4 04. Lelaki Aneh

"Oh rupanya kau murid rubah hitam tua itu? Pantas saja sifatmu tidak sopan ," ucap rubah putih dengan dipenuhi dendam dan amarah rasanya saat berbicara.

Kenapa Rubah putih ini memanggil Guru rubah hitam tua?

Apakah ia musuh Guru?

"Apakah kau sekarang sedang membicarakan aku Ji Zhi?" tanya Guru yang berjalan santai dari arah belakang rubah putih.

Wajahnya seketika berubah menjadi sangat ketakutan saat mengetahui ada Guru disini "Ti-Tidak."

"Dia berbohong. Bahkan tadi ia berbicara kalau Guru adalah rubah hitam tua yang sangat tidak sopan seperti muridnya."

"Ka..Ka..Kau SUNGGUH MENYEBALKAN!" ucapnya sambil menunjukku lalu ia mendekati Guru dan berbicara dengan sangat manis "Aku hanya bercanda Kakak. Jadi, jangan hukum aku lagi ," ucapan rubah putih ini sungguh membuatku kaget.

Ternyata ia adik Guru?

Kenapa beda sekali? Sungguh luar biasa.

Aku masih tidak percaya akan hal ini, karena adik Guru terlihat lebih cerewet, sikapnya juga menyebalkan, dan penampilannya terlalu ramai. Sedangkan Guru terlihat lebih dingin, berbicara saja hanya seperlunya, dan penampilan Guru juga sangat elegan tidak seramai adiknya.

"Apakah benar Zhu Tao?" tanya Guru kepada Pangeran ketiga.

"Ya, Paman."

Rubah putih itu langsung berubah menjadi rubah dan pergi dari ruangan ini "Zhang Li kembalilah ke rumah Guru karena aku harus memberikan sedikit pelajaran kepada rubah putih itu. Guru akan kembali, kamarmu dihiasi dengan banyak ornamen bulu putih."

"Baiklah, Guru."

Guru merubah wujudnya menjadi rubah hitam berekor sembilan dan langsung keluar ruangan "Apakah ingin aku antarkan Nona Zhang Li?" tanya Pangeran ketiga sambil tersenyum.

"Tidak usah, aku tidak ingin merepotkan Pangeran.Terima kasih Pangeran atas hari ini ," ucapanku hanya dibalas senyum oleh Pangeran ketiga lalu ia mengantar aku keluar dari kediamannya.

Aku coba berjalan pelan-pelan mengikuti arahan dari Pangeran ketiga sambil menikmati apa saja yang ada disekitarku pada malam hari ini. Aku melihat ada sebuah jembatan tidak jauh dari arah depanku "Didepan sana pasti jembatan yang dimaksud Pangeran ketiga ," gumamku.

Aku berlari dengan cepat kearah jembatan, tapi saat hampir sampai dijembatan tubuhku tidak bisa bergerak dan leherku rasanya sangat sakit. Ada apa ini sebenarnya? Bahkan sekarang kakiku sudah tidak terasa menapak ditanah. Segumpalan asap hitam berbentuk seperti tubuh manusia tiba-tiba berada didepanku, apakah ia yang membuat aku menjadi seperti ini? Ah yang benar saja!

"He-hei Lep-pas!" Ucapku sedikit terbata-bata karena leherku sangat sakit dan kesusahan mengeluarkan suara.

Dalam sekejap asap hitam ini berubah menjadi seorang pria tampan yang memiliki mata berwarna coklat, ia menatap aku dengan sorot mata yang sangat tajam sambil tersenyum meremehkanku, tapi sungguh wajah tampan miliknya sangat menyebalkan tidak seperti Pangeran ketiga.

Rambut hitam panjangnya terikat sangat rapih, namun tiupan angin malam hari ini cukup membuat-nya menjadi sedikit berantakan dan ia memakai pakaian berwarna hitam keselehuruhannya.

Ia mencekik leherku lebih kencang lagi sehingga terasa sangat sakit "Siluman! Berani sekali kau masuk wilayahku dan memperhatikan seluruh penampilanku!" Ucap lelaki ini, aku tidak pernah melihatnya selama menjalankan tugas dari Guru.

A-Apa? Dia memanggil aku siluman?!

Apakah ia buta dan tidak bisa melihat wujudku dengan jelas?

"Tidak menjawab? Maka aku akan membunuh sekarang juga!"

"LE-PA-ASS!!"

Aku berbicara sebisaku karena leherku saat ini sungguh panas dan sakit "Lepas? Kau siluman harus mati! Apalagi saat memasuki wilayahku," ucapnya dengan tatapan sangat ingin membunuhku. Ada sebuah cahaya menyilaukan mata membuat lelaki ini tiba-tiba melepaskan cengkraman tangannya, tapi aku tidak tahu datang dari belakang atau dari mana. Aku juga tidak sempat melihatnya karena sangat silau.

Uhuk-Uhuk..

Aku mulai menarik napas dalam-dalam lalu berbicara "MENYEBALKAN! AKU BUKAN SILUMAN BODOH! APAKAH KAU BUTA? Ah dasar lelaki tampan yang sangat bodoh. Bahkan kau tidak dapat membedakan antara siluman dan orang!"

Cahaya apa tadi? Siapa wanita ini? Kenapa tubuhnya mengeluarkan cahaya? Kenapa wanita ini sangat berani membentak aku?

Apakah ia tidak tau siapa aku?

"Berani sekali kau berkata tidak sopan seperti ini kepadaku."

"KAU ORANG PERTAMA YANG SANGAT AMAT MENYEBALKAN PADA HARI PERTAMAKU DIALAM LANGIT!" Ucapku sambil melampiaskan kekesalan yang ada didalam hatiku saat ini.

Kenapa dahi lelaki ini ada satu cap merah berbentuk kelopak bunga juga? Bentuknya kenapa seperti milik pangeran ketiga? Tidak mungkin lelaki aneh ini seorang Pangeran dialam langit.

"Apa yang membuatmu kesal? Kau saja berjalan seperti pencuri."

"Tadi siluman sekarang pencuri! Guru kenapa aku bisa bertemu Dewa jahat sepertinya dialam langit? Aku kesal Guru! Huaaaaa."

"Hei perhatikan ucapanmu, aku tidak berbuat jahat kepadamu."

"Ucapanmu saja seperti Dewa jahat. Padahal aku baru pertama kali kealam langit, tapi dituduh tidak-tidak seperti ini! Huaaa tolong aku Guru."

Kenapa aku tidak kesal saat ia mengataiku seperti ini? Aku malah merasa lucu melihatnya merengek seperti ini...

"Siapa Gurumu?" tanyanya.

"Dewa Pembasmi Roh Iblis."

"Ah mengapa Paman memiliki murid sepertimu? Sungguh tidak pantas!" Ucapnya sambil tersenyum menantang.

Kenapa mulutnya semakin jahat kepadaku?Kenapa ia memiliki mulut sejahat adik Guru? Jika kau tahu aku siapa! Pasti kau akan takut kepadaku lelaki menyebalkan.

"Kau sungguh jahat!" Aku langsung melesat ntah kemana mengikuti arah jalan setelah melewati jembatan dan menuruni sebuah tangga.

"Ikuti gadis bodoh itu."

Setelah lumayan menjauh dari kediaman lelaki menyebalkan itu, aku berhenti sejenak untuk bernapas dan mulai mengamati disekitarku. Disepanjang jalan aku melihat banyak pepohonan dan ada beberapa rumah juga disekitarku. Apakah rumah Guru ada didekat sini?

Terdengar alunan nada sangat merdu dari sebuah seruling yang dimainkan oleh seseorang, tapi kelihatannya tidak jauh dariku. Jadi, aku mencoba untuk mencari sumber suara ini. Ternyata berasal dari atas atap rumah yang berada dibelakang samping kananku, langsung saja kuhampiri lelaki itu "Selamat malam ," sapaku.

"Ada apa?" Tanyanya.

Ia terlihat sangat tampan namun rambut panjangnya yang berwarna putih membuatku tau bahwa ia pasti sudah sangat tua dan ia juga mengenakan pakaian putih yang sangat elegan.

Apakah wanita ini yang dari tadi berdebat dengan Pangeran pertama? Berani juga.

"Apakah Dewa tahu kediaman Dewa Pembasmi Roh Iblis?" Tanyaku.

"Tiga rumah dari sini. Didepan rumahnya memiliki kolam berisi roh iblis duyung yang tersegel disana untuk dimurnikan menjadi roh duyung baik, jangan pernah mendekati kolam itu. Apakah kau mengerti Nona?" balasnya dengan nada tegas.

Apa hubungan wanita ini dengan Dewa Pembasmi Roh Iblis?

"Mengerti, terima kasih Paman."

"Hahaha, aku adalah Dewa Bumi & Langit bernama Ru Yu. Jadi, kau panggil saja aku Dewa Bumi & Langit."

Aku pernah mendengar kisah Dewa Bumi & Langit. Sebenarnya ia adalah Dewa Bumi, tapi karena telah kehilangan istrinya. Jadi, ia menetap dilangit dan Kaisar memberinya gelar Dewa Bumi & Langit agar ia layak masuk ke alam langit.

"Baiklah, Dewa Bumi & Langit."

Dewa Bumi & Langit hanya mengangguk lalu ia melanjutkan bermain seruling.

Aku langsung turun dari atap dan berjalan mengikuti arahan petunjuk yang diberitahu oleh Dewa Bumi & Langit.

Belum sampai sehari ditempat ini. Aku sudah bertemu Dewa Naga Api, Dewa Bumi & Langit sungguh menakjubkan. Aku tidak akan mengakui pertemuanku dengan lelaki aneh dan menyebalkan itu atau adik guru yang sangat galak karena akan merusak hari pertamaku ditempat ini.

Terlihat didepan pintu masuk ada tulisan 'Kediaman Dewa Ji Dan' Apakah ini? sepertinya begitu.

Saat memasuki pintu, ada sebuah taman bunga dan kolam yang mungkin berisi duyung jahat. Aku memasuki rumah Guru dan tiba-tiba muncul rubah kecil berwarna oranye dengan jumlah ekor lima dengan tanda didahi seperti tanda satu kelopak bunga berwarna putih.

Ia menatap aku cukup lama, kenapa Rubah sangat suka menatap seseorang cukup lama? Kali ini aku tidak akan menyentuhnya agar tidak menimbulkan masalah! Akhirnya rubah oranye ini berubah menjadi sosok gadis kecil dengan rambut ikal berwarna coklatnya yang terkuncir dua lalu ia mengenakan gaun berwarna serba merah muda dan memiliki tanda didahi satu kelopak bunga putih "Siapakah Nona? Ada keperluan apa kemari pada malam hari?" Tanyanya.

"Aku adalah murid dari Dewa Pembasmi Roh Iblis."

"Kakak seperguruan! Akhirnya kau datang juga, aku sudah menunggumu dari pagi hingga malam karena Guru bilang aku akan mempunyai Kakak perempuan yang sangat cantik, tapi mengapa Kakak seperguruan memakai cadar? Apakah Kakak seperguruan memiliki luka di wajah?" Ucapan gadis kecil ini sungguh membuat aku tidak bisa berkata apa-apa lagi saat ini.

Pertanyaan yang ia ajukan sangat panjang, sungguh menyebalkan "Baiklah panggil aku Zhang Li jangan Kakak seperguruan, aku memakai cadar karena aku wanita suci alam bunga namun dimana kamarku?" Tanyaku.

"Baiklah Kakak Zhang Li. Ayo ikut aku, akanku antar ke kamar."

Setelah sampai dikamar, sungguh sangat luar biasa hiasan pada kamar yang disediakan Guru untukku. Kamar ini dipenuhi dengan bulu berwarna putih yang sangat lembut saat disentuh. Bahkan karpet, selimut, bantal, dan tirai memakai bulu putih semua.

Apakah karena Guru rubah?

Semua ini hanya Guru yang tau jawabannya! Lebih baik aku tanyakan nanti saat bertemu Guru.

avataravatar
Next chapter