2 02. Alam Langit

Dewi Bunga Agung perlahan menggerakkan tubuhku agar aku bangun, padahal ia tidak seperti ini kecuali ada hal penting "Zhang Li bangun karena aku akan memberimu sesuatu ," ucap Dewi Bunga Agung.

Aku langsung membuka mataku "Apa Dewi Bunga Agung?" tanyaku sambil mencari barang yang akan ia berikan kepadaku.

Dewi Bunga Agung tersenyum dan memperlihat sesuatu yang berada digenggaman tangannya "Ini adalah Pil Leiron. Hanya ada satu dialam bunga karena yang dapat membuat pil ini hanya mendiang Dewi Alam Bunga saja. Makanlah, ia akan membuat kekuatan spiritualmu bertambah 5.000 tahun dan menjaga hatimu."

Semoga Pil Leiron akan membantumu tidak merasakan cinta yang akan membawa bencana besar untukmu. Sungguh mengejutkan! Dewi Bunga Agung dan mendiang Dewi Alam Bunga sangat memperhatikanku, bahkan membuat kekuatan spiritual milikku bertambah menjadi 10.000 tahun sekarang, tapi mengapa mendiang Dewi Alam Bunga mempersiapkan ini?

"Dewi Bunga Agung. Apakah aku boleh bertanya?" tanyaku dengan sangat berhati-hati.

Jika aku membuat kesalahan bahkan sampai membuat Dewi Bunga Agung marah, pasti ia akan mengambil Pil Leiron kembali "Ada apa?" Tanya Dewi Bunga Agung sambil tersenyum dan menatap aku dengan lembut.

"Mengapa mendiang Dewi Alam Bunga sudah mempersiapkan ini untuk aku?" tanyaku. Jujur saja aku penasaran dengan alasan Dewi Bunga Agung kenapa memberikan Pil Leiron yang sangat berharga ini kepadaku.

"Kau sangat mirip dengannya, terutama kekuatan spiritual kalian. Kau merupakan inti roh bunga Lily kedua yang ada dialam bunga setelah mendiang Dewi Alam Bunga."

Tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu kamar dan membuka pintu "Apakah kau sudah siap Zhang Li?" tanya Guru sambil berjalan santai kearah kami.

"Dewi Bunga Agung ," Guru mengucapkan salam kepadanya.

"Gurumu sudah datang. Berangkatlah Zhang Li dan ingat semua pesanku kepadamu, tetap memakai cadar. Jangan merepotkan Gurumu."

"Baiklah, Dewi Bunga Agung."

Kami langsung berangkat, tapi aku menaiki binatang spiritual milik Guru yaitu kuda putih bersayap. Sedangkan Guru memakai sebuah pedang untuk membawanya terbang ketempat tujuan "Guru, kita akan kemana?" tanyaku sambil sedikit berteriak agar Guru dapat mendengar dengan jelas perkataanku.

"Kita akan ketempat tinggal Guru yaitu alam langit ditingkat kelima untuk menepati janjiku."

Ternyata Guru masih mengingat janjinya untuk membawa aku ke tempat tinggalnya jika berhasil melatih jurus bunga Lily hitam pembasmi roh iblis.

"Alam langit memangnya ada berapa tingkatan Guru?" tanyaku sambil menikmati awan yang berada sangat dekat denganku.

Aku sungguh terpanah saat melihat kearah atas karena ada sesuatu yang luar biasa. Ternyata ada sebuah istana besar diatas awan yang cukup menyilaukan mata saat menatapnya terlalu lama "Ada sembilan tingkat. Peganglah erat kuda bersayap milik Guru karena kita akan sampai digerbang alam langit yaitu tingkat pertama."

Terlihat dari kejauhan nampak sebuah gerbang emas. Setelah kami memasuki gerbang, ada sebuah pintu emas berukiran naga dengan ukuran besar yang tertutup sangat rapat dan pintu ini dijaga oleh enam prajurit memegang pedang lalu ada sepuluh prajurit memegang panah yang terbang menggunakan awan-awan disisi kanan kiri untuk menjaga pintu tersebut. Aku tepat mendarat didepan pintu dan para prajurit langsung menyambut Guru "Selamat datang, Dewa Pembasmi Roh Iblis."

Guru hanya tersenyum "Siapakah wanita bercadar ini Dewa?" tanya salah satu prajurit sambil memperhatikan aku.

"Dia adalah muridku, tenanglah."

"Baiklah, silahkan masuk Dewa dan selamat datang dialam langit Nona Zhang Li."

Bagaimana mereka tahu namaku? Pasti kekuatan spiritual para prajurit lebih tinggi dariku. Guru langsung mengisyaratkan aku untuk mengikutinya memasuki pintu gerbang alam langit, tapi pada saat kami memasuki gerbang ada roh iblis berbentuk cahaya merah ikut menyelinap masuk bersama kami.

"Guru?" Tanyaku meminta ijin kepada Guru.

"Cepat kejarlah! Guru akan menyusulmu."

Aku langsung berubah menjadi cahaya berwarna emas untuk mengejar cahaya merah tersebut. Tidak tahu bagaimana ceritanya. Saat aku berubah menjadi cahaya selalu saja menjadi warna emas, tapi kata Guru setiap warna cahaya tergantung dari keturunannya dan setiap warna cahaya memiliki tingkatan. Padahal Guru tahu tentang tingkatan ini, tapi ia merahasiakan semua itu dariku karena hanya Dewa atau Dewi saja yang boleh mengetahui hal tersebut.

Cahaya merah itu langsung mendarat disebuah tempat, sepertinya taman.

Saat aku mengamati pemandangan di sekitarku terdapat air terjun, batu-batu besar didekat kolam air terjun, pohon ginko biloba kuning, dan pohon bunga persik yang menghiasi tempat tersebut.

Ia langsung berubah menjadi sosok roh iblis dengan bentuk asap hitam bercampur merah "Ada apa kau ikut campur dalam urusanku? Kau hanya bocah dengan kekuatan spiritual 5.000 tahun, jangan ikut campur urusanku dan pergilah."

5.000 tahun?

Dewi Bunga Agung sudah memberiku Pil Leiron, ah mungkin belum menyatu kekuatannya.

Ia langsung berubah menjadi ular piton raksasa berwarna hitam dan langsung menyerangku dengan bisa beracunnya, tapi untung saja aku dapat menghindarinya.

Ternyata Roh Iblis ini berupa Ular piton hitam dengan kekuatan spiritual 30.000 tahun! Semoga saja aku bisa mengalahkannya.

Cukup lama aku terus menghindari serangannya, jika terus seperti ini. Taman akan rusak karena ulah roh iblis ular, tapi aku tidak bisa memakai jurus bunga Lily biasa. Jadi aku terpaksa memakai jurus bunga Lily hitam.

Saat aku mengamati sekitarku, untung saja tidak ada Dewa atau Dewi disekitar taman.

Aku terbang setinggi roh iblis ular piton hitam ini lalu mengucapkan sebuah mantra jurus bunga Lily hitam penghancur roh iblis.

Aku pejamkan mata dan memusatkan seluruh kekuatan spiritual milikku ke kedua tanganku untuk membentuk bunga Lily hitam. Saat sudah siap! Langsung saja aku arahkan tangan kiri kelangit agar iblis itu menatap kearah langit dan bunga Lily hitam mulai berjatuhan ke tubuhnya lalu aku langsung mengarahkan tangan kanan kebagian tubuh roh iblis ular piton hitam.

Tubuh roh iblis ular piton hitam tersebut tidak bisa bergerak sedikitpun "Ternyata kau Alstroemeria? Ti-Tidak! Jangan bunuh aku Dewi. Tolong ampuni aku karena telah berbuat jahat kepada alam langit."

"Apa tujuanmu?" tanyaku.

"Aku hanya ingin mengambil satu buah persik untuk mengobati anakku yang terluka. Mohon berikanlah satu buah persik saja Dewi, aku berjanji kepadamu akan pergi dari tempat ini dan tidak akan kembali selamanya."

Saat aku mengambilkan buah persik untuk roh iblis ular piton hitam ini, ia menyerang punggungku dengan sengaja karena aku merasa ada suatu benda sangat tajam menusuk sampai hampir menyentuh tulang punggungku "KAU PANTAS MATI! Alstroemeria hahaha. Akhirnya aku dapat membalaskan dendam untuk keluarga dan temanku yang telah kau bunuh."

Darah mulai mengalir membasahi punggungku yang terasa sangat nyeri, tapi tidak tahu kenapa rasanya aku hilang kontrol atas tubuhku. Kekuatan yang mengalir saat ini terasa sangat asing bagiku, apakah ini efek dari Pil Leiron? Bunga Lily hitam mulai banyak berterbangan dilangit dan langsung mengurung roh iblis piton hitam tersebut.

Tak lama kemudian terlihat banyak prajurit datang kearah kami bersama seorang Dewa dan langsung memperkuat jurus Lily hitam yang mengurung roh iblis tersebut, tapi aku berusaha memakai jurus terakhir yaitu Ilusi ingatan agar mereka tidak mengingat bahwa yang mereka lihat bukanlah Lily Hitam melainkan bunga Lily putih biasa.

Kedua mataku langsung gelap dan tidak dapat melihat apapun di sekitarku, sedangkan tubuhku terasa sangat lemas lalu buah persik yang aku pegang tak lagi berada digenggaman tanganku.

Apakah takdirku memang harus mati pada hari ini? Ditangan roh iblis piton hitam?

avataravatar
Next chapter