7 7

Pagi hari yang cerah aku berangkat menuju sekolah ku menaiki bus seperti biasa, sesampainya di sekolah aku langsung di sapa anak anak yang waktu itu melakukan perundungan kepada ku "maafkan kami sudah menyebarkannya, kami kira kamu menyukai Hajun kami" ucap mereka, aku terdiam, "tak apa" ucap ku sambil tersenyum, "oh, jadi kalian yang menyebarkan nya?" ucap Hayoung yang baru saja datang "apa sebaiknya kita laporkan kalian ke guru?" lanjut Yeseul, "sudah tak usah, mereka sudah meminta maaf, ayo kita pergi saja" ucap ku pada Hayoung dan Yeseul mengajak mereka untuk pergi ke kelas.

"yak, Eunjim-ah, kenapa kau memaafkan mereka?" omel Hayoung pada ku , "tak apa mereka pasti akan kena masalah jika kita melaporkan nya" ucap ku sambil tersenyum pada kedua sahabat ku itu "wah, luar biasa baik sekali kamu" puji Yeseul sambil menepuk bahu ku.

saat jam istirahat, Hajun tiba tiba menghampiri kelas kami, "apa mereka sudah meminta maaf kepada mu?" tanya Hajun, aku menganggukan kepala ku "oh iya Eunjim, apa ada jam kosong setelah pulang sekolah? aku ingin kamu ikut" ucapnya, "eum, sepertinya bukan ide yang baik jika kalian terlihat berduaan lagi" ucap Yeseul menyela, Hayoung menganggukan kepala nya.

hari hari disekolah ku tidak seburuk itu, semua berjalan seperti yang seharusnya , bahkan lebih menyenangkan.

waktu berlalu dan terus berlalu waktu ujian adalah hal yang cukup mendebarkan untuk ku,

tak terasa, Satu pekan lagi adalah hari dimana kami murid kelas 3 akan ujian dan lulus, jangan tanyakan tentang masalah percintaan untuk anak kelas 3 karna semua nya tetap berada pada posisi nya.

"Sooho-ya ini untuk mu, semoga karir mu akan lancar terus" ucap ku sambil memberikan sebuah gelang pada Sooho, waktu itu dia sempat memberikan aku hadiah, jadi aku ingin memberinya hadiah juga, seharusnya aku memberikannya saat ulang tahunnya, namun jadwalnya yang cukup padat sehingga aku tidak sempat memberikannya dan baru memberikan nya ketika kelulusan sekolah kami.

waktu berlalu dan kini aku bekerja di sebuah Agency film, sebagai seorang Script Writer. sejak sekolah aku selalu menginginkan pekerjaan itu, terlebih lagi seseorang pernah bilang kepada ku kalau bekerja sesuai minat tidak akan terasa berat dan akan menyenangkan. Hayoung dan Daesung bekerja di sebuah Perusahaan yang sama, memang jodoh sejati. Sedangkan Yeseul melanjutkan toko milik ibu nya setelah selesai kuliah koki, dan Seokhoon akhirnya menyatakan perasaan nya pada Yeseul. Hajun sekarang mennjadi seorang Atlet basket, dan Sooho tak perlu di tanya, ia sungguh terkenal dimana mana, karna ketampanan dan Aktingnya yang bagus.

aku sudah lama sekali tidak bertemu dengan Sooho karna jadwal nya yang padat.

"yak! kenapa kamu masih saja single? oh?" ucap Hayoung yang sedang mabuk karna terlalu banyak minum pada ku, "ehh, sudah sudah jangan minum lagi" ucap Daesung melarangnya dan mengambil gelas itu, Aku, Yeseul dan Seokhoon hanya menggelengkan kepala kami sambil terkekeh melihatnya, "eh eh Hajun akan datang hari ini, ia bilang sesi latihannya sudah selesai" ucap Seokhoon sambil mengecek ponselnya.

-Author POV

Hajun masuk kedalam Cafe milik Yeseul yang sebenarnya sudah tutup, namun karna mereka ingin berkumpul jadi Yeseul membukanya lagi. "ah itu Hajun" ucap Yeseul, "ya, ya Yoon Hayoung. kamu sudah mabuk?" ucap Hajun yang duduk disebelah Eunjim, "Yak! Joon Hajun bodoh kenapa kamu tidak memacari sahabat ku ini eoh?" ucap Hayoung sambil menunjuk nunjuk Hajun "yak yak, berhentilah minum kamu mabuk" ucap Eunjim sambil terkekeh.

Hajun dan Eunjim menjadi sedikit canggung karna ucapan Hayoung tadi.

"aku akan mengantarnya pulang, sampai ketemu lagi" ucap Daesung sambil menopang Hayoung, "dadah, sampai ketemu lagii" ucap Hayoung yang tengah Mabuk itu, "aku akan pulang sekarang, kamu juga hati hati pulangnya, sampai jumpa lagi" ucap Eunjim pada Hajun, "Ahn Eunjim, Tunggu" ucap Hajun sambil memegang lengan Eunjim, "ya? ada apa?" tanya Eunjim, "apa besok, kamu libur? eum, besok ada pertandingan ku kamu bisa menonton?" tanya Hajun, Eunjim menganggukan kepalanya menyetujui.

Eunjim terbangun dari tidurnya ia mematikan alarm yang biasa ia pasang untuk bangun, ia merenggangkan ototnya dan bergegas untuk mandi. ia sudah berjanji untuk menyaksikan pertandingan Hajun hari ini.

Eunjim berangkat menuju stasiun untuk pergi ke Stadium tempat pertandingan itu berlangsung.

Eunjim duduk di kursi paling atas dan menyaksikan Pertandingan Hajun, Hajun bermain dengan sangat baik, ia berulang kali memasukan bola ke gawang lawan nya, banyak yang bersorak riang karna kemenangan Tim Hajun.

Setelah selesai pertandingan Eunjim menunggu Hajun untuk keluar dan menyapanya, ia berjalan mendekati Hajun yang baru saja keluar, "oh? kamu datang?" sapa Hajun "permainan yang keren, selamat Hajun-ah" ucap Eunjim sambil memberikan Hajun sebucket bunga pada Hajun, "tidak perlu repot repot begini" ucap Hajun sambil menerima bunga itu, "kamu sudah makan siang? ayo makan Siang bersama" ajak Hajun.

belum sempat menjawab Ponsel Eunjim berdering, panggilan dari Boss nya. "iya pak? ah baiklah aku akan ke kantor" ucap Eunjim sambil mematikan sambungan telephonenya "Ah, maaf Hajun-ah. aku mendadak harus ke kantor, lain kali kita bisa pergi makan bersama, maaf ya" ucap Eunjim, Hajun mengulum senyumnya "tak apa, lain kali kita bisa pergi makan lain kali, hati hati dijalan" ucap Hajun

Eunjim langsung menuju kantornya setelah di telephone oleh atasan nya, ia langsung menuju ruang rapat setelah diminta oleh Boss nya itu.

"maaf memanggil di hari libur mu, tapi kita mendapat sebuah kabar baik, bahwa investor dan CEO meminta kita membuat sebuah acara, Host nya akan segera datang. jadi kami ingin kamu membuat naskah yang menarik mulai besok agar acaranya dapat berlangsung dengan sukses" jelas Pak Kim. Eunjim menganggukan kepalanya "tapi aku harus tau dulu siapa Host kita, baru aku bisa berdiskusi untuk membuat naskahnya" ucap Eunjim, tak lama Seseorang datang keruang rapat mereka, "ah, selamat datang Sooho-ssi" ucap Pak Kim saat yang datang ternyata adalah Sooho dan Managernya, Eunjim menoleh kearah Sooho tak percaya, kedua mata mereka bertemu, Sooho hanya tersenyum tipis sambil membungkukan badanya pada Eunjim dan duduk di kursi tempat mereka akan rapat.

Setelah rapat itu selesai Eunjim bergegas untuk pulang. baru saja sampai didepan kantornya tiba tiba langkahnya terhenti karena mobil Sooho berhenti di depannya "ayo naik" ucap nya, Eunjim mengerutkan dahinya bingung.

"k..kita mau kemana?" tanya Eunjim dalam perjalanan mereka, "aku ingin tau detail untuk acaranya lebih lagi jadi aku ingin tau dari penulisnya" ucap Sooho.

Mereka menuju Rumah Sooho, Eunjim sedikit kebingungan karna Sooho mengajaknya kerumahnya "aku baru tau kamu sudah tinggal sendiri" ucap Eunjim saat mereka masuk kerumah Sooho, "silahkan duduk, aku akan ambilkan minum" ucap Sooho.

"ah iya, kita sudah lama sekali tidak bertemu" ucap Eunjim, Sooho hanya menatap wajah Eunjim dan menganggukan kepalanya. Eunjim tak sengaja melihat gelang yang bertengger di lengan Sooho, "ya, kamu masih memakai nya?" ucap Eunjim sambil menujuk gelang pemberiannya, "yak, aku akan berikan yang baru" lanjut Eunjim, Sooho menggelengkan kepalanya "tidak perlu" jawab Sooho "oh iya, kenapa kamu tertarik untuk menjadi host di acara kami ?" tanya Eunjim , "karna aku mendengar kamu akan menangani projek ini" jawab Sooho, "cih, apa apaan.." ucap Eunjim sambil terkekeh yang menganggap jawaban Sooho hanya candaan. "ah dan juga, kenapa kamu menganti nomer ponsel mu setelah lulus? kami kira kamu sudah melupakan kami" omel Eunjim, "Cerita nya panjang" "kenapa? ada apa? cerita kan saja pada ku" bujuk Eunjim, Sooho menggelengkan kepalanya "yak, sejak kapan kamu banyak bicara begini eoh?" ledek Sooho, Eunjim hanya mendengus saat mendengar Sooho bicara.

"kalau kamu ingin bertanya soal acaranya kamu bisa menghubungi ku ya" ucap Eunjim yang akan segera pulang, "biar aku antar" ucap Sooho, "tak usah, tak apa. kamu bisa beristirahat tuan bintang, aku akan naik bus. sampai jumpa"

Sooho tersenyum menatap gelang di lengan nya itu. ia senang dapat bertemu dengan Eunjim lagi.

avataravatar
Next chapter