan sambil menatap keduanya yang hanya menjawab dengan anggukan dengan sedikit ketakutan.

Setelahnya wasit sudah akan memulai pertandingan," baik, ini akan segera dimulai dan SEKARANG!"teriak wasit yang menandai dimulainya pertarungan itu.

Di pihak tim 53 Fatma meloncat mundur dan mengeluarkan busurnya 'Lazker' sedang Rain dan Hazard maju dengan masing masing membawa Dark Sword dan Light Sword.

Disisi lain Reint mulai mengeluarkan pedangnya yang dilapisi oleh sihir elemen anginnya dan Yoga yang telah menghilang mengingat dia adalah assasin membuat Rain dan Hazard menjadi lebih waspada sedangkan Fatma terus menyerang dengan busurnya tertapi sama sekali tidak berefek pada Reint dan Zarse yang telah terlindungi oleh sihir Zarse.

"Kalo begitu, Fire lion,"seketika di sebelah Fatma muncul singa yang tubuhnya dibalut api seperti burung Phoenix.

"Kita mulai, kalian berdua bersiaplah!"teriak Fatma yang diangguki keduanya,"panah kematian King of Lion!"teriak Fatma sambil mengarahkan tembakan panahnya ke arah Zarse yang langsung menghancurkan sihir pertahanan nya dan berhasil melukai Zarse dan dengan itu Zarse tersenyum sambil mulai bergumam dan tiba tiba tepat di sekeling Fatma mulai terbakar dengan sangat cepat membuatnya kerepotan.

"Kalian berdua fokus terhadap mereka dan aku akan mengurus ini dan satu anggota mereka yang tidak terlihat dari tadi!"teriak Fatma saat menyadari Rain dan Hazard berhenti hanya untuk melihatnya.

Beberapa saat kemudian Rain dan Hazard bertatapan dan akhirnya mencapai kesepakatan yaitu Rain akan ke tempat Reint sedang Hazard akan melawan Zarse.

Reint yang melihat Rain maju kearahnya tidak diam saja melainkan langsung menyerang dengan sihir elemen angin,"Wind magic, storm slashes," setelah mengatakan itu di sekitar Reint terbentuk angin yang menyerupai belati dan langsung mengarah ke Rain yang langsung dilawannya dengan elemen kegelapan yang besar.

Reint sedikit terkejut melihat Rain tanpa luka setelah melewati sihirnya disisi lain Rain kesal dengan sihir Reint yang mengejar ngejarnya tadi dan berpikir akan mengerahkan seluruh kekuatan nya untuk menang.

"Black fire,"gumam Rain yang seketika tersenyum karena Reint tidak sadar dia telah dikepung oleh api hitam yang mulai muncul dari udara dan langsung mengincarnya.

Reint terpaku sejenak saat baru sadar akan serangan Rain yang sudah mengelilingnya, melihat tidak ada harapan Reint berkata,"keluarlah roh angin, Sylph, Storm,"setelah Sylph keluar Reint langsung menggunakan sihir sehingga sihir Rain menghilang yang membuat Rain sangat terkejut.

Setelah pulih dari keterkejutannya Rain mulai kembali menyerang dengan sihir,"black fire, Legion of fire,"sesaat kemudian muncul sekelompok manusia api setelah melihatnya Reint mulai tersenyum dan berjalan maju demgan pedang siaga dan beradu pedang dengan para manusia api.

Disaat Reint sibuk Rain bergumam,"muncullah, Phoenix!"seketika muncul burung bewarna merah keemasan yang diliputi api setelahnya Rain langsung berlari menuju Reint sambil bergumam,"Jubah Phoenix,"yang secara bersamaan Rain langsung memakai sebuah jubah yang diselimuti api.

"Phoenix? Menarik,"ucap Reint dan langsung memerintahkan Sylph untuk menyerang Rain, Sylph mulai menyerang dengan banyak pisau angin yang sayangnya saat mengenai jubah Phoenix langsung menghilang tanpa membekas apapun.

"Meteor!"Rain berteriak untuk mengeluarkan serangannya langsung ke arah Reint yang terbelalak dengan meteor yang langsung mengarah kearahnya dengan kecepatan tinggi, setelah pulih dari keterkejutannya Reint menyuruh Sylph untuk menggabungkan kekuatan dengannya untuk kembuat pertahanan karena mustahil meminta tolong pada Zarse yang sedang beradu pedang dengan Hazard.

"defense magic, absolute wind defense," setelah menggunakan pertahannya Reint langsung melihat keatas disaat dinding sihir pertahannya bertabrakan dengan sihir Rain yang membuat ledakan yang lumayan besar dan membuat fokus semua orang beralih, setelah melakukan pertahan yang berhasil sihir Reint telah berkurang drastis dan membuatnya menonaktifkan sihir pertahanan nya dan dalam beberapa detik kehilangan kewaspadaan yang membuatnya tersungkur setelah Rain yang secara mengejutkan langsung memukul Reint saat lengah.

Reint saat ini benar benar sudah hampir kalah dan langsung memberi kode yang tidak diketahui oleh Rain, selama beberapa saat Rain bingung akhirnya mengeluarkan api hitam di tangan kanannya dan melemparkan ke arah Reint yang langsung kalah.

Disisi lain, Yoga yang sedang mengendap endap melihat kode Reint dan segera menggunakan sihirnya,"gerbang neraka,"ucap Yoga dan mengarahkan nya ke Rain tapi tanpa disadari oleh Yoga ia sedang di incar di belakang.

"Panah kematian, King of Lion!"ucap Fatma sepelan mungkin dan melepaskan anak panahnya yang sudah mengarah langsung ke perut Yoga yang tidak disadari olehnya hingga akhirnya serangan Fatma mengenai Yoga sebelum sihir Yoga berhasil aktif.

Yoga cukup terkejut ia tidak menyadari serangan tepat waktu dan akhirnya terjatuh yang menyebabkan pertandingan kali ini tiga lawan satu karena tinggal Zarse yang tersisa di tim nya.

avataravatar
Next chapter