19 19. Bola Spiritual

Saat aku lihat bola spiritual ini mengeluarkan dua cahaya berbeda, seperti setengah berwarna emas dan setengah putih kebiruan. Sepertinya gabungan dua kekuatan spiritual Dewa, tapi siapa yang memiliki kekuatan berwarna emas seperti milikku. Apakah Kaisar? Apa Guru Ru Ru? Ah tidak penting. Intinya aku harus berkerja sama dengan orang yang memiliki kekuatan putih kebiruan karena aku memiliki kekuatan spiritual berwarna emas.

"Pangeran pertama, dikelompok kita siapa yang memiliki kekuatan spiritual berwarna emas?" tanyaku dengan nada berbisik.

"Kekuatan spiritual berwarna emas hanya dimiliki oleh Kaisar, mengapa kau bertanya begitu? Bola spiritual ini hanya berisi kekuatan spiritual Guru yaitu putih kebiruan."

Ia tidak melihat warna emas?

Aku coba bertanya kepada Pangeran kedua & ketiga serta Song Lan, tapi jawaban mereka sama seperti Pangeran pertama.

Ada apa dengan mataku? Tidak mungkin aku salah melihat cahaya emas ini, bahkan sampai detik ini warnanya tidak berubah.

"Apakah kau melihat sesuatu?" Tanya Pangeran pertama sambil menatapku.

"Oh tidak, aku salah melihat."

Rasanya cepat sekali permainan ini karena sudah sampai pada pertandingan ke-24 yaitu tim Da Liu melawan tim Wang Yu.

Aku masih ingat pada saat ujian pertama Da Liu sebagai murid pewaris Dewa Tanah, sedangkan Wang Yu adalah putra sulung Dewa Es yaitu Wang Rou "Baiklah pemenangnya adalah tim Wang Yu, selanjutnya pertandingan terakhir yaitu ke-25 tim Zhuan Qi melawan tim Zhang Li."

Kenapa bola spiritual ini menjadi lebih bersinar dari sebelumnya? Aneh!

"Zhang Li tangkap!" Teriak Song Lan dari arah kanan membuatku terkejut.

Untung saja aku bisa menangkapnya, kenapa bola spiritual ini memberontak dengan sangat brutal? Kau bola nakal menurutlah kita harus berkerja sama.

"Sudahlah serahkan saja bola itu kepadaku jika kau tak mampu menahannya ," ucap Zhuan Qi kepadaku.

Saat ini aku berhadapan dengannya, ia berusaha merebut bola spiritual yang aku pegang. Bola ini memberontak sehingga lepas dari genggamanku lalu memutar dengan cepat mengarah ke perut Zhuan Qi "Aaaak, bola sialan...." Pekiknya dengan keras sambil mengelus-elus perutnya.

Apakah bola ini telah berkerjasama denganku? Semoga saja "Ah kenapa kau lepas Song Lan ," ucap Pangeran ketiga.

"Bola spiritual itu memberontak!"

"Biar aku saja yang tangkap!" Teriakku.

Bola itu mengarah kearah yang cukup dekat denganku. Jadi, aku langsung bersiap untuk menangkapnya dan berhasil,tapi bola ini terus memberontak.

Pangeran pertama membantuku menahan kekuatan spiritual bola tersebut. Terlihat bola ini cukup tenang, tapi sayangnya malah direbut oleh Zhuan Qi dari belakang secara tiba-tiba lalu pada babak pertama kami kalah dari tim Zhuan Qi "Aku sudah tahu kelemahan bola ini ," ucapku saat kami berkumpul untuk persiapan babak kedua.

"Apa?" tanya mereka secara bersamaan.

"Karena kekuatan kalian tidak ada yang berwarna emas. Jadi, gunakan kekuatan dua orang untuk mengontrol bola spiritual agar bisa mengarah ke gawang."

"Kalian? Apakah kau punya?" tanya Song Lan dan para Pangeran yang menatapku dengan serius. Ah kenapa mereka menatap aku seperti itu? Membuatku malu saja!

"Nanti juga kalian tau sendiri, ayo kita bersiap untuk babak kedua dan ketiga."

Babak kedua Song Lan dan Pangeran ketiga berhasil memasukan bola spiritual ke gawang lalu saat babak ketiga bola spiritual ini semakin sangat cerah dan menggila.

Terlihat Kaisar datang melihat pertandingan ini, saat kami ingin berhenti bermain dan memberi salam kepadanya, ia malah memberi isyarat agar kami tetap melanjutkan permainan

"Lanjutkan saja permainannya karena Kaisar hanya ingin melihat perkembangan para murid pewaris ," ucap Guru membuat kami dengan tenang melanjutkan permainan.

Saat aku mendapatkan kesempatan mengontrol bola, tapi bola ini semakin menggila dan membawaku terbang ke arah yang tidak beraturan sampai membuatku pusing! Apakah bola ini meremehkanku?

Aku langsung mencoba menyalurkan kekuatanku ke bola spiritual ini "Zhang Li lepaskan saja, kau akan terluka!" Teriak Pangeran ketiga dan kedua.

Kau harus menurut kepadaku, karena aku tidak akan mengalah denganmu bola spiritual nakal! Setelah aku menyalurkan cukup banyak kekuatanku. Akhirnya bola itu dapat aku kontrol, tapi saat aku terbang kearah gawang terasa lenganku sangat sakit dan mulai terasa seperti mati rasa sehingga bola spiritual yang aku pegang itu terjatuh...

Terlihat dua anggota tim Zhuan Qi berada didekat denganku, aku berusaha meraih bola yang jatuh tersebut. Untung saja, aku dapat menendang bola spiritual itu dengan kaki sehingga dapat masuk ke gawang dan timku memenangkan pertandingan. 

Namun kenapa pandanganku semakin buram dan tak dapat melihat sekitarku dengan jelas? Ada apa sebenarnya dengan mataku? Apakah mataku sungguh bermasalah saat ini? Kenapa jadi semakin gelap dan buram

Pangeran pertama langsung melesat menangkap tubuh Zhang Li dan ingin membawanya kembali ke rumah agar Zhang Li dapat memulihkan dirinya dengan istirahat, namun saat Pangeran pertama menggendong tubuh Zhang Li ia merasa ada yang aneh dengan telapak tangannya karena terasa basah "Kenapa ada darah?" Tanya Pangeran sambil menatap tangannya yang bergelimang darah.

Pangeran pertama membuat Pangeran kedua, ketiga, dan Song Lan terkejut.

Mereka langsung memeriksa luka tersebut, untung saja Song Lan cukup pintar tentang ilmu medis. Jadi, ia bisa tahu dengan cepat dan akurat tentang apa yang terjadi "Kaisar tolong berikan ke adilan untuk gadis ini. Ia terkena racun iblis hati yang akan membuat tubuhnya lemah ," ucap Song Lan.

"Bagaimana mungkin? Racun ini akan aktif jika orang yang terkena sedang berlatih jurus pengendali hati."

"Sepertinya Zhang Li telah menguasai jurus Pengendali Hati Kaisar."

Para Pangeran mendukung Song Lan dan sedikit mendesak Kaisar agar memberikan keadilan untuk Zhang Li "Baiklah karena aku sudah melihat kejadian tadi, mengakulah sekarang juga atau pelaku tersebut akan dikeluarkan dari sekolah lembah langit."

Pangeran pertama kembali kerumah bersama Pangeran ketiga untuk membaringkan tubuh Zhang Li dikamarnya agar ia bisa istirahat, sedangkan Pangeran kedua dan Song Lan menunggu keputusan Kaisar untuk keadilan kejadian ini "Apakah kita harus menyiapkan makanan? Sebelum ia meminum obat yang diberikan Song Lan?" tanya Pangeran pertama kepada Pangeran ketiga.

"Kurasa harus, bagaimana kalau kakak pertama menyiapkan makanan. Aku yang menjaga Zhang Li, setuju?" tanyanya.

"Baiklah. Aku pergi dahulu!" Setelah itu Pangeran pertama menghilang.

Pangeran ketiga menunggu Zhang Li bangun, tapi sudah hampir satu jam ia tidak bangun juga. Sungguh membosankan!

Akhirnya Pangeran ketiga mendapatkan ide untuk menghilangkan rasa bosan menunggu, yaitu membersihkan 12 pedang yang ia miliki dengan lap sutra khusus dan biasa. Pangeran ketiga mulai membersihkan terlebih dahulu pedang tanpa inti roh pedang karena lebih mudah menggunakan lap biasa, sedangkan pedang yang memiliki inti roh pedang harus dilap menggunakan lap sutra khusus agar kekuatan spiritual didalam pedang tidak terganggu dan itu juga permintaan dari roh pedang tersebut. Cahaya apa itu?

Kenapa sangat silau! Menyebalkan, aku perlahan membuka mataku "Pangeran ketiga sedang apa dikamarku? Kenapa banyak pedang?" tanyaku.

Jujur saja aku terkejut karena saat membuka mata, aku melihat banyak pedang berterbangan dikamarku dan Pangeran ketiga sedang duduk disebuah kursi yang berada tepat didepan kasurku sambil mengelap sebuah pedang.

avataravatar
Next chapter