2 2

Kami saling bertukar pandang, ia bahkan masih mengeluarkan ekpresi yang sama seperti tadi disekolah.

"loh.. Kamu?" ucap ku

"kalian sudah saling kenal?" tanya Hayoung yang melihat raut wajah kami berdua .

"bukan begitu, tadi kami sempat bertemu di sekolah. ah ngomong ngomong terima kasih untuk bantuannya" ucap ku padanya, yang hanya dijawab anggukan kepalanya. ia bahkan tidak menjawab pertanyaan ku.

aku dan Hajun tak banyak berbicara. bahkan kami menunggu bus untuk pulang bersama kami sama sama tidak membuka pembicaraan apapun.

-Author POV

didalam Bus pun kedua nya memilih untuk duduk berjauhan, Eunjim di samping jendela dan Hajun di sisi lain nya, Eunjim menatap kearah luar jendela bus sambil melihat pemandangan sepanjang jalan mengunakan earphone di telinga nya, tanpa ia sadari Hajun sedang menatapi nya dari tempatnya duduk.

Hajun jadi teringat tentang masa kecil nya yang sedang menangis di sebuah taman, tiba tiba muncul seorang anak laki laki lainnya yang menghampirinya dan memberikannya sebuah permen coklat untuknya "ini, jangan menangis lagi ya. kata ibu ku jika kamu makan coklat kamu tidak akan menangis lagi" ucap nya sambil mengulurkan tangannya memberikan Permen coklat untuknya.

Eunjim sesekali terlihat mengantuk hingga akhirnya Hajun pindah untuk duduk disebelahnya.

Kepala Eunjim yang tertidur bersandar di pundak Hajun.

Hajun tersenyum tipis, ia menyayangkan dirinya sendiri yang sangat malu untuk bertemu Eunjim.

Eunjim terbangun dari tidurnya, ia menoleh kearah sampingnya dan sudah tak melihat Hajun, 'ah seperti nya dia sudah turun tadi' fikir nya.

sesampainya di halte bus dekat rumah nya Eunjim turun dan berjalan menuju rumahnya, ia sesekali menatap handphonenya yang berisikan pesan pesan dari Hayoung dan Yeseul

'apa kalian sudah sampai dirumah?' tulis Hayoung di pesan grup itu.

Belum sempat Eunjim membalas pesan nya tanpa sengaja ia menabrak seorang laki laki yang lebih tinggi darinya sedikit, sehingga ia terjatuh. "yak! jalan dengan benar jangan perhatikan terus ponsel mu" ucap laki laki itu, Eunjim menoleh kearah laki laki itu dan menyeritkan matanya "hei, aku tau aku yang salah tapi apa kamu tidak ingin membantu ku?" Omel Eunjim sambil merapihkan baju seragamnya. laki laki itu merasa familiar dengan seragam yang di pakai Eunjim itu "yak! tetap saja kau yang salah" ucap laki laki itu lagi dan kembali berjalan melewati Eunjim yang masih kesal.

-Eunjim POV

pagi pagi sekali aku sudah berada disekolah, tentu saja karna datang lebih awal itu menyenangkan. aku bergegas menuju kelas ku yang ada dilantai ke 3.

namun langkah ku terhenti saat melihat seorang laki laki yang sudah duduk di kursi paling pojok dekat dengan jendela.

laki laki yang kemarin menabrak ku, aku dapat melihat raut wajahnya yang terkejut melihat ku akan masuk kedalam kelas. "Eunjim-ahh" panggil Yeseul yang juga baru saja datang dari belakang ku "Kenapa ga masuk?" tanya nya yang melihat aku hanya berdiri didepan pintu, "eh Choi Sooho kemana aja kemarin?" tanya Yeseul yang melihat laki laki bernama Sooho itu. aku akhirnya duduk di kursi ku dengan tak memperdulikan nya, "yak! Sooho-ya, kenalin ini Eunjim, dia baru aja pindah kemarin" Yeseul memperkenalkan ku pada Sooho, aku berusaha setenang mungkin untuk menoleh kearahnya dan ingin memperkenalkan diriku seolah olah kami kami baru saja bertemu, namun ia dengan segera membuang muka dan menatap kembali keluar jendela. CIH sombong sekali. "dia memang sedikit jutek, tapi dia anak yang baik kok" Bisik Yeseul pada ku , Aku mencoba untuk menahan emosi ku hari ini.

"Eunjim, ayo ke kantin" ajak Hayoung pada ku, aku menganggukan kepala ku, "Yak! Choi Sooho ayo ke kantin"

'eh? dia mengajak Sooho juga?' aku menolehkan kepala ku kearah Sooho, mata kami saling bertatap sebentar namun aku segera membuang muka ku.

"ayo" ucap nya, 'Mwo?! dia ikut?' ucap ku dalam hati dengan mata yang membulat.

aku sesekali menoleh kearahnya. jujur, aku merasa tidak enak memarahinya kemarin, tapi dia sangat menyebalkan.

ditengah tengah saat aku memakan makanan ku, tiba tiba seseorang memberikan ku sebuah susu coklat, aku mengerutkan dahi ku saat melihat sekotak susu coklat yang ada di meja ku, aku menoleh kearah Hajun, dialah yang memberikan ku susu itu, aku mengerutkan dahi ku sambil bertanya tanya apa maksud nya memberikan susu coklat itu . Hayoung dan Yeseul juga ikut bingung dengan sikap Hajun itu. kami bertiga saling bertukar pandang , aku dapat melihat tatapan penuh tanya Hayoung dan Yeseul pada ku.

"Yak! ada apa kamu sama Hajun?" tanya Hayoung pada ku dengan rasa penuh penasarannya, aku menggelengkan kepala ku "entahlah, aku juga tidak tau" ucap ku sambil menerka-nerka ada apa dengan Hajun hari ini.

Seusai sekolah aku segera menuju Halte Bus untuk pulang, Hari ini Hayoung sudah ada janji dengan Daesung dan Yeseul akan pergi dengan orang tua nya. jadi aku akan pulang dan bersantai dirumah.

atau mungkin tidak.

saat aku hendak menaiki Bus tiba tiba Hajun menarik lengan ku

aku membulatkan mata ku "h..Hajun-ah, a..ada apa?" tanya ku penuh kebingungan "ah.. eum, maaf ini sepertinya ini buku milik mu" ucap Hajun sambil memberikan buku milikku yang entah bagaimana aku bisa tak sadar menjatuhkannya. "ah terima kasih" ucap ku sambil mengambil buku itu dari nya "ah, maaf waktu itu aku langsung pergi" ucapnya pada ku.

Hajun yang aku temui sekarang sangat berbeda dengan Hajun yang ku temui dilorong waktu itu, "ah.. tidak apa apa kok, aku yang seharusnya berterima kasih sama kamu" jawab ku. "oh iya, waktu itu kamu sampai rumah dengan aman?" tanya nya lagi, aku menganggukan kepala ku "maaf aku tidak membangunkan mu, aku turun lebih dulu waktu itu" ucap nya, Kalau difikir fikir Hajun sebenarnya anak yang baik, ia bahkan meminta maaf terus pada ku.

"ah, eum.. apa kamu tidak ada acara besok?" tanya nya tiba tiba yang membuat aku semakin bingung. "kurasa tidak, kenapa?" tanya ku kembali "em, aku ingin mencari hadiah untuk adik ku, apa kamu bisa menemani ku besok?" tanya nya, "ah kalau tidak bisa tidak apa apa kok" ucap nya lagi yang mungkin merasa tidak enak pada ku, "tentu" ucap ku, yang entah kenapa aku menyetujuinya. "kalau begitu besok aku jemput dirumah mu?" tanya nya pada ku lagi. aku menganggukan kepala ku "baiklah"

rasanya aneh, kami seperti dekat, padahal ini kali pertama aku dan Hajun mengobrol.

avataravatar
Next chapter