webnovel

ALTHANA

Raka Althana. Pria berusia 27 tahun, pemilik senyum malaikat yang mampu meluluhkan hati siapa aja melalui pesonanya. Pewaris tunggal kerajaan bisnis Althana Worldwide. Tampan, cerdas, dan berkuasa. Tidak ada yang bisa menjatuhkannya, sampai seorang wanita datang dalam hidupnya dan mengacaukan beberapa bagian dalam hidup seorang Raka Althana. Andini El-Zhafira Geralda. Wanita dengan paras yang terlampau cantik. Pintar, cantik dan multi talent. Bahkan sempurna saja belum cukup untuk mendeskripsikan betapa luar biasanya anak gadis ini. Hingga suatu hari dia bertemu dengan banyak kehancuran dalam hidupnya dan mampu mengubah semua sudut pandang seorang Andini El-Zhafira Geralda.

Mega_Triasmana · Teen
Not enough ratings
3 Chs

Flashback

Suasana jam istirahat di SMA Ghanesa tidak jauh berbeda dengan suasana di SMA lain. Bedanya, setiap jam istirahat berlangsung geng Boston selalu menempati area lapangan sekolah hanya untuk berkumpul bersama menikmati masa masa indah ini.

Geng Boston merupakan geng turun temurun yang anggotanya merupakan gabungan siswa siswi tingkat 1 sampai tingkat 3 di SMA Ghanesa. Raka Althana berada disana, diantara lautan anak geng Boston, lelaki itu memandu jalannya rapat. Wajar saja, bulan depan akan diadakan promnight untuk angkatan Raka dan otomatis jabatan Raka dan teman teman angkatannya juga akan berlengser kepada adik kelasnya.

Yang Andini tau, selama ada Raka yang menjadi ketua geng Boston, sekolah selalu terasa Aman. Raka merupakan orang yang berpengaruh, memiliki relasi yang tersebar hampir di seluruh kota. Maka dari itu, jabatannya sebagai ketua juga berdampak terhadap keamanan sekolah. Benar benar hebat. Andini tersenyum saat mengingat betapa luar biasanya sosok seorang Raka Althana.

"Hai" ucap Raka setelah melihat Andini tersenyum kearahnya.

"Untukmu" Andini memberikan kotak bekal dan air mineral untuk Raka.

"Terimakasih, ayo temani aku makan" setelahnya Raka menggenggam tangan Andini dan mengajak Andini duduk di salah satu kursi taman belakang sekolah.

"Gimana? Suka ga?" Tanya Andini setelah Raka selesai meminum air mineral yang tadi diberikan untuknya.

"Suka. Apapun tentangmu pasti aku suka" ucap Raka sambil menoleh kesamping, melihat Andini sambil tersenyum

Raka memperhatikan Andini dalam dalam, membuat Andini menundukkan kepalanya karena malu dan tidak tau harus bereaksi apalagi di depan kakak kelasnya ini. Syukurlah tak lama kemudian bel berbunyi membuat Andini mendongakkan kepala dan mengajak Raka untuk kembali ke kelas.

"Ayo balik Raka" ajak Andini karena didepannya Raka hanya bungkam dan tidak bereaksi apapun

"Aku menyukaimu" Hanya kalimat itu yang terlontar dari bibir manis Raka. Dan setelahnya mereka kembali ke kelas masing masing.

---

Hubungan mereka berdua semakin hari semakin membaik. Andini jauh lebih bisa menerima keadaan Raka. Seperti kata Anastasia beberapa hari yang lalu. Andini tidak akan menyianyiakan kesempatan untuk dekat dengan seorang Raka Althana. Terlebih lagi Raka merupakan pria mengasyikan, selalu mengalah tetapi juga selalu menebarkan senyum malaikat andalannya hingga Andini kesal ketika banyak pasang mata menatap Raka dengan tatapan memuja. Wanita mana yang tidak kesal jika wanita lain menatap pasangannya secara terang terangan. Sedangkan Raka hanya bisa tertawa dan berkata "Meskipun ada banyak wanita cantik diluar sana, aku tetap selalu memilihmu sayang"

Ya. Memang benar, pesona Raka tidak pernah mengecewakan. Andini harus mengakui itu.

"Aku lelah" ucap Andini sambil menyenderkan kepalanya di dada Raka. Mereka berada di apartemen milik Raka, di kawasan Jakarta Pusat bersama beberapa anak geng Boston.

"Tidurlah" ucap Raka sambil memeluk pinggang ramping Andini dan masih setia meminum wine kesukaannya. Akhir akhir ini Raka sedang banyak pikiran dan alkohol menjadi salah satu pengalihannya hingga hari ini. Raka menyukai alkohol, karena dia tau bahwa sebanyak apapun meminum alkohol badannya tetap akan selalu berada dalam keadaan sadar. Itu pertahanan tubuh yang sangat luar biasa yang dimiliki Raka.

"Bulan depan promnight" ucap Andini setelah keheningan melanda mereka berdua. Saat ini sudah tengah malam. Andini dan teman temannya berinisiatif untuk menginap di apartemen milik Raka ini. Toh, Raka juga tidak keberatan.

"Lalu?"

"Kau akan meninggalkanku, Raka" Andini mendongak, menatap netra hazel yang sangat disukainya.

Raka tersenyum, kemudian mengecup singkat bibir wanitanya. "Percayalah, aku tidak akan pernah meninggalkanmu, sayang" ucap Raka halus sambil mengecup singkat puncak kepala Andini sebelum memeluknya. Demi Tuhan, Raka benar benar menyayangi Andini. Sampai kapanpun akan tetap wanita manis itu.

"Janji?"

"Janji sayang" Entahlah. Hanya kalimat ini yang bisa menenangkan Andini saat itu.

Tiba tiba Raka mengeluarkan kotak kecil dari balik sakunya. Dan memberikan kotak tersebut kepada Andini.

"For you, princess" ucap Raka sambil tersenyum manis

"Apa ini?"

"Buka saja"

Andini membuka kotak kecil pemberian Raka. Di dalamnya terdapat sebuah kalung liontin dengan ukiran kecil bertuliskan nama tengahnya dan marga lelaki itu. El-Zhafira Althana. Benar benar cantik dan memukau.

"Aku bantu pasangkan" ucap Raka sambil mengambil kalung itu dan membalikkan badan Andini untuk memasangkan kalung tersebut. Setelahnya, Raka mengecup leher Andini. Menandakan bahwa gadis ini hanya miliknya.

"Terimakasih, Raka" ucap Andini sambil memeluk pujaan hatinya.

"Kau suka?"

"Sangat suka" ucap Andini dengan ekspresi senang luar biasa. Raka ikut tertawa melihat ekspresi gadis di depannya ini.

"Tetaplah bahagia, Andini" ucap Raka sambil mengecup singkat kedua pipi Andini. Membuat Andini merona.

---

- Promnight SMA Ghanesa -

Malam ini Andini ikut menampilkan bakatnya di acara Promnight angkatan tertua. Wajar saja, karena Andini merupakan salah satu siswa pemilik suara emas di SMA Ghanesa.

Andini menatap pantulan dirinya di cermin lalu tersenyum puas. Malam ini dia mengenakan dress warni biru satin. Persis sama dengan kemeja yang akan digunakan oleh Raka.

Raka Althana :

Aku di depan, sayang

Andini tersenyum saat melihat notifikasi dari pujaan hatinya. Raka memang selalu manis. Andini memasukkan handphone kedalam slingbagnya kemudian menyusul Raka yang telah menunggunya di depan.

"Selalu cantik" ucap Raka sambil mengecup singkat tangan Andini dan membawanya masuk kedalam mobil.

"Silahkan tuan putri" Andini hanya tertawa melihat perlakuan Raka yang selalu manis.

"Silahkan, acaranya akan segera dimulai" ucap Adik kelas yang berjaga di parkiran depan SMA Ghanesa.

"Aku ke backstage dulu ya. Enjor your time" ucap Andini sambil mengecup singkat rahang Raka.

Meskipun ..

Ku tak siap untuk merindu ..

Ku tak siap tanpa dirimu ..

Ku harap terbaik untukmu ..

Bait lagu terakhir yang dinyanyikan oleh Andini mampu membuat suasana aula indoor SMA Ghanesa pecah. Malam ini, seluruh angkatan tertua SMA Ghanesa membuat kenangan yang benar benar tidak akan terlupakan sepanjang masa.

Namun berbeda dengan keadaan seseorang disudut ruangan. Lelaki itu memejamkan mata berusaha mati matian menahan emosinya, dia sedang berbicara di telfon dengan seorang pengacara keluarganya.

"Aku akan kembali malam ini. Selesaikan semampumu, aku akan menyusul" hanya kalimat itu yang mampu tertangkap indra pendengaran Andini.

"Raka, ada apa?"

"Maafkan aku, aku harus pergi" ucap Raka terburu buru sambil mematikan sambungan telefon dengan seseorang di sebrang sana.

"Tapi acaranya belum selesai, Raka" ucap Andini menahan lengan kekasih hatinya

"Tolong jangan menungguku. Aku harus pergi" ucap Raka sambil menghempaskan tangan Andini. Demi apapun, Raka tidak pernah memperlakukan Andini secara kasar. Tapi malam ini, Raka benar benar berbeda. Ada apa sebenarnya.

- 6 bulan setelah promnight -

"Bagaimana?" Tanya Anastasia sambil duduk disamping Andini. Sahabatnya ini seperti seseorang yang sudah tidak memiliki jiwa. Hanya raganya saja yang berada di SMA Ghanesa. Sedangkan jiwanya entah menghilang kemana. Dan itu semua hanya karena seorang lelaki yang mampu memporak porandakan hatinya.

"Tetap tidak ada kabar" ucap Andini sambil menelungkup kan kepalanya keatas meja dan Anastasia menghela napas panjang.

"Aku sudah mencari kabarnya melalui anak anak geng Boston. Tetapi tidak ada yang mengetahui Raka kemana. Terlebih lagi Raka merupakan ex pemimpin mereka jadi Raka sudah tidak punya tanggung jawab lagi di Boston setelah digantikan dengan ketua yang baru. Mereka tidak tau apa apa. Aku harus bagaimana lagi" ucap Andini nyaris menangis di depan Anastasia.

"Lupakan. Hanya itu cara yang terbaik. Kita sudah berusaha mencarinya kemana mana. Tapi tidak ada hasil Andini. Jika dia memang mencintaimu, dia tidak akan pernah meninggalkanmu dengan cara seperti ini"

Andini baru mengetahui bahwa ucapan Raka malam promnight itu merupakan awal kehancuran bagi hubungan mereka. Andini tidak tau dimana Raka saat ini. Nomer telfonnya tidak aktif, segala sosial medianya pun tidak pernah terlihat aktif. Rumahnya kosong dan Rakanya benar benar hilang bagai ditelan bumi. Malam promnight benar benar malam yamg mengecewakan. Malam itu merupakan malam perpisahan bagi angkatan tertua dan juga perpisahan bagi hubungan mereka berdua.

---

-Althana -

Sabtu, 2 Januari 2020