webnovel

Bab 1

Dia berhenti sejenak di depan pintu kelas yang di atasnya tergantung papan kecil bertuliskan XI IPS 4. Perempuan itu menarik nafasnya dengan panjang, kemudian melanjutkan kembali langkah kakinya mengikuti seorang ibu guru yang membawanya memasuki sebuah kelas.

Awalnya kelas itu begitu kacau, tetapi setetelah kedatangan seorang guru dan juga perempuan itu, semua seketika diam dan melihat ke arah mereka.

Ibu guru itu berdiri di depan kelas bersampingan dengan perempuan itu.

"Baiklah anak anak, kita kedatangan murid baru pindahan dari los angeles" Ucap Bu Ratna, selaku wali kelas XI Ips 4.

Semua murid yang ada di kelas itu langsung melihat perempuan yang berdiri di samping Bu Ratna. Ada yang melihatnya dengan tersenyum, ada juga beberapa orang yang menatapnya tak suka, ada yang melihatnya lalu saling berbisik dan juga terdengar ada seseorang yang bertanya "Dia bule ya?"

"Ayo kenalkan dirimu" Ucap Bu Ratna lagi.

Perempuan dengan rambut sepundak berwarna coklat dan matanya yang bulat berwarna biru, hidungnya yang mancung, juga mulutnya yang begitu kecil itu menarik nafasnya sebelum memeperkenalkan diri.

"Nama aku Auristela Alesha Anindira, panggil aja Alesha" Ucap Alesha memeperkenalkan diri.

Setelah selesai memperkenalkan diri, Bu Ratna mempersilahkan Alesha untuk mengambil tempat duduk yang masih kosong. Dan tempat yang masih kosong, terlihat ada dua meja dan kursi yang tersedia paling belakang. Akhirnya Alesha menuju ke salah satu tempat yang kosong itu. Ketika dia ingin duduk, seorang cowok di depannya menoleh ke belakang, ke arahnya. "Hei jangan disitu, Udah ada pemiliknya. Lo di sebelah aja" kata cowok itu.

Akhirnya Alesha berpindah ke tempat yang masih kosong satunya lagi, di samping tempat yang dia duduki pertama.

Setelah Alesha duduk, ada beberapa orang yang sudah tidak memperdulikannya lagi, dan ada juga yang masih sibuk melihatinya. Dia tidak memperdulikannya, diambilnya earphone lalu memasangnya di telinganya. Belum beberapa lama, tiba tiba guru mata pelajaran masuk. Alesha langsung mencabut kembali earphone yang dipakainya. Pelajaran jam pertama pada hari senin ini adalah Sejarah yang gurunya adalah Ibu Sarmini, guru yang terkenal paling killer di sekolah ini.

Satu jam pelajaran berlalu, tiba tiba ada seseorang yang masuk ke dalam kelas tanpa permisi. Bu Sarmini yang menyadarinya langsung meneriakinya "Alverooooooooo Maju ke depan sini"

Belum sempat Cowok yang bernama Alvero itu sampai di tempatnya terhenti karena teriakan dahsyat dari Bu Sarmini. Dia mengusap wajahnya dengan kasar. "sial!" ucapnya dengan pelan sebelum berbalik badan dan menuju ke depan kelas. Semua orang melihatnya, begitu juga dengan Alesha. Sedangkan dua cowok yang duduk di depan Alesha melihat ke arah Alvero dengan wajah yang mengejek dan menahan tawa.

"Vero! Kenapa kamu selalu saja telat? Apa jam yang ada di rumahmu berbeda dengan jam lainnya? Hah? " Tanya Bu Sarmini dengan nada suara yang bikin telinga copot. Semua orang di dalam kelas itu sangat ketakutan melihat Bu Sarmini yang sedang murka, sedangkan Vero, dia terlihat begitu santai seperti tidak sedang membuat kesalahan.

"telat bangun, Bu" Jawab Vero dengan santai.

"Kenapa bisa telat bangun?" Tanya Bu sarmini lagi, masih dengan suaara yang meninggi

"Gak tau,Bu. mata saya emang udah di setel begitu kali, Bu. Meleknya nanti jam 8" Jawab Vero yang membuat seisi kelas tertawa.

Bu Sarmini menarik nafasnya panjang. Dia berusaha untuk tenang, jangan sampai karena terlalu marah dia malah kena stroke. Tidak ada gunanya juga memarahi seorang Vero, murid ter-nakal di sekolah ini. Murid yang tidak ada satu gurupun yang di takutinya.

"Vero, Sekarang ibu minta kamu lari keliling lapangan selama sisa jam pelajaran ibu" pinta Bu Sarmini yang nada suaranya kini di rendahkan.

"Baik Bu" Ucap Vero singkat lalu dengan cepat dia berlari menuju ke lapangan. Sedangkan Bu sarmini menggeleng gelengkan kepalanya melihat kelakuan Vero.

Sedangkan Alesha sedari tadi terus menatap Vero. "Dia Sangat tampan" ucapnya dalam hati. Alesha adalah orang yang sangat tidak bisa berbohong, walaupun hanya sebuah kebohongan kecil. "Tapi sepertinya dia anak nakal" lanjut ucapannya dalam hati.

Setelah beberapa lama terdengar bunyi bel yang menandakan pergantian jam pelajaran. Pelajaran kedua adalah pelajaran PKN, dimana gurunya berbanding terbalik dengan guru yang sebelumnya. Dia adalah Pak Sasmito, guru PKN yang super cuek.

Setelah bel berbunyi, Bu sarmini pun langsung memberhentikan pembelajarannya lalu keluar dari kelas. Setelah Bu sarmini keluar, akhirnya Vero bisa berhenti berkeliling lapangan dan masuk ke kelas.

Vero masuk dengan keadaan yang sudah sangat berkeringat, tapi itu tidak membuat kegantengannya berkurang. Malah dia terlihat makin ganteng dengan rambut yang basah karena keringat itu.

Dia masuk dan langsung duduk di tempatnya, tempat paling belakang yang bersampingan dengan tempatnya Alesha. Lalu kedua cowok yang duduk di depannya langsung berbalik badan menghadap ke arahnya dan tertawa.

"Pe'ak, lo berdua dari tadi belom puas puas juga ketawain gue" ucap Vero sambil mengipasih wajahnya menggunakan buku.

"Lo sih telat mulu. Udah jadi kerjaan lo tiap pagi lari keliling lapangan" ucap Rian sambil tertawa

"Iya nih, Betah banget tiap hari keliling lapangan. Gak ada kapok kapoknya ni orang" sambung Kevin.

"Bacot. Kalian berisik tau gak. Mending lo berdua pergi beliin gua minum, sanah!" Kata Vero sambil mengeluarkan uang dari saku celananya dan melempar uang itu ke arah Rian dan Kevin.

"Rian, lo aja yang pergi beli sanah" ucap Kevin sambil mengambil uang yang di lempar Vero kemudian di berikan ke Rian.

"Gak dengar tadi vero ngomong apa? Berduaaaa bukan gue doang" Rian langsung menarik lengan Kevin lalu pergi untuk membeli minum.

Tanpa mereka bertiga sadari, dari tadi ada yang terus memperhatikan mereka bertiga sampai Kevin dan Rian pergi.

Vero yang sadar bahwa sedang di perhatikan, langsung melihat ke arah orang itu.

"Ngapain lo liat-liat?" Ucap Vero dengan kasar kepada Alesha membuat Alesha sedikit terkejut. Alesha langsung mengalihkan pandangannya menghadap ke depan.

Vero menyipitkan matanya melihat Alesha. "Lo murid baru? Kayaknya gue baru liat"

Kemudian Alesha melihat lagi ke arah vero, mata mereka bertemu. Alesha hanya mengangguk singkat dan langsung memalingkan kembali wajah dan tatapannya ke depan.

Sedangkan Vero, dia masih menatap Alesha. Dia menatap semua yang ada di wajah Alesha, dia menatap mata Alesha, alis, hidung, dan juga mulut Alesha. "Cantik" ucapnya dalam hati.

Kemudian Alesha melihat ke arahnya lagi "Sekarang, kenapa malah kamu yang terus menatapku?" Tanya Alesha membuat Vero cepat cepat memalingkan pandangannya.

"siapa? Gue? Kapan gue liat lo?" Vero malah bertanya balik.

"Tadi. Barusan kamu... Hm gak deng" jawab Alesha kemudian langsung menghadap lagi ke depan.

Tak lama kemudian Pak Sasmito masuk. ketika masuk sebelum duduk di tempatnya, dia langsung membagikan buku paket kepada setiap siswa. Setelah itu baru dia duduk di tempatnya. "Oke anak anak, Buka halaman 59. Kalian catat sampai halaman 63 yah" Kata pak sasmito yang langsung di jawab serentak oleh semua murid "Baikk pak".

Begitulah pak sasmito, setiap kali masuk kelas hanya membagikan buku kepada semua murid lalu menyebutkan halaman yang harus di catat. Tapi, perlu kalian tau bahwa hampir semua murid di dalam kelas tidak mencatat, hanya ada beberapa siswa berprestasi saja yang mencatat. Kelas pasti akan kacau seperti tidak ada guru, ada yang hanya bercerita, menyanyi, bahkan tidur. Dan itu sama sekali tidak di perdulikan oleh pak sasmito.

Alesha pun sangat terkejut ketika kelas mulai sangat bising dan kacau. Dan yang lebih di heraninya, pak sasmito tidak memperdulikan hal itu. Sangat berbeda dengan jam pelajaran sebelumnya, kelas sangat hening, tidak ada yang berani berbicara, apalagi tidur. Berbisik pun akan di marahi.

Tapi Alesha termasuk anak yang cerdas, jadi dia pun menulis sesuai yang di perintahkan pak sasmito.

Tak lama kemudian Kevin dan Rian baru balik dari pergi membeli, mereka masuk tanpa permisi. Dan itu juga tidak di perdulikan oleh pak sasmito.

"Nih" ucap Kevin sambil meletakkan air mineral yang di pesan oleh vero di atas mejanya vero.

"Thankyou broo" kata vero lalu langsung mengambil air mineral itu, di bukanya lalu di teguknya.

Setelah selesai minum, tiba tiba ada yang datang mendekati Vero dan meletakkan Tisu di meja Vero.

"Nih tisu, lo keringatan banget" Ucap Viola

Viola adalah cewek yang cantik, dia yang paling cantik di kelas sebelum ada Alesha. Tapi setelah ada Alesha, tentu saja Alesha yang lebih cantik. Viola sudah lama menyukai Vero, tapi vero tidak pernah menganggapnya.

"Makasih" Ucap singkat oleh Vero. Kemudian Viola langsung kembali lagi ke tempatnya.

Vero melihat ke sampingnya, ke Alesha. Melihat Alesha yang sedang sibuk menulis, langsung terlintas dipikirannya untuk mengganggu Alesha. Dia menutup buku paket milik Alesha. Alesha terkejut dan langsung melihat ke arah Vero dengan tatapan tajam.

"apa yang kamu lakukan?" Tanya Alesha

"Emang lo gak liat? Gue nutup buku elo. Gitu aja kok nanya" Jawab Vero dengan santai lalu tersenyum. Kevin dan Rian yang melihat tingkah sahabatnya itu, hanya menggeleng gelengkan kepala. Mereka berdua tau bahwa Vero tidak akan senang kalau hidupnya tidak mengganggu hidup orang lain dan membuat masalah.

"Iya, Aku tau kamu nutup buku aku. Tapi yang aku tanya alasannya" kata Alesha

"Ohh. Alasannya? Hmm apa yah? Kayaknya gak ada deh" jawab Vero lalu tertawa

"Kamu mau aku berhenti nulis dan ngobrol sama kamu? Kamu gak tau ngajak ngobrol orang dengan sopan yah?" Jawab Alesha membuat mata Vero melotot, sedangkan Kevin dan Rian tengah menahan tawa.

"heh PD amat! Siapa juga mau ngajak lo ngobrol. Kenal aja belum" kata vero dengan nada suara sedikit di naikkan

"Ohh. Jadi sebenarnya kamu mau kenalan?" lagi lagi perkataan Alesha membuat Vero ingin berteriak. Dan kini sudah mebuat kevin dan Rian tertawa terbahak bahak.

"Siapa yang mau kenalan, malas amat kenalan sama cewek kayak lo!" kata Vero yang sudah sangat emosi karena telah merasa di permalukan oleh Alesha di depan kedua sahabatnya.

Alesha malah tertawa melihat Vero yang sudah salting. "Yaudah deh, kalau kamu malu malu kucing kayak gitu aku aja deh yang kenalin diri lebih dulu" Kata Alesha sambil mengulurkan tangannya di depan Vero. Tapi vero tidak membalasnya, dia hanya menatap tangan Alesha.

Alesha menarik nafasnya lalu tersennyum "Nama aku Alesha" Sambung Alesha, tapi masih tidak ada respon dari Vero, Dia hanya terus menatap tangan Alesha. Kemudian Alesha menurunkan kembali tangannya.

"Udah tau nama aku kan? Aku udah tau nama kamu kok. Tadi kalau gak salah aku dengar dari bu sarmini nama kamu Vero" ucap Alesha sambil menatap Vero. Sedangkan Vero hanya diam sambil menatap Alesha juga.

"Sekarang kita udah saling kenal nama kan? Jadi aku mau lanjut nulis yah" Sambung Alesha lagi sambil tersenyum. Kemudian dia kembali Membuka bukunya, mencari halaman yang di katakan pak Sasmito tadi, lalu lanjut menulis.

Sedangkan vero masih menatap Alesha dengan tatapan tak percaya, juga dengan posisi mulut terbuka

"Baru kali ini gue liat Vero kalah adu mulut" Kata Kevin kemudian tertawa

"Hahaha iya, gue juga" sambung Rian

Kemudian Vero melihat ke arah Rian dan Kevin dengan tatapan tajam "Diam lo berdua!!" teriaknya. Rian dan Kevin pun langsung menutup mulut mereka dengan tangan. Tapi mereka berdua tengah menahan tawa.