13 13. Menang!

Sudah pasti menang Pangeran ketiga karena dia Dewa Perang, tapi kalau Pangeran ketiga mengalah agar membiarkan kakaknya menang pasti Pangeran kedua menang.

"Aku pilih Pangeran kedua."

"Baiklah aku memilih Pangeran ketiga kalau begitu."

"Kenapa kau bodoh sekali?" tanya Pangeran pertama kepadaku dengan nada kasar lalu Song Lan hanya tertawa melihat aku dimarahi Pangeran.

Apakah aku salah lagi? Huhh!

"Pangeran ketiga tidak akan menang karena ia itu Dewa Perang sudah banyak menang, pasti ia akan mengalah dalam arena ujian peringkat ini. Lagian untuk apa juga dia berniat mengalahkan kakaknya ," ucapku dengan meyakinkan Pangeran pertama.

Pemikiran anak ini dewasa juga, adik ketiga apakah kau berniat kalah dari kakak kedua?

Zhang Li terlalu meremehkan kekuatanku, belum saja aku ceritakan kepadanya bagaimana caraku menaklukan seluruh binatang gaib lautan sampai aku bawa paksa kedalam sungai lembah langit ini.

Hahaha Zhang Li dapat membaca pikiranku, tenang saja kakak pertama. Aku sudah mendengar sendiri semua ucapannya tadi.

Hahaha ia hanya gadis polos Zhu Hao untuk apa kau memasukan kata-katanya ke hati, sudah lanjutkan pertarungan kalian.

Gerakan Pangeran ketiga hanya menghindar terus menerus, sedangkan Pangeran kedua menyerang tanpa ampun. Cukup lama mereka hanya bertahan dan menyerang seperti itu "Hei, apakah kau akan terus menghindar seperti ini?" tanya Pangeran kedua yang terlihat mulai kesal wajahnya.

"Baiklah aku akan serius."

Pangeran ketiga langsung mengeluarkan pedang yang sangat indah karena saat terkena sinar matahari, pedang itu mengeluarkan cahaya seperti pelangi. Memang Dewa Perang yang terbaik!

Pangeran kedua juga tak mau kalah, ia langsung mengeluarkan sebuah pedang yang sangat indah. Pedang itu diselimuti cahaya kebiruan berkilau seperti berlian.

"Kau terpanah oleh pedang atau dengan para Pangeran?" tanya Pangeran pertama.

Ia seperti sedang membaca isi pikiranku, tapi mengapa ia bertanya seperti itu? Memangnya salah aku terpesona dengan ketampanan para Pangeran? Aneh.

"Aku suka pedang itu."

"Apakah kau menginginkannya?" tanyanya.

"Memang kenapa? Jika aku ingin memiliki pedang itu?" Tanyaku untuk memastikan tujuannya bertanya begitu.

"Kalau kau ingin pedang itu, kau harus membantuku setelah lulus menjadi Dewi."

"Jika aku tidak bisa menjadi Dewi?" tanyaku dengan sedikit khawatir.

Jujur saja setelah melihat pertandingan ini, aku sedikit ragu untuk bisa mendapatkan tingkat 25 keatas karena murid disini memiliki kekuatan yang sangat hebat.

"Tenanglah."

Ia nembaca pikiranku lagi.

"Baiklah aku akan membantumu, tapi apa tugasku?" tanyaku.

"Cukup belajar menjadi Dewi, setelah kau lulus ujian tingkat Dewi. Aku akan memberitahumu ," balasnya sambil tersenyum.

Ia cukup tampan juga saat tersenyum.

Terlihat pedang itu menyerang Pangeran kedua dengan sendirinya, sedangkan Pangeran ketiga hanya melihatnya tidak bergerak selangkahpun. Pedang itu seperti melindungi tuannya, sungguh hebat jika aku memilikinya. Sekali tebasan pedang Pangeran kedua membuat angin terasa berhembus sangat kencang sampai membuat Pangeran ketiga terpental dan langsung mendarat diluar arena ujian "Baiklah pemenangnya Pangeran kedua."

Guru tidak memberi komentar atau nasehat apapun? Hahaha apakah karena yang bertarung Pangeran? Tapi tadi aku juga tidak mendapat nasehat dari Guru.

Saat Pangeran kedua menuruni arena ujian, Pangeran pertama sudah tidak ada disampingku. Ternyata ia sudah siap diarena ujian "Aku Zhu Yi, Dewa Naga Malam menantang Song Lan murid pewaris pertama Dewa ke gelapan alam iblis."

Mereka berdua saling memberi salam lalu Song Lan mengeluarkan sebuah seruling berwarna putih, tapi seruling itu terlihat aneh karena diselimuti oleh cahaya putih dan asap hitam. Sedangkan Pangeran pertama mengeluarkan kecapi berwarna hitam dengan diselimuti asap berwarna hitam yang sangat pekat, mereka mulai memainkan sebuah alunan nada.

Aku tidak tau alunan nada itu memiliki mantra apa, tapi murid disekitarku terlihat langsung pucat, pusing, dan bahkan ada yang sampai pingsan. Saat Pangeran pertama melihat ada yang pingsan, Pangeran pertama langsung mengarahkan tangannya ke atas, seketika arena ujian memiliki perisai transaparan "Pangeran ketiga, perisai ini terbuat dari apa?" tanyaku.

"Perisai ini terbuat dari jurus embun malam, jurus ini diciptakan sendiri oleh Pangeran pertama pada saat berusia 16 tahun."

"Berarti tidak ada orang yang bisa membuat perisai seperti ini?" tanyaku.

"Sampai saat ini tidak ada yang bisa membuat perisai ini, bahkan Guru Ru Ru sebagai Dewi Spiritual saja tidak bisa membuat atau menembus perisai embun malam milik Pangeran pertama."

"Sungguh hebat!"

Pangeran ketiga hanya tersenyum kepadaku. Pertarungan antara Pangeran pertama dan Song Lan tidak terlihat sangat hebat, karena mereka berdua hanya diam sambil memainkan kecapi dan seruling.

Kami yang melihat pertarungan ini hanya mendengarkan alunan nada saja, sudah cukup lama mereka tidak bergerak sama sekali dan tiba-tiba Song Lan muntah darah lalu berhenti memainkan seruling.

Perisai embun malam dibuka oleh Pangeran pertama lalu ia meninggalkan arena ujian dan berdiri disebelahku "Song Lan menang dalam ujian ini ," ucap Guru Lao Gao.

Kok bisa? bukannya Song Lan kalah? Karena ia muntah darah tiba-tiba, kenapa jadi Pangeran pertama yang kalah?

"Banyak pertanyaan yang ingin kalian ajukan bukan? Sebenarnya semua ini cukup sederhana. Pangeran pertama ingin Song Lan menyerah karena Song Lan keras kepala tidak ingin menyerah, akhirnya Song Lan terluka oleh jurus kecapi Pangeran pertama lalu ia mengalah begitu saja ," ucap Guru Ru Ru.

"Aku tidak menyerah Guru, tapi aku memberikan kesempatan kepadanya agar bisa mengimbangi kekuatan spiritualku, karena ia bukan lawanku dan aku tidak ingin menyakitinya lebih parah lagi ," jawab Pangeran pertama membantah Guru Ru Ru

"Baiklah aku menerima kebaikanmu. Terimakasih Pangeran ," ucap Song Lan lalu memberi salam dan menuruni tangga arena ujian dan berdiri disampingku.

Setelah itu Guru Ru Ru dan Guru Lao Gao turun dari pedang, mereka membuat sebuah papan berisi nama semua murid dengan nomor tingkatannya "Baiklah, setelah menerima dua seragam sekolah dari guru. Kalian baru boleh melihat papan tingkatan ini dan beristirahat karena pelajaran hari ini selesai, jika kalian ingin keluar dari lembah langit maka kalian harus kembali sebelum matahari terbenam."

Ternyata Song Lan dan Pangeran pertama adalah murid terakhir yang melakukan ujian.

Aku ingat peraturan ini, Pangeran pertama sudah memberitahu aku dan Song Lan.

Jika melanggar peraturan pertama kali maka ia akan dihukum cambuk 40x oleh Guru dan jika ada murid berbohong sebanyak 3x, ia akan menghadapi pedang kejujuran dari Dewi Kejujuran.

Setelah mendapatkan dua seragam, aku, Song Lan, dan para Pangeran langsung menuju papan peringkat. Terlihat tingkatan yang kami dapatkan saat kami ujian tadi, pembukaan yang menakjubkan! Teman sekamarku mengisi peringkat teratas semua....

1. Song Lan

2. Zhu Yi

3. Zhu Hao

4. Zhu Tao

5. Da Liu

6. Hong

7. Zi Fen

8. Bai Lu

....

15. Zhang Li

....

24. Zhuan Qi

Ah sialan aku urutan ke-15, sangat jauh dari teman serumahku. Menyebalkan!

Untung saja Zhuan Qi urutan ke-24, jadi aku bisa sedikit terhibur. Aku langsung meminta Pangeran ketiga mengantarku kembali ke rumah dan aku langsung istirahat karena ada yang harus aku lakukan.

avataravatar
Next chapter