1 Prolog

Hari ini adalah hari dimana aku dan dia menjadi sepasang kekasih. Rasanya bahagia karena aku menjadi wanita paling beruntung dan bahagia memiliki kekasih sepertinya, dia memang tampan tapi bagaimana aku bisa jatuh cinta kepada dia yang dari awal pertemuan kami hanya diam dan acuh kepada semua wanita yang berada di perusahaan ini.

"Pagi sayang!"

Mendengar suara dan nada manis itu membuat bibirku tertarik untuk tersenyum.

"Pagi juga bunny ku." Sapa ku kembali kepada pria yang saat ini sudah berada dihadapan ku

Dia menggenggam tangan ku lalu berkata

"Hari ini kekasihku benar-benar cantik."

Aku tersenyum lalu memberi kecupan, "Terima kasih." Kataku

"Aku lapar! Temani aku makan siang." Dia mulai menampilkan raut wajah manjanya saat membujuk ku untuk menemaninya dan itu sungguh meggemaskan dimataku

Tiba-tiba muncul ide untuk aku menjahilinya.

"Aku sudah makan dengan Sooyoung! Kau makan sendiri saja ya." Ucapan ku sukses membuat wajahnya berubah

"Pasti pria itu juga ikut makan bersama mu." Rajuknya

"Hm! Kami makan bersama dan naik mobil bersama." Kataku

"Kau makan duluan dan tidak mengajakku, ditambah lagi kau pergi bersama pria yang jelas-jelas mantan kekasihmu! wahhh.. Hebatnya kekasihku ini." Saat itu juga dia beranjak dan mulai melangkah untuk pergi, tapi tangan ku lebih dulu menggenggam tangannya

"Mau kemana?" Tanyaku

"Aku mau makan." jawabnya dengan nada kesal

"Aku ikut." Kataku dengan tersenyum

"Tadi kau katakan kepadaku sudah makan." Mendengar perkataannya membuatku tersenyum lebar dan setelah itu aku tertawa lepas

"Mengapa kau tertawa? Atau jangan-jangan kau mengerjaiku hah." Mendengarnya berbicara aku semakin tertawa tanpa henti seakan kupu-kupu sedang terbang di dalam perutku

"Jadi kau mengerjaikan! Wahh..." Dan tangannya mulai Bergerak mengacak rambut ku

"Hmm maaf kan aku! Dan berhenti mengacak rambut ku." ucapku diakhiri dengan penekanan

Saat itu juga ia berhenti dan menurunkan tangannya dari tangan ku.

"Maaf, aku hanya gemas dengan mu." ucapnya dengan tersenyum

"Baiklah! Aku akan memaafkan mu." Kataku kembali tersenyum manis padanya lalu melangkah keluar dari dalam ruang kerjaku lebih dulu.

"Yak! Tunggu aku." Teriaknya

Kisah cinta begitu manis, tapi tidak dengan kehidupan ku. Hatiku selalu gelisah dan bertanya-tanya bagaimana hidupku kedepannya. Apa aku masih bisa tersenyum atau itu akan terjadi sebaliknya.

Entah! Sekarang aku hanya menjalani apa yang ada dihadapan ku saat ini. Bersama dia yang merupakan cinta pertama ku.

avataravatar