Aluna telah duduk di meja makan ditemani secangkir coklat panas. Tiba-tiba saja langit yang awalnya cerah berubah menjadi mendung dan akhirnya turun hujan lebat. Begitulah cara Tuhan menunjukkan kuasanya. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi ke depannya, semuanya bisa berubah secara cepat atas izin yang maha kuasa meski dalam hitungan detik.
Saat-saat seperti ini, bukankah minuman hangat adalah teman terbaik. Salah satunya coklat panas. Heningnya ruangan diwarnai dengan suara rintik hujan dari luar semakin menambah rasa damai dalam jiwa.
Zaedan masih sibuk dengan pekerjaannya di lantai atas. Sedangkan Roby sang asisten, sudah pergi saja 1 jam yang lalu. Ini sudah hampir pukul 2 siang, dan Zaedan belum turun juga untuk makan siang. Apa dia memang selalu seperti itu?, pikir Aluna. Jika iya, itu sungguh kebiasaan yang buruk.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com