1 Chapter 1

Alena Anovea Madison,gadis manis berlesung pipi,bertubuh kecil,serta bersuara cempreng.

Sifat nya  yang over bahagia membuat siapa saja yang berteman dengannya  nyaman,terlebih lagi paras nya yang cantik membuat ia cukup populer disekolah.

Semua orang disekolah menyukainya,namun hanya satu pria yang tidak menyukainya Raka,siapa yang tidak mengenalnya ,lelaki tampan berhati dingin,yang selalu menjadi incaran alena setiap pagi.

Raka Miller

Begitupun dengan pagi ini, alena berdiri didepan gerbang sambil merapikan rambutnya. Ia yang tak sabar menunggu kedatangan Raka pun terus saja gelisah sejak pagi tadi.

"Eh al lo ngapain disini?"tanya salah satu teman sekelasnya.

"Sssttt,lagi nunggu babang raka,sana sana pergi, hushh"

"Elahh alenaa alenaa, masih aja ngarepin raka, udah berapa kali lo ditolak?"

"Gue bilang pergi ishh nakal! Pergi atau gue lempar pakai sepatu nih!"

Alena baru saja hendak melepas sepatunya, namun saat melihat raka datang ia segera memperbaiki sikapnya, ia kembali merapikan rambutnya dengan gaya yang sok imut.

"Pagi rakaaa"

Sapa kirana, namun laki-laki berpostur tinggi itu hanya diam saja, ia berjalan melewati alena seolah tidak ada orang disana.

Namun, bukan alena namanya jika ia menyerah, alena segera menyusul raka dan berjalan disebelah laki-laki itu.

"Ka udah sarapan belum?al bawa roti nih, mau ga?"

Raka tidak menjawab

"Al bawa buah juga loh, mau?"

"Diam terus ih, berarti raka gamau ya,yaudah terus raka maunya apa?"

"Raka ga suka roti?gasuka buah?terus raka biasanya makan apa?"

"Atau raka mau nasi goreng?kapan-kapan al bikinin gimanaa?"

"Kok diam?jangan bilang raka gasuka makan nasi juga, terus raka makannya apa?"

Raka tetap diam. Jangankan membalas, menolehpun tidak pada alena.

"Oohh raka gamakan ya, terus gimana caranya  tetap kuat?terus gimana caranya tetap tampan?"

"Beneran gamau roti?terus raka maunya apaa?gamungkin cintanya al kan?tanpa raka minta pun bakal al kasih"

"Rakaa jawab ihh, jangan diem aja"

"Rakaa"

"Pergi"

Satu kata namun mampu membuat langkah alena terhenti. Raka pergi begitu saja setelah mengatakan itu. Alena tersenyum pedih.

"Tak apa al, ini bukan pertama kalinya kamu seperti ini, suatu saat nanti kammu pasti akan menang. Raka tunggulah, al bakal buat raka tidak pernah berhenti sedetik pun memikirkan al. Al janji!"

avataravatar
Next chapter