2 ANAK YANG DITINGGALKAN

Pernah alami patah hati? dada terasa sakit, namun bukan sakit layaknya fisik melainkan batin. Seperti ada rasa yang tidak mengenakan namun sulit untuk didikteksi dimanakah letaknya. Itulah yang ku alami saat ini setelah sekian lama bersama Emak mengapa baru sekarang Emak bicara yang sebenarnya.

Memang selama ini, Emak selalu memperlakukan ku kurang baik. Kadang dengan wajah sinisnya dan kata pedasnya selalu mewarnai hidup ku. Memang se waktu kecil ada sebuah perlakukan yang berbeda. Dahulu, saat masih balita apa yang ku inginkan selalu saja orang tua menurutinya termasuk dalam hal makanan kesukaan ku yakni ayam goreng.

Namun, menginjak usia 7 tahun mengapa susah sekali aku makan ayam goreng. Bahkan, tak jarang makian yang ku terima. Apakah ini berarti aku meminta pada orang yang berbeda?

Memang aku adalah anak yang telat bicara, Emak pernah bercerita dahulu ia takut aku adalah anak yang bisu karena sudah masuk usia 6 tahun tetapi belum juga lancar berbicara. Ternyata, Allah SWT masih menolong ku karena aku hanya telat berbicara.

"Loe tahu kan Bapak Loe kan pernah tugas menjaga Taman Bambu di Jakarta Timur. Saat itu, ada seorang pria berusia sekitar 30 tahunan bersama anak yang berusia lima tahunan," jelas Emak.

"Bapak Loe saat itu, melihat pria itu datang ke taman menggunakan motor bebek, dengan kaos dan celana jeans. Dari penampilannya, bisa ditebak dia adalah bapak muda," jelas Emak.

"Berdasarkan penuturan pengunjung yang lain, sang anak senang sekali berlari-lari di lapangan rerumputan dan menuju arena bermain yang disediakan taman."

"Dia main tertawa riang gembira naik perosotan, tangga rintang hingga ayunan. Saat di ayunan sang anak sempat egois katanya dengan menyingkir anak lain yang kebetulan sedang bermain dulu sebelum dirinya."

"Namun sampai matahari tenggelam sang anak terus bermain sendiri padahal pengunjung taman sudah pada pulang. Beruntung ada warga sekitar melihat sang anak main tetapi tidak didampingi orang tua."

"Sang anak pun akhirnya dibawa ke pos jaga tempat Bapak Loe bertugas dan menurut Bapak Loe tadinya Pria yang anak itu memang berkata akan balik lagi."

"Akhirnya sang anak pun dijaga sama Bapak Loe di pos namun hingga tengah malam pria itu tidak kunjung balik."

"Bapak Loe pun melaporkan ke polisi dan sang anak pun dititipkan disana. Besok harinya, polisi pun membuat pengumuman di surat kabar bahwa anak yang ketinggalan di taman Bambu."

"Sehari, dua hari, hingga seminggu tidak ada yang datang. Hingga akhirnya anak tersebut dibawa polisi ke panti sosial. Namun, Bapak Loe sejak mengantarkan anak itu ke kantor Polisi selalu menjenguk anak itu setiap harinya."

"Sang anak begitu senang ketika Bapak Loe datang padahal boro-boro bawa buah tangan. Hanya datang. Akhirnya, daripada sang anak di panti sosial dan tidak jelas bagaimana kehidupannya Bapak Loe pun memutuskan untuk membawa anak itu pulang dan bersedia mengadopsinya," tutur Emak yang sudah menlinangkan air matanya.

"Gue sebenar kurang sepakat dengan keputusan Bapak Loe tetapi Bapak Loe bilang anak ini sengaja datang ke kita atas kehendak Allah SWT. Mungkin, kita tidak dikasih anak secara lahiriah namun tidak dengan batiniah."

"Dan anak itu adalah Loe Loy..Loe lah anak yang ditinggal di taman Bambu itu."

Emak pun bercerita ketika aku tinggal di rumahnya. Suasana hatinya ingin berontak karena tidak terima disebut mandul. "Gue merasa ini seperti sindiran dari Bapak Loe. Tetapi, ternyata Gue salah Loy Bapak Loe emang tulus mengangkat Loe."

Aku pun ikut menangis namun ingin sekali marah. Tetapi, sejak kecil aku takut melawan emak. Hanya dalam hati saja ku berkata mengapa Emak baru berkata sekarang.

"Loe tahu gak Loy? Ketika Bapak Loe dirawat di Rumah Sakit Gue pernah membahas tentang Loe. Bapak Loe bilang sepertinya akan jadi tugas Emak untuk menyampaikan yang sesungguhnya kepada Loe Loy."

"Sebab Bapak Loe merasa dia sebentar lagi akan di pergi pulang ke asalnya. Emak juga berat ngomong ini Loy. Meski Emak gak suka Ama Loe awalnya tetapi sejak Loe ada di rumah Emak merasakan hal yang lain. Emak merasakan begini kah rasanya memiliki anak."

"Yang Emak banggakan ketika Loe menjadi juara kelas setiap tahunnya. Namun, Emak kecewa ama diri Emak sendiri enggak bisa kerja agar Loe bisa terus sekolah Loy," tutur Emak dengan nada tersedu-sedu.

Dengar ini aku hanya bisa menundukkan kepala di pangkal paha Emak. Aku tidak bisa berkata-kata apapun soal ini. Aku tidak bisa salah kan Emak yang menyimpan cerita ini. "Sekarang Loe dengar baik-baik Loy biar Bapak Loe dan Emak kandung Loe enggak mencari Loe. Tetapi, sebagai anak Loe tetap harus mencari mereka. Sampaikan kepada mereka bahwa Emak ama Bapak angkat Loe ikhlas mengurus Loe sejak kecil."

.

"Tolong yah Loy biar ini jadi amal ibadah Emak ama Bapak Loe."

"Gimana nyarinya Mak..Alloy enggak mau yang Alloy tahu Emak lah Emak Alloy peduli setan dengan mereka."

"Loe jangan gitu Loy, siapa tahu waktu itu Bapak dan Emak kandung Loe ada masalah sehingga meninggalkan Loe. Mungkin juga gak meninggalkan Loe mungkin juga dia sekarang mencari-cari Loe."

"Tolong yang Loy, loe cari mereka berbakti ama mereka buat Emak ama Bapak Loe kalau Loe sayang."

Akhirnya aku mengiyakannya. Dan Emak pun menyarankan agar besok aku datang ke Panti Sosial Tunas Bangsa disanalah aku dititipkan oleh polisi ketika sudah seminggu ayah dan ibu kandung ku tidak mencari ku.

Emak bilang mungkin saja, disana ada orang menanyakan soal aku yang diadopsi oleh Bapak angkat ku. Namun mengapa hingga aku berumur 18 tahun tidak ada kabar dari panti tersebut bahwa ada yang mencari ku.

Namun, persetan dengan itu semua aku sekarang tugas ku adalah menjaga Emak yang sudah mencapai stadium tiga atas penyakit kanker paru-parunya.

avataravatar
Next chapter