9 09. Teman Baru

"Zhang Li, mulai hari ini kau berlatih dengan Pangeran pertama dan ketiga karena guru akan sibuk."

Ah lagi-lagi Guru meninggalkan aku, untung saja aku sudah memiliki teman disini. Jadi, tidak terlalu kesepian "Baiklah Guru."

Aku langsung teleport ke rumah Pangeran pertama, tapi sekarang aku berada dihalaman rumah Pangeran ketiga.

Gagal...

Kapan jurus teleportku lancar!

Sungguh menyebalkan!

Aku berjalan cukup jauh kearah rumah Pangeran pertama lalu mengetuk pintu rumahnya, tapi tidak ada jawaban sama sekali "Apakah kau sudah puas mengetuk pintu rumahku?" tanyanya dari arah belakangku.

"Masih pagi kau sudah mempermainkanku?" tanyaku sambil memasang wajah sinis.

"Kau terlalu bersemangat latihan atau bertemu denganku? Padahal tadi aku menjemputmu dirumah Paman."

"Apakah kau selalu percaya diri?" tanyaku dengan nada meledek.

"Tentu saja, karena aku adalah Pangeran pertama dialam langit."

"Baiklah, kau memang Pangeran pertama."

"Ayo kita kelembah langit, apakah kau sudah siap? Aku akan menemanimu."

Pangeran pertama langsung membawaku kedepan pintu lembah langit tanpa menunggu jawaban dariku, terlihat lapangan luas ini penuh dengan murid Dewa dan Dewi yang sedang mengobrol dengan teman-temannya.

Pangeran pertama menggandengku melewati kerumunan murid yang memperhatikan kami, sepertinya Pangeran pertama akan membawaku dibarisan paling depan "Tenanglah Zhang Li, jangan canggung."

"Baiklah, apakah setiap tahun selalu banyak murid seperti ini?" tanyaku.

"Iya karena sekolah ini buka hanya satu tahun sekali, sistem kelulusan disini dinilai berdasarkan tingkatan. Jika kau tidak meningkat, maka kau harus mengulanginya lagi tahun depan. Oh ya, kau harus masuk dalam tingkat 1 - 25 agar dapat masuk ujian tingkat Dewi dan mendapatkan gelar sebagai seorang Dewi atau Dewa."

"Jadi jika aku lulus dari sini aku akan resmi menjadi murid pewaris, tapi kalau aku masuk dalam tingkat 1 - 25 aku bisa langsung masuk ujian tingkat Dewi untuk mendapatkan gelar Dewi?" tanyaku untuk memastikan bahwa pemikiranku sama dengannya.

"Kau cukup pintar, ya seperti itu sistem kelulusan sekolah lembah langit ini."

Disini pasti banyak yang ingin menjadi murid pewaris dan Dewi, terlihat ilmu spiritual mereka diatas 5.000 tahun semua. Apakah aku bisa masuk dalam tingkat 25.

Tak lama kemudian Pangeran ketiga datang menghampiri kami "Bagaimana Zhang Li? Menyenangkan tidak? Apakah kau sudah memiliki teman?" tanya Pangeran ketiga.

Sepertinya dia sangat menyukai suasana ramai seperti ini "Mungkin akan sangat menyenangkan karena ada kalian, soalnya temanku hanya kalian ," ucapku sambil nyengir dan menggaruk kepalaku yang tidak gatal. Jujur lebih baik ya!

"Hahaha baiklah kami akan menemanimu ," ucap Pangeran ketiga.

Tiba-tiba langsung ada yang menyauti ucapan Pangeran ketiga "Sepertinya aku bisa bergabung dengan kalian!"

Ternyata Pangeran kedua bertanya sambil berjalan kearah kami bertiga "Tentu saja, tapi kami disini hanya untuk menemani Zhang Li. Kau akan bosan Zhu Hao jika bergabung dengan kami ," balas Pangeran pertama.

Oh ternyata nama Pangeran kedua Zhu Hao, baiklah aku akan mengingatnya "Hahaha tenang saja Kakak Zhu Yi, gadis kecil ini aku mengenalnya. Benarkan Nona Zhang Li?" tanyanya.

Oh nama Pangeran pertama Zhu Yi, baiklah aku akan mengingatnya.

"Ya setelah berbicara didepan halaman rumah Pangeran kedua."

Ada lima guru berdiri dihadapan kami semua, mereka menyuruh semua murid untuk berbaris rapih sesuai barisan kelompoknya. Setelah itu para guru memperkenalkan dirinya masing-masing.

"Mengapa Pangeran semua ada disini?" tanya salah satu Guru yang sepertinya akrab dengan para Pangeran.

Seingatku tadi guru wanita ini bernama Ru Ru yang akan membantu kami para murid belajar materi spiritual.

"Saya hanya ingin mengawasi gadis kecil ini ," ucap Pangeran pertama.

"Saya hanya ingin belajar lagi ," ucap Pangeran kedua.

"Saya hanya ingin mengikuti kelas saja ," ucap Pangeran ketiga.

"Baiklah jika ini keputusan para Pangeran ," ucap Guru Ru Ru dengan tersenyum. Sepertinya guru ini cukup baik dan ramah kepada muridnya, tapi tidak tahu lagi saat berada dikelas seperti apa!

Ternyata diantara mereka kalau berbohong lebih pintar Pangeran ketiga dari pada pangeran kedua dan pertama.

"Baiklah, karena kalian sudah berkumpul dengan kelompok. Jadi, misi pertama kalian saat ini cukup mudah. Setiap kelompok harus berisi lima orang karena setiap rumah dilembah langit hanya berisi lima kamar ."

Berarti kelompok yang aku miliki saat ini kurang satu orang! Siapa ya enaknya.

"Zhang Li carilah sesuai kata hatimu ," ucap Pangeran ketiga.

Aku mengamati muka mereka satu-satu, saat aku ingin memilih seorang wanita tapi ia sudah menjatuhkan pilihan kepada teman lain "Pilihlah yang berbakat agar tidak terlalu menyulitkan kami ," ucap Pangeran pertama. Ah lagi-lagi ia memperingatiku!

"Iya, sabar."

Aku melihat lelaki berpenampilan seperti seorang pangeran, jika diamati ia cukup tampan dan sepertinya kekuatan spiritual yang ia miliki cukup tinggi, tapi kenapa ia hanya berdiri dengan santai sambil memejamkan matanya? Bahkan tidak memilih siapapun sebagai temannya? Ah mungkin dia malu untuk menghampiri duluan. Aku coba menghampiri lelaki itu "Apakah kau butuh teman baru untuk tinggal bersama? Kebetulan kami kurang satu anggota."

Ucapanku tidak direspon cukup lama olehnya, aku tetap berusaha menunggu jawaban darinya karena hanya kurang satu orang saja dan saat dilihat dia seperti murid Dewa berbakat "Aku tidak membutuhkan teman sekamar Nona."

Ah menyebalkan sekali!

Pantas saja tidak ada yang mau menghampirinya, dia sangat kejam.

"Hanya untuk melengkapi saja, selanjutnya tidak berteman tidak masalah."

"Apakah kau tidak bisa memilih yang lain saja?" tanyanya.

Lelaki itu menatapku dengan pandangan sangat tidak enak.

"Aku sudah memilihmu, ayolah hanya untuk misi pertama saja. Aku tidak akan merepotkanmu, tenang saja."

"Baiklah."

Ia berjalan mengikutiku dari belakang untuk menghampiri para Pangeran lalu Pangeran ketiga berbisik kepadaku "Kau memakai mantra apa? Bisa menariknya kedalam tim kami?" tanyanya dengan nada pelan.

Memangnya ada apa? Apakah sesulit itu untuk berteman dengannya? Ku rasa dia cukup baik, tapi hanya tidak pandai memainkan kata-katanya.

"Aku hanya berjanji tidak akan merepotkan dia. Jadi, selanjutnya aku hanya akan merepotkan kalian bertiga."

Ucapanku terdengar oleh para Pangeran dan membuat mereka mendengus kesal lalu tertawa, tapi lelaki ini hanya diam dan menatap bosan kami berempat "Namamu siapa?" tanyaku.

"Siapa yang kau tanya Zhang Li?" tanya Pangeran kedua.

"Lelaki wajah es ini."

Seketika ia menatapku sinis "Namaku Song Lan. Jadi, jangan panggil aku lelaki wajah es apakah kau mengerti?" tanyanya.

"Baiklah aku mengerti."

Aku, Pangeran ketiga, dan Pangeran kedua hanya saling berkedip mata, tapi terlihat Pangeran kedua tidak bisa menahan tawanya karena terlihat dari ekspresinya.

"Berasal dari mana kau Song Lan?" tanyaku lagi untuk mencegah Pangeran kedua tertawa. Jadi, aku melanjutkan pertanyaanku agar kami berlima lebih akrab.

"Aku Putra Mahkota dari alam iblis, bisakah kau tidak banyak bertanya?" balasnya.

"Menyebalkan sama seperti Pangeran pertama."

"Hei, bagaimana bisa aku disamakan dengan Song Lan? Aku Pangeran pertama."

"Dia juga Putra Mahkota, kedudukan kalian sama dan kalian juga sama-sama menyebalkan."

"Kau gadis kecil cerewet yang pernah aku temui ," ucap Song Lan sambil menunjuk aku.

"Aku setuju ," ucap Pangeran pertama mendukung Song Lan.

Aku sengaja menghembuskan napas panjang dihadapan mereka lalu berbincang dengan Pangeran kedua dan ketiga...

avataravatar
Next chapter