webnovel

I

Pagi yang cerah... cahaya terang masuk kedalam pupil gadis yang tengah asyik di alam mimpinya. Tak terasa Nara yang merasa terganggu itupun terbangun dari tidur nyamannya.

"Nara.. ayo bangun sayang udah siang kamu itu harus sekolah!" bentak mama Anya pada anaknya itu.

"nghh.. jam berapa sih ma pagi-pagi banget" Nara dengan mengerjapkan matanya yang terasa sangat kantuk.

Mamanya menunjuk jam dinding Nara diatas nakas.

Nara terkejut pasalnya dia hampir telat untuk berangkat ke sekolah.

"HUAAA! mamah kenapa baru bangunin Nara sih" gerutu Nara, lalu berdiri dari tempat tidurnya dan melangkahkan kaki kedalam kamar mandi.

.

.

setelah Nara selesai dengan segala ritualnya didalam kamar. akhirnya keluar lalu menuju kebawah untuk sarapan.

"pagi ma.. pagi pa.." sapa Nara pada kedua orang tuanya.

" pagi sayang..." balas kedua orang tuanya bersamaan.

Arra pun duduk ditempatnya, lalu makan dengan tenang setelah itu berangkat. Tak lupa mengetikkan sesuatu di ponsel menghubungi nomor salah seseorang.

"Hallo... Al udah nyampe?" tanyanya pada seseorang diseberang sana.

"..."

"oke, tunggu bentar ya" pinta Nara. lalu pamit pada kedua orang tuanya.

"ma.. Nara pamit ya, pah Nara pamit" lalu Nara melenggang pergi keluar rumahnya.

"iya hati-hati ya"

sesampainya didepan rumahnya sudah ada Alvio didepan gerbang, sedang memainkan ponselnya.

"sayang.. lama ya? maaf hehe" Nara ramah.

"enggak dong, udah? yuk ntar telat" balas Alvio.

.

.

tak terasa mereka sudah memasuki kawasan sekolah, lalu Alvio memakirkan mobilnya. Dan kembalilah wajah datar Alvio yang sebelumnya tertawa diperjalanan akan tingkah Nara.

"sayang senyum dong, kek gak punya kebahagiaan aja kamu gak pernah senyum" Nara bertanya.

"inget sayang... senyumanku itu cuma buat kamu!" balas Alvio lalu meraih tengkuk Nara dan mencium kening gadis itu.

Nara tersenyum malu, wajahnya tiba-tiba berubah merah tomat.

"ih kamu mah gitu, suka nyosor mulu" Nara geram.

"gapapa dong sama pacar sendiri juga" balas Alvio.

"yuk keluar" lanjutnya mengajak Nara keluar mobil.

Nara dan Alvio pun keluar mobil, banyak sekali pasang mata yang melihat dua insan yang sangat serasi itu. mereka memang sudah menjadi pasangan yang diidamkan oleh seluruh penghuni SMA-nya. bahkan banyak yang menginginkan mereka sampai ke jenjang yang lebih serius. sebab Nara yang selalu ceria disamping Alvio yang dinginnya gak kalah dinginnya sama kulkas dua pintu.

mereka pun memasuki lorong sekolah, lalu berjalan ke kelas mereka. ya! kelas mereka sama 'XII IPS 1' .

"Al ntar pulang sekolah temenin gue ya, ke mall beli barang yang gue penginin" pintanya dengan bola mata menatap ingin.

Alvio terdiam. "bilang apa tadi? gue? coba diulang" dingin Alvio pada Nara.

Nara hanya terkekeh, dia lupa jika Alvio tidak ingin dipanggil dengan sebutan 'Lo-Gue'.

"hehehe maaf sayang iya gu-- eh aku lupa" Nara dengan menampilkan senyum sumringahnya.

"pinter, iya aku temenin apasi yang nggak buat pacar aku ini" Alvio dengan mencubit hidung mancung Nara.

sesampainya mereka ke depan pintu kelas, lalu masuk karena jam pelajaran akan dimulai sebentar lagi. tak lama suara ibu guru menghentikan keramaian kelas itu.

"pagi anak-anak..."

"pagi Bu.."

"harap tenang karena hari ini kalian kedatangan seseorang dari pindahan sekolah sebelah, semoga kalian bisa berteman dengan baik ya" pinta ibu Rini.

"iya Bu.."

"Siska.. ayo masuk" suruh Bu Rini pada seorang siswi diluar kelas.

"eh iya Bu..."

"perkenalkan dirimu ya"

siska hanya menganggukkan kepalanya, "hai... perkenalkan nama saya Siska Anindira pindahan SMA Nusa, semoga kita bisa berteman baik" ucap Siska.

sedangkan seluruh murid didalam kelas itu hanya menatap datar.

"sisma kamu duduk disamping Nara ya" pinta Bu Rini.

Siska mengikuti arah Bu Rini untuk duduk disamping siswi bernama Nara itu.

"haii.. gue Nara salam kenal" sapa Nara ramah.

"hai.. gue Siska" balasnya tak kalah manis.

akhirnya Bu Rini pun melanjutkan pelajarannya.

2 jam kemudian...

kring..kring..

bel istirahat berbunyi.

"sayang... yuk ke kantin" ajak Alvio dari samping kanan Nara, sedangkan samping kirinya ada Siska siswi baru tadi.

"iya Ra yok keburu rame" timpal Bagas-teman sekaligus sahabat Alvio.

ingat, sahabatnya Alvio ada dua makhluk Bagas dan Devan.

Bagas si ramah dengan siapa saja, sedangkan Devan di dingin kedua setelah Alvio. tapi jangan salah dia memiliki sifat sangat pengertian, gentle, dan paham keadaan setiap orang.

"e-eh yuk, eh sis ikutan gak?" tawarnya pada Siska.

"eh boleh Ra?" balasnya.

"boleh dong, yukk" ajaknya ceria.

lalu mereka keluar menuju kantin sekolah, dengan Alvio yang sangat kesal dengan Nara yang mengajak seseorang yang baru dia kenal.

"sayang.. kamu makan apa?" tanya Alvio.

"eh mie ayam aja deh" Nara.

"masih pagi loh jangan mie, aku gak suka" cuek Alvio.

sedangkan Nara hanya menghela nafas malas dengan tingkah pacarnya itu.

"iya-iya seblak kalo gitu" pinta Nara.

"Nara!" tekan Alvio. pasalnya bukannya makanan yang lebih aman dari mie justru makanan yang harus dihindari Nara sebab dia tidak tahan pedas.

"hehehe iya lupa" Nara dengan cengirannya.

"salad sayur atau buah aja ya" tawar Alvio.

"hmmm boleh deh" lalu Alvio berjalan, sebelum Alvio pergi tangannya ditarik Nara kembali.

"apa sayang?" tanyanya.

"itu Siska juga pasti pesen Al, tawarin gih" pinta Nara.

"nggak ya! kamu aja sana" tolak Alvio.

"hmm kebiasaan" Nara malas. "Sis kamu mau pesen apa?" tanya Nara pada Siska.

"samain aja Ra" jawab Siska sambil mengamati cowok yang ditebaknya adalah pacar Nara.

Dalam hati Siska ingin sekali merasakan apa yang Nara rasain, mempunyai seseorang yang sayang padanya. selama ini Siska hanya tinggal seorang diri, kedua orang tuanya sudah lama meninggal akibat kecelakaan.

'gue pengen deh jadi lo Ra yang diperhatiin Alvio tiap hari' batin Siska sambil mengamati Nara yang bercanda dengan teman Alvio.

Nara yang menyadari kalau sedari tadi Siska hanya diam akhirnya dia mengajaknya berbicara.

"sis lo tinggal dimana?" tanya Nara.

"eh gue? ee tinggal di perumahan Mayangsari" jawabnya.

"oh iya?! Deket dong sama rumah Alvio" jawab Nara senang.

"oh iya?" balas Siska sedikit merasa senang didalam hatinya. Bukan lagi senang! sangat malah jadinya dia bisa mendekati Alvio semaunya, pikirnya.

'yess!! ada peluang gue deket sama Alvio, maafin gue ya Ra' batin Siska sambil mengamati Alvio yang menghampiri dengan dua makanan dinampan.

sesampainya Alvio dimeja tempatnya duduk itu pun langsung memberikan makanan pesanan Nara dan temannya itu. Alvio hanya memberikan tanpa ucapan pada Siska beda dengan Nara yang penuh perhatian.

"nih, sekalian aku beliin jus alpukat kesukaan kamu" ucap Alvio.

"wah makasih sayang, baik banget deh" Nara terkekeh akan perhatian cowoknya itu.

Alvio mengelus puncak kepala Nara dengan kasih sayang, sedangkan diseberang sana Siska yang melihat itupun merasa jengkel.

'hisss bisa bisanya mesra-mesraan didepan gue!', gerutunya dalam hati.

setelah mereka selesai makan akhirnya balik pergi ke kelas mereka.

"woi gue ke kelas Bella, lo duluan" ucap Devan.

ya! Devan adalah kekasih Bella anak MIPA 3.

mereka sudah lama berpacaran, sama seperti Nara dan Alvio.

"oke, hati-hati lo" jawab Alvio.

"titip salam buat Bella ya Van!" Nara menimpali.

"oke deh, bye" Devan melangkah pergi menjauh dari mereka.

mereka pun kembali ke kelas masing-masing.

tak terasa jam sudah hampir menunjukkan pukul 14.10 kurang lima menit lagi bel pulang akan berbunyi.

tett..tett..tett..

.

.

please don't plagiarize.

yayaulyaacreators' thoughts
Next chapter