webnovel

(11) : Vivi

6 bulan kemudian, Arya dan keluarga mendapat berita besar tentang kehamilan Rasti, Arya selalu memanjakan Rasti yang kandungannya sudah mencapai 3 bulan, semua keinginan Rasti selalu dituruti Arya, Arya bahķan menyewa dosen private untuk mengajar Rasti di rumah agar Rasti tak perlu jauh jauh ke Denpasar hanya untuk kuliah.

Namun kedatangan Vivi kembali membuat hati Arya bergetar, Arya menjadi bimbang dengan hatinya, dirinya menjadi bingung karena disisi lain Arya sudah memiliki Rasti dan disisi lainnya Arya masih memiliki rasa pada Vivi.

><

Suatu hari, Rasti sedang bermain ponsel dikamarnya,

"Rasti Rasti, kamu memang seorang gamers, seharusnya kamu bersihkan kamarmu," Arya

"Aku kan sedang hamil, jika aku menunduk hanya untuk mengambil sampah lalu bayimu tertekan gimana," Rasti

"Kamu benar juga, aku juga kan yang menyuruhmu untuk tidak kerja terlalu berat," Arya

"Oh ya, bentar lagi aku harus kumpul skripsiku, kamu mau kan membantuku," Rasti

"Membuatkan tugasmu kan memang kebiasaanku waktu SMA," Arya

"Terima kasih," Rasti

Arya lalu menunduk dan menyetarakan kepalanya dengan perut Rasti yang mulai membuncit,

"Anakku, cepatlah lahir, Papa udah gak sabar menggendongmu dan memanjakanmu," Arya

"Eh Ar, kamu bukannya waktunya kerja," Rasti

"Nanti aja, aku ingin membersihkan kamarmu, aku gak mau istri dan anakku sakit karena udara kotor," Arya

"Terserahmu saja," Rasti

Arya mulai membersihkan kamar Rasti, setelah bersih semuanya, Arya langsung mandi dan bersiap pergi kerja,

"Ras, mungkin aku pulangnya besok atau lusa ya, aku harus lembur soalnya," Arya

"Iya, tak apa, orang kantoran sepertimu kan memang seperti itu, kamu juga pasti bosan tinggal dirumah kecil ini," Rasti

"Jika aku sendirian mungkin aku akan bosan, tapi disini aku kan sama istri, calon anakku, ayah, dan keluargaku, bagaimana aku bisa bosan sayang, dan juga aku malah kangen sama rumah ini, aku selalu ke luar kota untuk bekerja," Arya

"Kamu terlalu bekerja keras Ar, nanti kamu bisa sakit," Rasti

"Kamu kan dokterku, dan juga sekarang aku udah punya obat," Arya

Arya mengelus perut Rasti,

"Anakku dan dirimu ada untukku, jadi untuk apa aku takut sakit,' Arya

"Jangan banyak ngombal deh, kamu telat kerja nanti," Rasti

"Baiklah aku pergi dulu," Arya

Arya mengecup bibir Rasti, lalu pergi,

"Kenapa aku merasa akan kehilangan Arya," Rasti.

><

1 bulan kemudian, Arya belum juga pulang, walau selalu mengirimi Rasti uang, Rasti merasa ada yang janggal apalagi alasan Arya yang aneh aneh, Rasti pun mulai mencari tau tentang Arya.

Suatu hari, Nanda datang menemui Rasti dirumahnya,

"Nanda, ada apa kamu kemari?" Rasti

"Aku ingin memberitaukanmu tentang sesuatu,"  Nanda

"Apa?" Rasti

"Arya, di selingkuh dengan seorang perempuan, kalau gak salah, namanya Vivi," Nanda

"Vivi," Rasti

"Iya, aku mendapat berita jika mereka tinggal di suatu apartement, percayalah padaku Ras, aku selama ini tak pernah berbohong padamu kan," Nanda

"Bawa aku kesana Nanda," pinta Rasti

Nanda mengangguk mantap.

.

Setelah bersiap, Nanda dan Rasti langsung pergi ke apartemen yang Nanda maksud.

><

Di sisi lain, Arya merasa telah mengkhianati Rasti, dirinya berbohong jika dirinya memiliki kerjaan kantor dan butuh waktu lama untuk mengerjakannya, padahal nyatanya, Arya dipaksa Arin untuk menemani Vivi yang mengaku sakit di apartemennya,

"Arya," panggil Vivi

"Apa?" Arya

"Aku mohon jangan tinggalkan aku Ar, aku sangat membutuhkanmu," Vivi

"Vivi, Rasti lebih membutuhkanku daripada dirimu," Arya

"Lalu mengapa sebulanan ini kamu disisiku Ar, istrimu lagi hamil kan, jika kamu tak bosan dengannya kamu pasti ada disisinya sekarang, bahkan saat malam keduamu kau bersamaku dan bukannya dengan Rasti, kau tak akan bisa membohongiku Arya, kamu masih mencintaiku kan," Vivi

Vivi memeluk Arya,

"Kamu masih mencintaiku kan Arya, katakan Arya jika Rasti itu hanya bahan taruhanmu dengan teman temanmu, kamu pernah bilang jika kamu bisa menikahi orang Bali, teman temanmu akan memberikan sebuah ferrari untukmu," Vivi

"Iya, jujur aku masih mencintaimu Vi, aku juga mengaku kalau aku menikahi Rasti juga karena taruhan," Arya

Rasti yang mendengar percakapan Arya sangat terkejut dan terpukul, Rasti memilih pergi tanpa mendengar perkataan Arya selanjutnya,

"Tapi itu dulu," Arya

"Apa?" Vivi

"Sekarang aku mencintai Rasti, hanya Rasti, dan taruhan itu, itu taruhan lama, bahkan teman temanku tak akan mau memberikan mobil ferrari kepadaku, jadi untuk apa aku mau menjadikan Rasti taruhan. Kau tau, aku sangat mencintai Rasti, aku yakin sekarang kalau aku memang sangat mencintai Rasti," Arya

"Ar-" Vivi

"Maaf Vi, aku harus pergi, aku sudah terlalu lama meninggalkan istri dan calon anakku," Arya

Arya pergi.

><

Di taman kota,

"Ras," Nanda

"Arya memang tak akan pernah berubah, aku harusnya sadar diri," Rasti

"Jangan menyalahkan dirimu Ras, aku tau ini pasti sangat sulit dan sakit," Nanda

"Dan aku tak menyukai ini. Nanda, apa yang harus kulakukan,"

><

Kebesokannya, saat Arya sudah sampai di rumah Rasti, Arya melihat Rasti masih tertidur pulas,

"Sayang aku pulang," bisik Arya

Arya mencium kening Rasti, Arya pun memilih untuk mandi dan sarapan, Arya juga membuatkan susu ibu hamil untuk Rasti, saat kembali ke kamar Rasti, Rasti ternyata sudah bangun,

"Pagi Ras, ini minumlah," ujar Arya sembari memberikan susu itu ke Rasti

"Ngak mau," Rasti

"Tapi ini saatnya kamu minum susu," Arya

"Aku ngak mau," Rasti

"Kenapa ngak mau Ras? Kamu mual?" Arya

"Ngak, aku bilang gak berarti gak, denger gak sik," Rasti

Rasti pergi kekamar mandi,

"Kenapa Rasti marah marah ya," Arya

.

Pada siang harinya, Rasti sedang mendengarkan music video di Youtube, sedangkan Arya membantu Ayahnya Rasti untuk membersihkan telur telur yang akan di olah menjadi telur asin, lalu tiba tiba Yanti dan Arti datang,

"Rasti," mereka

"Yanti-Arti tumben kalian kesini?" Rasti

"Iya, kita udah lama gak ketemu," Arti

Dua orang pria lainnya datang,

"Wah Putra dan Sarta dateng juga," Rasti

"Ngak usah iri, kamu kan juga lagi hamil, udah 4 bulan gak?" Yanti

"Hn iya," Rasti

"Berarti lagi 5 bulan Nyonya Besar kita mendapatkan bayi kecil yang lucu," Arti

"Bukan Nyonya Besar tapi Ratu," ujar Arya yang baru datang

"Aisss napa basah kau Ar?" Putra

"Biasa habis bantu mertua pas lagi cuti," Arya

"Kantor punya sendiri seharusnya kan bisa ngak terlalu ribet ya kan," Sarna

"Orang terlalu sok sibuk," sindir Rasti

Lalu datang seorang pembantu membawa minuman,

"Ras aku jadi ingat, waktu SMA kan kita gak dapet minum tapi sekarang ada pembantu," Arti

"Aku sengaja sewa biar ada yang masak, bersih bersih, dan sebagainya," Arya

"Wah kau memang orang terlanjur kaya. Ras beruntung bingo kamu, tinggal nunjuk semua langsung ada," Putra

"Aku tak seberuntung itu, pria kaya dan tampan seperti Arya pasti akan memiliki selir," Rasti

"Ah Rasti kamu pasti bercanda kan hahahaha," Yanti

Semua tertawa kecuali Arya yang menatap dalam Rasti.

.

Saat teman teman Rasti pergi, Rasti melanjutkan nonton youtube,

"Apa maksud perkataanmu tadi Rasti?" Arya

"Perkataan yang mana?" Rasti

"Yang kamu bilang kalau pria kaya dan tampan sepertiku pasti akan memiliki selir, aku tau itu bukan suatu candaan," Arya

"Kau punya otak kan, jadi gunakan otakmu untuk berfikir," Rasti

Rasti pergi,

"Tidak mungkin Rasti tau jika aku telah bersama Vivi sebulanan ini," Arya.