1 Chapter 1: Awal Mula

Seorang pemuda hikikomori sedang asik dengan dunia underground dunia maya, melalui sebuah situs bernama ‘Crowz’ yang menjadi wadah para hacker berkumpul. Username yang digunakan pemuda hikikomori itu dalam dunia underground-nya adalah ‘The Rainmaker’, nama yang didapatkannya dari sebuah acara berita di pagi hari yang telah memberitakan aksinya meretas sebagian besar ponsel milik semua orang di negara Arufabetto.

Sebagai seorang hacker, ‘The Rainmaker’ terus menjaga identitas aslinya sebagai Ame Musashi, pemuda yang putus sekolah setelah kedua orang tuanya meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat. Ame sempat diasuh pamannya sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi dan hidup mandiri. Saat ini di apartemennya yang kecil, Ame sedang melakukan chatting dengan temannya di ‘Crowz’, Shadowalker, atau yang biasa dia panggil ‘Shadow’.

Shadowalker: Hey Rain, kau sudah mencoba situs baru yang sedang terkenal di Crowz? Katanya, situs itu berisikan rekaman-rekaman yang bagus.

The Rainmaker: Iya, aku sudah mencobanya. Banyak sekali rekaman yang bagus di sana. Aku akan mengirimkanmu akun yang mengunggah rekaman-rekaman bagus.

Shadowalker: Wahh … terima kasih, Rain. Aku jadi bersemangat :D

The Rainmaker: Aku tidak akan memberikanmu rekaman 18+ lho ….

Shadowalker: Sayang sekali, padahal sedang asik. Tapi, aku harus segera pergi. Kalau begitu, sampai nanti, Rain! :D

Shadowalker (Offline)

"Aku pikir dia mengeluarkan emoji sedih itu karena perkataanku, ternyata karena dia sudah harus pergi." Ame mengelus dadanya ketika tahu Shadow tidak marah padanya.

Beginilah keseharian Ame. Terus berada di depan komputer, melihat dunia dari layar itu. Tidur saat mengantuk, makan saat lapar dan mandi saat ingat. Membuatnya benar-benar terisolasi dari dunia luar. Karena Shadow telah off, Ame pun membuka satu-persatu berita di panel situs Crowz, lalu memabacanya. Menggeser-geser ke bawah lagi setelah selesai membaca, terus memilah-milah berita sampai menemukan berita yang menurutnya menarik.

"Hah ... tidak ada satupun berita yang menarik.” Ame bersandar pada kursinya, kemudian menghela napas saking bosannya karena tidak ada hal lagi yang bisa dilakukannya.

Tiba-tiba saja, di tengah kebosananya itu muncul sebuah pemberitahuan adanya berita baru di panel utama situs ‘Crowz’. Menyadari akan hal itu, Ame pun duduk tegak kembali dan mulai membacanya dengan teliti. "Asisten Okada Shigure terbunuh saat mencoba melindunginya. Diduga, ini adalah rencana organisasi yang selama ini selalu mengincar Okada Shigure. Mereka menamakan diri mereka ‘Black Mask’?"

Di saat Ame tengah fokus membaca, tiba-tiba saja layar komputernya menghitam. Dia pun merasa terkejut sekaligus bingung. Kalau mati listrik, seharusnya CPU-nya juga mati, sementara saat ini hanya layar komputernya saja yang mati. Layarnya pun seketika kembali menyala dan muncul sebuah tulisan.

TERTARIK UNTUK BERGABUNG, THE RAINMAKER? ATAU AKU BISA MEMANGGILMU AME MUSHASHI?

Adrenalin Ame tersentak, membuatnya bangkit dari kursi dan mundur menjauhi layar komputernya, saking terkejutnya. "Dari mana dia mengetahui nama asliku? Seingatku, aku tidak pernah sekalipun menggunakan nama asliku dalam hal apapun. Jangan-jangan, orang yang mengirimkan ini …."

Tak lama, tulisan di layar komputer itu pun berubah.

“Kalau kau tertarik, silahkan pilih 'Ya'. Jika tidak tertarik kau bisa memilih pilihan 'Tidak'”

Di layar komputer Ame terpampang tulisan 'Ya' yang berwarna hijau, dan 'Tidak' yang berwarna merah. Ame pun menelan ludahnya dan duduk kembali di kursinya. Dia berusaha menelaah apa yang sebenarnya terjadi saat ini. Buatnya hal yang tengah dialaminya saat ini adalah hal yang sangat mustahil. Perlu seorang hacker yang jauh lebih hebat darinya untuk bisa meretas data pribadi miliknya.

Ame pun menarik napas dalam, agar kepalanya bisa kembali dingin sehingga dia bisa memutuskan apa yang sebaiknya dipilih. Setelah berpikir masak-masak dan memperhitungkan risiko yang bisa didapatkannya jika menolaj, Ame pun akhinya memilih pilihan ‘Ya’. Terbawalah Ame ke sebuah panel obrolan, di mana di dalamnya hanya ada dirinya dan satu orang yang tidak dikenalinya.

Mr. Y: Selamat malam The Rainmaker, Ame Musashi. Panggil saja aku, Mr. Y. Kau tidak perlu tahu darimana aku mengetahui identitas aslimu. Yang terpenting, sekarang kau sudah menjawab kalau kau tertarik. Apa ada yang ingin kau tanyakan?

“Mr. Y? Aku belum pernah mendengar namanya di manapun. Bisa jadi dia hanya menggunakan nama samaran agar tidak kukenali.”

Ame: Selamat malam. Ada hal yang ingin aku tanyakan kepadamu, Mr. Y. Darimana kau bisa mendapatkan data pribadi milikku?

Mr. Y: Tak perlu memusingkan hal sepele semacam itu, Ame Musashi. Lebih baik kita bicarakan bisnis yang ingin kutawarkan padamu.

Ame: Memangnya, apa yang kau ingin aku lakukan sehingga kau berniat merekrutku?

Mr. Y: Hal yang menarik bagi seorang Hacker terkenal sekelas dirimu.

Ame menelan ludahnya dan mengelap keringat yang menetes di dahinya. Dia berusaha untuk tetap terlihat berwibawa, agar Mr. Y tidak curiga kalau sebenarnya dia adalah orang yang penakut dan tak terlalu berani berbicara dengan orang lain.

Ame: Aku tidak mengerti maksudmu. Jika aku menjawab 'Tidak' tadi, apa yang akan kau lakukan terhadapku?

Mr. Y: Tentu saja melepaskanmu, buat apa aku menghabiskan tenaga untuk orang yang tidak punya niat bergabung? Yang jelas, kalau kau berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan, kau akan mendapatkan bayaran yang melimpah.

“Aku yakin dia tidak akan melepaskanku begitu saja jika aku menolak.”

Ame: Bayaran yang melimpah? Dari mana aku bisa mempercayaimu?

Tiba-tiba ponsel Ame berbunyi. Ame memeriksanya dan ternyata, ada sebuah notifikasi di Mobile Banking-nya. Sejumlah uang terkirim dari nomor rekening yang tidak dikenal.

Mr. Y: Apakah itu cukup sebagai uang muka?

Ame terlihat sangat bingung dan heran. Apa yang sedang dipikirkannya saat ini benar-benar bercampur aduk. Di satu sisi dia ketakutan karena Mr. Y dapat mengetahui nomor rekeningnya, di satu sisi dia merasa takjub karena ada yang bisa melakukan hal semacam itu.

Ame terus menatap layar ponselnya, nominal uang yang baru saja didapatkannya dari Mr. Y. Meskipun nalurinya tergiur untuk menerima bisnis yang ditawarkan oleh Mr. Y, namun tetap saja dia tidak tahu seberbahaya apa bisnis itu. Mengingat Mr. Y dapat dengan mudah meretas data pribadi miliknya, mau tidak mau Ame pun menyutujuinya. Meskipun dia takut.

Ame: Di mana aku harus menemuimu?

Mr. Y: Datanglah besok jam delapan pagi ke Kantor Induk Shigure Corporation yang ada di Kota S. Temui resepsionisnya dan katakan, "Aku ingin membuat masalah." Nanti, dia yang akan menunjukkan ke mana kau harus pergi selanjutnya.

“Shigure Coorperation? Apa ini semua ada hubungannya dengan Okada Shigure? Jika memang benar adanya, itu berarti bisnis yang ditawarkan orang ini sangat besar dan tentunya pasti sangat berbahaya. Bagaimana ini ….”

Ame semakin bergelut dengan batinnya. Karena sudah tenggelam sampai sedalam ini, mau tidak mau Ame pun harus rela terbawa arus. Begitu sudah bisa menerima dan memilih untuk mengikuti arus, Ame baru teringat dengan berita yang baru saja dibacanya sebelum Mr. Y meretas layar komputernya ini.

Ame: Aku mengerti. Tapi, apa aku boleh bertanya sesuatu?

Mr. Y: Tanyakan saja, The Rainmaker.

Ame: Apa bisnis yang kau tawarkan padaku ini, ada hubungannya dengan kematian Fugusa, asisten Okada Shigure?

Mr. Y: Datanglah saja besok pagi, The Rainmaker. Kau pasti akan mengerti nanti.

Mr. Y: Kalau begitu, aku ucapkan selamat bergabung, The Rainmaker.

Layar komputer Ame pun kembali seperti semula. Ame langsung meminum air putih sebanyak-banyaknya, lalu membaringkan badannya sejenak dan menatap langit-langit apartemennya untuk menenangkan pikiran.

“Okada Shigure, asistennya, dan ‘Black Mask’. Apa kira-kira yang akan menungguku di depan? Semoga saja bukan salah satu dari ketiga hal itu.”

avataravatar
Next chapter