Setelah selesai perpisahan kelas XII, Rasti segera mendaftar di Universitas Udayana atau UNUD dengan memilih jurusan hukum, Rasti mencoba melupakan Arya dengan berbagai cara, namun kenangan indah satu tahun setengah membuatnya sangat susah melupakan sosok Arya, hingga dirinya tak fokus untuk belajar.
Disisi lain, Arya yang ternyata adalah anak liar merasa ada yang kurang di dirinya, walaupun pacar asli kembali bersamanya, Arya malah merasa tak nyaman dengan Vivi.
><
Hingga suatu hari, di rumah Arya, Arya baru saja bangun tidur,
"Hm, jam berapa ini ya?" Arya monolog
Arya melihat dinding yang berisi jam,
"Hah! Jam 7?! Aku su- ahhh aku lupa, aku kan udah lulus, walau kuliah juga kuliah sore, ada apa denganku? Aku seperti orang kehilangan arah," Arya
Arya melihat ponselnya, dan Arya melihat kalau wallpapernya masih fotonya dengan Rasti,
"Bukannya aku sudah hapus semua fotonya, kenapa masih ada, ck udah hampir 3 bulan aku coba lupain Rasti tapi gak bisa bisa, sial, apa aku benar benar jatuh cinta pada Rasti," Arya bermonolog.
><
Sisi lain, Rasti yang juga bekerja paruh waktu sedang bekerja di sebuah minimarket milik teman ayahnya,
"Horee besok aku gajian, bisa bayar kost deh, senangnya aku," Rasti
Tiba tiba dua pelanggan datang,
"Eh Rasti,"
"Warani-Wahyu," Rasti
"Kamu apa kabar? Udah lama gak ketemu," Warani
"Aku baik, baru 3 bulan dari kelulusan masa udah kangen. War, kamu makin bigger ya, kayak orang hamil," Rasti
"Ya jelaslah kayak orang hamil, aku kan emang lagi hamil 2 bulan," Warani
"Hah?! Benarkah?!" Rasti syok
"Iya, bentar lagi aku akan menikah dengan Warani, kamu datang ya," Wahyu
"Nih catet no telepon aku ya," Warani
"Oke," Rasti
Rasti merima kertas berisi nomor telepon Warani,
"Oh ya kamu mau beli apa War? Pasti susu ibu hamil," tebak Rasti
"Iya, dimana tempatnya?" Warani
"Tuh, disana," Rasti
"Aku ambil susu dulu, Wahyu kamu disini aja," Warani
Warani pergi,
"Oi Wahyu, kamu harus jaga Warani sama bayimu ya, awas kalo terjadi apa apa sama calon keponakanku," Rasti
"Iya bawel, kamu dari SMA gak pernah berubah ya, tapi aku senang kamu masih jadi teman setia, hmmm pada akhirnya aku sama Warani, padahal yang kusuka adalah kamu," Wahyu
"Aku gak mau jadi PHO, jadi jangan bilang gitu lagi," Rasti
"Ya aku ngerti, oh ya, bulan depan Arick sama Artini akan nikah, minggu depan juga Witra dan Cyni akan menikah juga," Wahyu
"Oh, baiklah," Rasti
Warani datang,
"Ini," Warani
Rasti menghitung yang dibeli Warani,
"Totalnya semua 275 ribu," Rasti
Wahyu mengeluarkan 100ribu sebanyak 3 lembar,
"Kembaliannya ambil aja," Wahyu
"Ih sombong huuuu," ejek Rasti
"Ras, kami pergi dulu, sering chat aku ya," Warani
"Iya, thaaa duo W," Rasti
Duo W~Warani dan Wahyu~ pergi,
"Ahhhh pada akhirnya aku yang akan terakhir nikah," lirih Rasti.
><
Sebulan kemudian, Rasti mendapatkan cuti kerja dan libur kuliah, Rasti merasa senang karena bertepatan pada hari pernikahan Artini dan Arick, Rasti yang diundang pun memenuhi undangan teman SMA nya itu, saat pesta berlangsung, Rasti senang bisa melihat teman teman lamanya,
"Artini selamat ya, semoga cepet dapet dedek bayi," Rasti
"Ah kamu bisa aja Ras," Artini
"Ras, aku lihat kamu bukannya makin kurus tapi malah makin endutan lagi," Wulan
"Up to me, this is my life," Rasti
"Anjirrrr, sok'an pakek bahasa inggris," Reni
"Terserahku dong, Chanyeol yang ngajarin tau, dulu dia gak pernah balas dm di ig, sekarang malah chat di line, senangnya hatiku," Rasti
"Minta dong id line Chanyeol," Wulan
"No no, aku dilarang keras share id line nya," Rasti
"Ahhh jahat kamu," Reni
"Suka suka aku," Rasti
"Oh ya diantara kita hanya Si Rasti aja yang kuliah," Juni
"Mau gimana lagi, belum ada jurusan yang cocok," Reni
"Kalau aku gak ada biaya," Arti
"Elehhh kamu kan tinggal belajar bahasa halus sama berbudaya aja, dapat si Putra, diakan kasta tinggi," Rasti
"Ih aku gak mau sama dia," Arti
"Ya awas aja ya kalo nanti kamu nyerahin undangan nikah kamu sama si Putra, aku sumpahin biar dapet banyak anak biar repot ngurus anak yang banyak," Rasti
"Ah Rasti mah gitu," Arti
"Ras, aku sudah nikah, Cyni sudah nikah, Warani dan Yanti bentar lagi, Juni sama Arti udah ada gebetan, kamu kapan cari pacar lagi," Artini
"Kapan aja boleh, lagipula aku malas nyari pacar, aku sibuk kuliah sama kerja, pulang ke rumah 1 bulan sekali aja udah syukur," Rasti
"Kenapa kamu gak balikan sama Arya? Diakan kaya raya, lagipula apa sih yang sebabin kalian putus," Yanti
"Arya, aku sudah melupakannya, masa lalu memang pantas dilupakan, udahlah lupakan Arya, tidak ada gunanya bahas si Arya lagi," Rasti
Ujaran Rasti tanpa sadar di dengar oleh Arya yang duduk sedikit jauh dari tempat para gadis,
"Rasti membenciku rupanya, pantas saja semua akses komunikasiku di blokir, ck Rasti saja bisa lupain aku, kenapa aku gak," bathin Arya
Saat waktunya makan, Rasti permisi ke toilet, namun saat dirinya keluar dari toilet, Arick sudah ada didepan pintu,
"Arick, aku terkejut melihatmu," Rasti
"Aku ingin bicara denganmu," Arick
"Tentang?" Rasti
"Cintaku, aku sampai kapanpun tak bisa melupakanmu Ras, 3 tahun kita sekelas dan 3 tahun juga aku mencintaimu," Arick
"Kau sadar apa yang kau katakan Rick, kau baru tadi pagi nikah, sekarang kau malah mengatakan ini," Rasti
"Aku sadar Ras, aku jujur mengatakan itu, tapi keputusanmu untuk menjauhi kata pacaran atau nikah membuatku menjadikan Artini perlarian," Arick
"Kau pasti akan bisa mencintai Artini Rick, Artini temanku, aku gak mau buat dia kecewa, jadi kuharap kau bisa melupakan cintamu kepadaku itu, mulailah mencintai temanku Artini, Rasti
"Akan kucoba," Arick
"Jika aku boleh meminta sesuatu darimu untuk terakhir kalinya apa boleh," Arick
"Tentu, apa itu?" Rasti
"Kiss," Arick
Rasti terbelalak, namun sebelum dirinya menjawab, Arick sudah keburu mencium bibir Rasti, hal itu dilihat oleh Arya yang sedaritadi mengawasi Rasti,
"Waktu Vivi dekat dengan laki laki lain aku gak pernah secemburu ini, tapi perasaan ini, perasaan ini sangat sakit, you hurt me Rasti," bathin Arya
Disisi lain, Rasti melepaskan ciuman Arick lalu pergi,
"I love you Rasti," lirih Arick.
.
Saat acara selesai, Rasti memutuskan pulang, namun dirinya lupa kalau dirinya tidak bisa naik motor,
"Ck, kalo suruh Papa jemput, kasihan sama Papa, gimana nih?" Rasti
Tin... Tin...
Rasti melihat Arya dengan motor ninja yang biasa dirinya pakai,
"Mau kuantar," Arya
"Ngak," Rasti
"Terus kamu mau diem disini gitu, disini dingin, kamu gak akan tega nyuruh camerk- maksudku ayahmu untuk menjemputmu kesini, ayo aku antar," Arya
"Ngak," Rasti
"Rasti ayolah, kali ini saja lupakan harga dirimu demi ayahmu," Arya
"Baiklah, tapi jangan kira aku akan memaafkanmu," Rasti
"Iya, aku ngerti, ayo cepat naik," Arya
Rasti naik ke motor Arya dan mereka pun pergi.
.
Selama perjalanan, hanya ada keheningan, namun Arya mengetahui kalau Rasti sedang kedinginan, hingga Arya memberhentikan motornya di depan warung,
"Kamu tunggu sebentar," Arya
Arya masui ke dalam warung, saat tidak ada 2 menit, Arya kembali dan membawa pop mie kuah,
"Ini untukmu, kamu pasti kedinginan," Arya
"Aku gak mau," Rasti
"Ck terima aja," Arya
Arya memberikan pop mie itu ke Rasti,
"Kita lanjutkan perjalanannya," Arya
Arya naik ke atas motor dan mereka pun pergi, saat dijalan, Rasti memakan pop mie yamg dibelikan Arya untuk menghangatkan dirinya.