2 1. Awal

Setelah menyelesaikan ujian penentuan kelasnya Hazard kembali berjalan menuju tempat Alin sambil bersenandung kecil.

Belum sempat sampai ke taman suara pengumuman dari seorang guru terdengar di telinga Hazard.

"Bagi murid yang sudah diterima diharapkan segera menuju aula utama!" pengumuman itu berulang tiga kali, menyebabkan beberapa murid yang sedang melamun terjatuh dan banyak murid baru langsung berlari menuju aula tidak terkecuali Hazard.

"Baik, saya pikir semua sudah berada disini sekarang, saya Ramon Serile guru sihir bertarung kelas Magna, pertama tama saya ucapkan selamat kepada kalian karena telah berhasil masuk ke akademi, dan selanjutnya ini adalah tata letak asrama kalian,"Ucap Mr.Ramon sambil menggunakan sihir rune untuk membentuk peta akademi dengan dua tempat yang ditandai sebagai asrama putri yang terletak di bagian timur akademi dan asrama putra di bagian barat akademi.

Setelah menerima pemberitahuan dan juga tambahan bahwa besok mereka sudah harus masuk ke kelas, semua yang ada di aula langsung membubarkan diri dan berjalan menuju asrama masing masing-masing.

Saat berjalan menuju asrama, Hazard secara tidak sengaja melihat seorang anak laki-laki seusia dirinya yang terasa berbahaya, anak itu mempunyai rambut hitam pekat yang tampak berantakan, tidak ingin repot repot memikirkannya Hazard langsung berjalan dengan cepat ke asrama untuk mengambil kunci kamar, bertemu teman kamarnya dan pergi untuk tidur.

Sesampainya di kamar asramanya, Hazard melihat seorang pemuda berambut cokelat dan mata Aquamarine yang tampak indah,"Jadi, kamu teman sekamarku?" Hazard bertanya setelah keduanya saling mengamati beberapa saat.

"Yah, aku Leon," Pemuda di depannya memperkenalkan diri sambil tersenyum kecil, nelihatnya Hazard balas tersenyum,"Hazard,"ucapnya.

Setelah keduanya berbincang beberapa saat dan mulai akrab, Hazard pergi untuk mandi dan mulai merapikan barangnya yang dia bawa ke akademi.

***

Hari telah berganti matahari muncul dengan anggun dari ufuk timur menandakan telah datangnya pagi.

"Hazard! bagunlah! kau bisa terlambat nanti!" Yang sedang berteriak adalah Leon, dia merasa frustasi karena Hazard ternyata sangat sulit dibangunkan hingga ia sempat berpikir untuk menggunakan sihir air pada Hazard.

"lima menit lagi..." Hazard menanggapi dengan mata yang masih terpejam membuat Leon tersenyum pahit.

"oke, tapi kalau bajumu basah jangan salahkan aku!" Leon yang sudah kehilangan kesabaran menggunakan sihir air,"Water Magic, Water Ball!" Dalam sekejap puluhan bola air muncul di dalam kamar dan melesat ke arah Hazard, Hazard yang masih tertidur sama sekali tidak menyadari bola bola air disekitarnya menjadi basah kuyup dan terbangun.

"LEON SIALAN KAU!!!" Melihat Leon menertawakannya Hazard berteriak.

"Tenang, kau sendiri tidak bangun bangun, aku sudah kehabisan pilihan pftt," Ucap Leon mencoba menenangkan Hazard sambil terus tertawa, melihatnya Hazard hanya bisa menghela nafas dan pergi untuk mandi dan bersiap menuju ke kelasnya.

Setelah selesai membereskan kasur yang basah Hazard dan Leon langsung berjalan menuju kelas, tepat sebelum masuk ke gedung tempat ruang kelas mereka berada, mereka bertemu Alina yang saat itu sedang berdua dengan gadis sebayanya yang memiliki rambut hitam panjang dan mata coklat.

"Hey Alin!" Hazard menyapa Alin dengan antusias, membuat Leon yang ada disebelahnya menatap Hazard dengan tidak percaya.

"Hay, Hazard," Alin menanggapi sapaan Hazard dengan tersenyum simpul, setelah berbasa-basi Alin mengenalkan temannya yang bernama Inen yang merupakan teman sekamar Alin begitu juga Hazard memperkenalkan Leon, setelahnya mereka langsung masuk ke gedung dan mencari ruang kelas mereka takut akan terlambat di hari pertama.

Sampai di dalam kelas mereka bersyukur karena guru mereka belum datang, setelahnya mereka langsung menduduki kursi kosong yang tersedia.

Pelajaran mereka berjalan lancar hingga istirahat tiba, selain itu mereka juga berkenalan dan mulai akrab dengan beberapa murid di kelas, diantaranya yang paling dekat dengan mereka adalah Sekar dan si kembar Vino dan Ilham.

Saat istirahat mereka ditambah dengan Sekar dan si kembar berjalan menuju kantin untuk makan dan minum, setelah pelajaran yang menguras otak mereka.

Di kantin mereka berbincang dengan senang sambil meminum makanan masing masing hingga beberapa kaka tingkat menghampiri mereka membuat semua kecuali Hazard dan Inen membeku, mereka benar benar menjadi panik karena dihampiri kakak tingkat.

Berbeda dengan yang lain Hazard dan Inen tersenyum,"Kak Malvin, ada apa?" Tanya Hazard memecah keheningan.

"Gak ada apa-apa sih, cuma pengen kesini aja," Jawab Malvin dengan tersenyum.

"Lalu Kak Rafa kenapa?"tanya Inen sambil melihat pemuda di sebelah Malvin.

"Nemuin adek sendiri gak boleh?" Ucap Rafa sambil mencubit pipi Inen yang chubby sambil tertawa senang.

Setelah itu mereka berlanjut dengan obrolan yang tidak terarah hingga jam istirahat selesai dan mereka kembali ke kelas masing-masing.

Di dalam kelas, Mrs. Yui yang merupakan wali kelas Magna tingkatan pertama memberikan pengumuman jika besok akan diadakan kompetisi untuk mendapatkan Magic Beast sebagai pendamping mereka, mendengar pengumuman itu membuat semua murid yang ada di kelas jatuh pada diskusi panas dengan mata berbinar binar membayangkan Magic Beast apa yang akan mereka miliki nantinya.

Kompetisi sangatlah sederhana mereka hanya di haruskan mengambil misi acak dari dalam kotak yang disediakan oleh juri di dalam South River Forest, hutan yang terletak di sebelah selatan akademi, kompetisi sendiri akan menjadi pertandingan team yang terdiri dari tujuh orang murid bebas dari semua kelas tingkatan pertama.

Setelah pengumuman tersebut tidak banyak terjadi sampai waktu kelas selesai dan semua murid kembali ke asrama masing masing.

***

Hari mulai berganti saat ini hampir semua murid tingkatan pertama sudah membentuk team team mereka untuk mengikuti kompetisi Magic Beast.

Hazard sendiri sudah membentuk team dengan teman temannya dan saat ini sedang berdiri di depan pintu masuk hutan dengan murid murid lain, menunggu dimulainya kompetisi.

Hazard sendiri juga sedang mengamati beberapa orang yang ia rasa mereka berbahaya, salah satunya adalah pemuda berambut hitam pekat yang ia lihat sewaktu hari pertama, yang ia ketahui bernama Rain dari keluarga Te'rama, dan yang satunya ada pemuda berambut putih dari kelas Zenith, Zeke yang mendapat julukan Alchemy Genius dari para guru, selain itu aura yang dipancarkan juga berbeda, auranya terasa sangat tenang seperti air dan itu membuat Hazard lebih waspada padanya.

"Mari kita mulai!" Ucapan Mr.Ramon bagaimanapun membuat semua orang yang sedang menunggu menjadi sangat bersemangat, melihat itu Mr. Ramon melanjutkan,"Pertama-tama, peraturannya adalah jarak antara team yang masuk dan team selanjutnya adalah lima menit, selanjutnya kalian akan menerima misi acak dari kotak di pintu masuk itu, misi ada bermacam-macam, ada misi pertarungan, dan juga pencarian sulit jadi silahkan nikmati!!!" Tutup Mr. Ramon yang juga menandakan dimulainya kompetisi ini secara resmi.

avataravatar
Next chapter