10 10

kedua mata mereka bertatapan cukup lama, Sooho mendekatkan wajahnya ke wajah Eunjim dan mencium nya.

Eunjim membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi diantara mereka. ia mendorong laki laki yang lebih tinggi darinya itu, kedua mata mereka bertatapan, "aa..apa yang baru saja terjadi?" tanya Eunjim bingung, "apa kamu tidak menyukai ku?" tanya Sooho berusaha menyembunyikan rasa bingungnya. "b..bukan begitu" ucap Eunjim terbata bata

"lalu?"

"aku hanya takut, jika ini benar terjadi, karena kamu seorang Choi Sooho"

Sooho menatap mata Eunjim dalam ia menggengam kedua tangan Eunjim.

"mungkin akan banyak rintangan dan masalah, namun aku akan berada disisi mu"

Eunjim mengigit bibir bawahnya sendiri, menahan tangis yang rasanya ingin keluar dari pelupuk matanya.

Eunjim tersenyum pada Sooho, begitu juga sebaliknya, mata nya tertuju pada Gelang yang masih bertengger manis di lengan Sooho, "yak. berikan tangan mu" ucap Eunjim, Sooho mengulurkan tangannya kepada Eunjim.

Eunjim mengeluarkan sebuah gelang dari tas nya, dan memakaikan nya dilengan Sooho, "kamu bisa memakai yang ini, aku sudah membelikannya" ucap Eunjim, Sooho tersenyum hangat pada Eunjim, dan melihat Eunjim memakaikan gelang di lengan nya "oh? kamu masih menyimpan hadiah dari ku juga?" tanya Sooho sambil menjuk kearah gelang yang ada di lengan Eunjim, "eum, aku hanya suka menyimpan pemberian orang lain, lagi pula ini cukup bagus, jadi aku sering memakainya" ucap Eunjim, "berarti kamu juga menyukai ku kan?" tanya Sooho, "tidak... aish, iya iya, aku juga menyukai mu, puas?" dengus Eunjim yang salah tingkah dan berjalan menjauhi Sooho yang tersenyum menatapnya "yak, tunggu aku" ucap Sooho sambil berlari mengejar Eunjim.

"apa acara mu besok?" tanya Sooho, "aku besok akan bekerja lagi, wae?" tanya Eunjim. "eum, ayo kita pergi date" ucapnya, "bagaimana caranya kita bisa nge date? pasti akan banyak pengemar dan wartawan diluar" ucap Eunjim. "yak, nal mid-eo" ucap Sooho pada Eunjim, "arraseo, aku akan mempercayakannya pada mu, kalau begitu sampai jumpa besok" ucap Eunjim sambil turun dari mobil Sooho.

"Ahn Eunjim-ssi, apa kamu sudah menyelesaikan tulisan mu?" tanya Pak Kim dikantor, Eunjim menganggukan kepalanya dan menggeluarkan kertas kertas tulisan naskah yang sudah ia cetak, "apa kamu hanya membuat naskah ini? tak ada lagi?" tanya Pak Kim, Eunjim menganggukan kepalanya sambil menunduk. "apa Sooho sudah menyetujui untuk membawakan cerita ini?" tanya Pak Kim, Eunjim menganggukan kepalanya, "aku sudah mengkonfirmasi dengan Sooho nya dan dia menyetujui untuk memakai cerita ini" ucap Eunji, "Ah iya, apa kamu bisa menulis satu cerita lagi? jadi kita bisa rekaman 2 episode" ucap Pak Kim, Eunjim menganggukan kepalanya, "besok akan ku selesai kan naskahnya" ucap Eunjim.

Eunjim mulai menulis lagi naskah yang ingin ia buat, ia berkali kali menghapus tulisannya di laptop nya "ayolah, Ahn Eunjim, tulis sesuatu yang bagus" ucap Eunjim sambil menarik rambutnya sendiri.

ponselnya berdering. ternyata Sooho menghubunginya, "aku akan tiba 15 menit lagi" ucap Sooho, "arraseo. cepat, na bogo sip-eo" ucap Eunjim, "arraseo, gidalyo" ucap Sooho sambil melajukan Mobilnya.

"Eunjim-ah apa kamu akan pergi?" tanya Pak Kim pada Eunjim, Eunjim menganggukan kepalanya "dengan siapa?" tanya nya lagi "S..Sooho" jawab Eunjim, "apa kamu dan Sooho Berpacaran?" tanya Pak Kim, Eunjim terdiam. "aku tidak mempermasalahkan dirimu, namun kamu berpacaran dengan dengan seorang Bintang. dan semua nya akan menyerangmu" ucap Pak Kim , "ani, maksud ku apa yang kau lakukan dengan Sooho sampai menyebabkan berita berita seperti itu menyebar di portal berita" omel pak Kim sambil menunjuk layar komputernya, Eunjim melihat kearah Komputer itu dan membaca portal berita yang tertulis disana, "aku tidak bisa menyalahkan cinta yang terjadi diantara kalian, namun kamu harus ingat Sooho. adalah seorang aktor, dan itu bisa jadi masalah juga untuk mu" Eunjim terdiam menatap layar komputer itu,

ia mencoba menghubungi Sooho berkali kali namun Sooho tidak mengangkatnya.

"yak Ahn Eunjim, neo gwaenchanh-a?" tanya Yeseul yang langsung menghubungi Eunjim setelah mengetahui berita itu, "eum. na gwaenchanh-a" ucap Eunjim "kamu sudah menghubungi Sooho?" tanya Yeseul lagi, "sudah, tapi ia tidak mengangangkatnya" ucap Eunjim. "neo eodiya, aku dan Hayoung akan kesana" ucap Yeseul "gwaenchanh-a, aku butuh waktu ku sendiri" ucap Eunjim, "jinja? arraseo" ucap Yeseul.

Eunjim mengunci dirinya dikamar karna banyak sekali wartawan yang ada di depan rumahnya, ia menatap gelang yang ada di lengan nya, gelang pemberian Sooho.

Ponsel Eunjim berdering, Sooho kini menghubunginya "nde?" "mianhae, aku tidak mengangkat panggilan mu, banyak yang terjadi, sehingga aku harus mematikan ponsel ku" ucap Sooho, "gwaenchanh-a" jawab Eunjim, "aku tau hal ini akan terjadi. namun aku tak menyangka ini terjadi bergitu cepat" ucap Sooho menyesal. "maaf, membuat karir mu hancur seperti ini" ucap Eunjim, "aku yang harusnya meminta maaf pada mu, karna aku kamu dikerubungi wartawan. ah iya besok agency ku akan mengeluarkan statement. mungkin kita tidak dapat bertemu selama beberapa saat" ucap Sooho, Eunjim menganggukan kepalanya "tak apa, aku mengerti. lebih baik kamu tidur sekarang, ini sudah malam" ucap Eunjim "eum, hubungi aku lagi arraseo?" ucap Sooho, Eunjim berdeham "hmm, baiklah."

Eunjim terbangun dari tidurnya karna panggilan pada ponsel nya, ia mengangkatnya dan ternyata itu adalah Yeseul dan Hayoung yang melakukan panggilan Video group kepadanya. "Eunjim-ah, neo gwaenchanh-a?" tanya Yeseul, Eunjim menganggukan kepalanya "eum, gwaenchanh-a" ucap Eunjim, "aku tak menyangka berhubungan dengan seorang bintang akan serumit ini" ucap Hayoung, Eunjim hanya terkekeh palsu, ia berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya. "oh iya, kapan kau libur, ayo kita pergi bertiga" ucap Yeseul, "minggu ini mungkin, bagaimana?" tanya Eunjim, "okay, arraseo. jangan sampai lupa okay?" ucap Hayoung yang membuat Eunjim dan Yeseul terkekeh.

Eunjim mulai mengerjakan tulisannya lagi, ia masih bekerja dikantor lama nya, sebab Agency Sooho menutupi kasus mereka dan membuat seolah olah mereka hanya teman sekolah, dan tak ada apapun diantara keduanya.

Eunjim menoleh kearah ponselnya yang bergetar, Sooho menghubunginya, ia mengerutkan keningnya dan mengangkat panggilan itu "aku akan tiba 30 menit lagi dirumah mu" ucap Sooho dan langsung mematikan sambungan telephonenya, "eh?" Eunjim mengerutkan dahinya.

"apa yang kamu lakukan dirumah hari ini?" tanya Sooho, "eum, hanya menulis naskah. ah iya aku, Yeseul dan Hayoung akan pergi bersama" ucap Eunjim "bagaimana kegiatan syuting mu hari ini?", "lancar, apa kamu tidak merindukan ku?" tanya Sooho, "cih, bukahkan kamu bilang tidak bisa bertemu dengan ku dulu selama beberapa saat" ucap Eunjim, "maaf, pasti berat ya menjadi pacar ku?" ucap Sooho menyesal, Eunjim tersenyum sendu pada Sooho ia mendekatkan wajahnya ke pipi Sooho "gwaenchan-a"

avataravatar