12 10. Dark Union

Melihat jika sekeliling lapangan menjadi lebih ramai dan tidak sedikit pula murid yang mempersiapkan senjata untuk membantu membuat Gesa menghela nafas, ia memerintahkan Rase untuk membantu menghadapi necromancer yang sedang dihadapi Hazard, Rain dan Leon.

Arneas sang necromancer masih berdiri kokoh, dia masih mengangkat staffnya setelah sihirnya mengenai Hazard dengan telak dan membuat Hazard terpental sejauh 20 meter.

Tidak berlama lama Arneas mulai merapalkan sihirnya untuk melakukan serangan,"para prajurit perkasa! Bangun dan bunuhlah musuhku! Wahai Hades! death knight forces!" Setelah merapal di sekeliling Arneas muncul setidaknya seratus death knight, hal itu membuat Rain dan yang lain cukup frustasi karena menghadapi satu death knight saja sudah cukup merepotkan apalagi jika mereka harus melawan banyak, ditambah di belakang death knight muncul skull mage walaupun tidak terlalu kuat tapi dengan jumlah mencapai 25 mereka bisa cukup merepotkan.

Setelah beberapa saat Hazard mencoba berdiri tapi saat ini tubuhnya benar benar sakit, pandangannya mulai mengabur,tetapi sesaat sebelum ia tidak bisa mempertahankan kesadarannya, tubuhnya bersinar dan ia merasakan kenyamanan sesaat ia seperti melihat sebuah elang bewarna putih sedang terbang diatasnya.

Para murid yang saat ini berada di tepi lapangan tertegun melihat pertarungan di hadapan mereka, pertama mereka melihat murid peringkat pertama di tingkatan satu terpental dan mengerang kesakitan dan tiga orang lainnya sedang menghadapi banyak pasukan undead.

Di dalam diri para murid saat ini sedang berseteru apakah mereka akan tetap disana atau membantu menghadapi undead.

Beberapa orang yang berani langsung maju, diantaranya ada beberapa guru dan murid murid yang maju termasuk Alin dan Inge yang langsung menuju tempat Hazard untuk menyembuhkannya,selain mereka Jeffrey yang sudah sampai di tepi lapangan bergegas mengeluarkan senjatanya dan membantu menghadapi death knight.

Gesa yang melihat situasi memburuk walaupun beberapa guru dan murid lain membantu memutuskan untuk ikut melawan sang Necromancer bersama teman temannya.

"crystal magic, Crystal barrier! "Gesa mengarahkan barriernya ke arah Arneas dan melesat ke arahnya dengan sangat cepat, Arneas yang menyadari dia dalam bahaya memanggil beast magic nya,"Cerberus keluar dan hadapi!"Seekor anjing dengan tiga kepala muncul di depan Arneas dan langsung berlari ke arah Gesa tanpa memperdulikan sekitarnya.

Melihat hal itu Gesa meminta Alfred dan Zarse untuk menahanya sedang dia akan menghadapi Arneas.

Alfred yang menggunakan pedang panjangnya langsung berlari ke arah Cerberus didampingi beast magic nya Wyvern yang sedang terbang di sebelahnya.

Hazard saat ini sudah mampu berdiri karena mantra penyembuhan Alin dan Inge, dia benar benar tidak menyangka satu serangan dari Arneas bisa membuatnya terpental dan bahkan terluka, merasa sudah bisa bertarung Hazard melesat ke arah Arneas tapi kali ini di bahunya bertengger seekor elang putih, elang milik Alin yang diperintahkan untuk membantu Hazard.

Hazard kali ini melesat sambil mengayunkan light sword nya ke arah pasukan death knight Arneas dan setiap terkena pedang Hazard death knight Arneas langsung mundur karena terkena efek elemen cahaya yang merupakan kelemahan elemen kegelapan.

Di atas pegasus nya Rain masih berusaha menyerang Arneas dengan dark sword tapi hampir segala usahanya sia sia hingga sesuatu terjadi sebuah anak panah melesat cepat langsung menuju Arneas dengan kobaran api yang sangat panas, Rain mengenali ciri-ciri itu, orang yang menembakkan panah adalah Fatma yang sedang memegang busurnya Lazker dan disebelahnya seekor singa yang seluruh tubuhnya diselimuti api.

Rain yang mendapatkan bantuan berharga tidak menyia-nyiakan nya, Rain langsung terjun dari pegasus nya dan dengan Dark sword ia mengayunkan nya dengan elegan seolah dia sedang menari ke arah Arneas, merasakan bahaya Arneas mengarahkan staffnya ke Rain dan mulai melakukan sihir,"The dark element, dark ball,"sekitar 50 bola bewarna hitam pekat mengarah tepat ke Rain, sadar jika tidak bisa menghindar Rain bersiap untuk menahan semua dark ball, tetapi sebelum dia bisa melakukannya semua dark ball menghilang, Rain menelan ludah dia tau sihir siapa barusan itu adalah sihir milik kepala akademi Jordan Putra Vanka, Malvin yang juga melihatnya bergetar, kepala akademi adalah kakak Iris, Malvin masih ingat betul ekspresi Jordan saat Iris meninggal ekspresi yang sangat menakutkan.

"Kau!"Arneas berteriak Jordan sudah sangat terkenal karena mampu menjadi kepala akademi di usia yang masih sangat muda dan karena dia mempunyai kemampuan diatas rata rata.

"Tuan Arneas yang terhormat, bagaimana bisa orang seperti anda terjerumus ke dalam kegelapan?"Jordan yang memakai jubah penyihir putih dan rambutnya yang hitam kemerahan berkibar, bertanya pada Arneas dengan sangat sopan tapi nada suaranya terdengar sangat mengejek hal itu membuat Arneas memerah karena marah.

Arneas mulai meluncurkan sihir sihir nya yang sama sekali tidak bisa melukai Jordan,"Jordan Putra Vanka sepertinya kekuatanmu meningkat pesat ya? Tapi maaf saja tapi kau tidak akan bisa menghalangiku lebih lanjut! Aku perwakilan dari dosa keserakahan Codicia! Tidak akan kalah!"Arneas mulai berteriak kembali kali ini aura nya semakin mencekam udara disekitarnya terkoyak bahkan Jordan saat ini berhenti bergerak dan mengerutkan kening.

"Kau? Bergabung dengan Dark Union?!" Jordan sadar saat ini situasi sangat buruk jika Arneas benar benar anggota Dark Union apalagi dia bilang dia adalah perwakilan dari sang keserakahan yang artinya dia sudah masuk kedalam tujuh perwakilan dosa besar, yang terkuat adalah perwakilan kesombongan Vanitas, lalu ada perwakilan iri hati Leviathan dan yang terakhir ada perwakilan hawa nafsu, Losta.

Jordan sadar saat ini ia bukan tandingan Arneas jika ia memang perwakilan keserakahan karena menurut penilaian nya dia hanya bisa mengalahkan perwakilan hawa nafsu.

Arneas sudah bersiap mengeluarkan sihir tapi dia berhenti, keringat dingin membasahi wajahnya, dia merasakan aura yang sangat dingin sedingin es dia tau ini adalah aura perwakilan Leviathan tapi dia bingung bagaimana bisa ia ada disini?

Tidak hanya Arneas semua orang yang ada disana terdiam merasakan hawa dingin yang membuat mereka menggigil bahkan ada ketakutan dimata semua orang.

Jordan terduduk terlihat putus asa, Alin dan Inge sudah merasa sangat dingin sedangkan Hazard dan Rain sama sama menjatuhkan pedang nya karena tidak kuat menerima hawa dingin.

"Arneas, bisakah kau berhenti? Sihirmu itu membuatku iri dan jika kau terus berlanjut mungkin aku akan menghabisimu,"seseorang yang datang dari belakang Arneas dengan suara yang dingin yang acuh tak acuh membuat setiap orang yang mendengarnya menggigil tidak terkecuali Arneas.

"Oh iya, Arneas kau dipanggil Lux,"orang yang berbicara masih orang yang sama dia pemuda yang memiliki rambut bewarna biru laut dan mata bewarna sama dengan kulit seputih salju dan suara dingin yang mencekam.

Setelah mendengar itu Arneas buru buru menghilang tapi orang itu tidak dia masih berdiri tenang dan sekejap hawa dingin menghilang.

Setelah hawa dingin menghilang ia berjalan ke arah Hazard dan Rain yang masih terduduk orang itu tersenyum dan mengayunkan tangannya, entah darimana air datang dan langsung menyelimuti Hazard dan Rain setelahnya kondisi mereka berdua sudah membaik.

Selanjutnya orang itu datang ke arah Jordan dan berkata,"aku Levka perwakilan iri hati Leviathan."

avataravatar
Next chapter