4 4

"Eunjim-ah, Gwenchana?" tanya Yeseul yang melihat ku hanya diam dari tadi, Aku menganggukan kepala ku menjawab pertanyaan Yeseul.

"Ah, ayo kita pergi piknik besok" ajak Hayoung pada ku, sebenarnya aku sangat ingin menolaknya karna benar benar ketakutan. "ayo kita ajak Sooho juga, Daesung pasti akan mengajak Seokhoon dan Hajun juga" ucap Hayoung "semakin banyak orang semakin seru kan" lanjut Hayoung .

Aku terdiam saat mendengar nama Hajun disebutkan Hayoung.

Sejujurnya aku ingin menolak untuk ikut, tapi aku tidak bisa melakukan itu.

Aku berjalan lesu menuju kamar ku "ada apa Eunjim-ah?" tanya Appa ku yang melihat ku sangat lesu seharian ini. aku mengelengkan kepala ku sambil berusaha tersenyum. aku tidak ingin membuat Appa ku Pusing lagi.

aku menuju kamar ku dan memeluk boneka Penguin milik ku sampai aku tak sadar air mata ku menetes.

Aku jadi merindukan ibu ku.

DRTTT DDRTTT

aku membuka mataku perlahan dan mencari mari ponsel ku yang bergetar.

Sebenarnya aku sangat malas ikut, tapi aku sudah berjanji dengan Hayoung dan Yeseul kemarin.

Aku merapikan baju ku dan bersiap.

"Appa, aku pergi dulu ya sama teman teman ku" ucap ku sambil keluar dari rumah berjalan menuju Stasiun.

"Eunjim-ah disinii!" panggil Hayoung sambil melambaikan tangannya pada ku

"eum kemana yang lain ?" tanya ku saat melihat hanya ada Hayoung dan Yeseul, "Daesung, Seokhoon sama Hajun lagi pergi beli minum" jawab Hayoung "Ah, Sooho akan menyusul kita" ucap Yeseul, 'eh? sooho juga ikut? ku kira dia tak mungkin ikut' fikir ku dalam hati.

aku terdiam saat melihat Hajun yang sudah kembali dari minimarket, aku berusaha membuang wajah ku dan sedikit menjaga jarak "yak, lama sekali" omel Hayoung "sudah sudah ayo kita berangkat sekarang saja" ajak Yeseul

kami pun akhirnya pergi menuju Gyeonggi-do untuk berkemah, ya, kami akhirnya memilih untuk berkemah semalaman.

"Woahhh!! ini sungguh dapat melepas penat ku" ucap Hayoung yang terlihat sangat senang, ia bahkan berlarian dengan Daesung yang terus mengejarnya. Tempat kami berkemah tidak terlalu ramai, bahkan hanya ada kami kurasa.

aku mengerti kenapa mereka memilih tempat yang tak ramah , karna Sooho ikut.

"ah, aku sangat lapar" ucap Daesung. "sebentar lagi makanannnya sampai kok" ucap Hayoung.

"ah sepertinya sudahh sampai, biar aku ambil" ucap ku sambil bangkit dari tempat duduk ku, "a.. aku akan ikut" ucap Hajun menawarkan dirinya untuk menemaniku, aku mematung, "tidak usah, aku saja, ayo" ucap Sooho tiba tiba memotong dan langsung memegang lengan ku dan menariknya.

selama perjalanan kedepan pun kami hanya saling diam , tanpa ada yang membuka pembicaraan, sesekali aku hanya menoleh kearahnya , tapi tak apa lah, setidaknya Sooho membantu ku agar aku tidak pergi dengan Hajun. "memangnya ada apa antara kamu dengan Hajun?" tanya nya tiba tiba, Aku mematung dan membulatkan mataku, "t..tidak ada" jawab ku dengan kikuk, "lalu kenapa anak anak perempuan itu ingin membongkar rahasia mu?" tanya nya lagi, aku makin mematung saat Sooho mengatakan itu, "k.. kamu tau?" tanya ku, ia hanya menganggukan kepalanya, "tenang saja, memangnya apa salahnya menyukai laki laki?" ucap Sooho lagi yang membuat ku terheran heran. "lagi pula kamu punya Hayoung dan Yeseul, mereka tidak sangat mengerti hal hal seperti itu" ucapnya lagi yang entah kenapa membuat airmata ku mulai menetes.

"k..kenapa menangis?" tanya nya bingung, ia mendekati ku dan langsung memeluk ku. Aku terdiam saat ia melakukannya.

"ah, maafkan aku" ucap nya setelah ia melepaskan pelukannya pada ku, kami sama sama terdiam, "t.. terima kasih" ucap ku, entah kenapa aku malah mengucapkan terima kasih.

"ayo yang lain sudah menunggu" ucap nya lagi sambil berjalan kembali.

Aku dan Sooho kembali setelah mengambil makanan pesanan kami, "yak, kalian habis apa? kalian lama sekali" ucap Hayoung, yang membuat kami berdua malah sama sama terdiam.

"ah, ini enak sekali" ucap Hayoung, "eh, tapi lebih enak masakan Yeseul, kamu harus mencobanya kapan kapan Eunjim" lanjut Hayoung sambil mengunyah makananannya, "tentu saja enak, aku kadang membantu ibu ku membuat tteokbokki", aku hanya tersenyum sambil mengangguk, mungkin bahagia jika ibu ku masih ada disini. "ah, bagaimana kalau kapan kapan aku dan Yeseul main kerumah mu Eunjim?" tanya Hayoung, Aku menganggukan kepala ku setuju.

"Eunjim-ah apa ada seseorang yang kamu suka disekolah?" tanya Hayoung lagi yang membuat ku tersedak sampai batuk batuk, Sooho segera memberikan minum untuk ku "omoo, apa kah artinya itu ada? siapa siapa??" tanya Hayoung lagi, "yak, yak. kamu sampai membuatnya tersedak begitu" ucap Yeseul. "bukannya sudah jelas Eunjim dengan Sooho?" ucap Hayoung, aku untuk kedua kalinya tersedak makanan ku, "bukan nya dengan Hajun?" kini Seokhoon yang bicara, dan membuat ku tersedak lagi. "yak, sudah sudah" ucap Sooho menghentikan pembicaraan itu.

aku amat terkejut karna mereka begitu menerima perbedaan itu. setidaknya aku tidak perlu takut tentang mereka lagi.

Aku berjalan disekitaran tempat kami menginap, langkah ku terhenti saat Hajun kini berdiri didepan ku, aku menatapnya bingung "a.. ada apa Hajun?" tanya ku bingung, "apa ada yang salah? aku merasa kamu menjaga jarak dengan ku?" tanya Hajun balik, aku membulatkan mata ku "t..tidak mungkin kamu salah paham"

"apa kamu dengan Sooho, pacaran?" tanya Hajun lagi

"ya, kami pacaran, ada apa?" ucap Sooho yang muncul tiba tiba dari belakang ku, aku membulatkan mata ku tak percaya. yak Choi Sooho, ada apa dengan mu.

avataravatar
Next chapter