webnovel

Prolog

Dalam sebuah ruang kelas yang megah, dengan deretan tempat duduk yang terbuat dari kayu yang dioles,para murid berseragam hitam putih, laki-laki dan perempuan,remaja berumur kurang lebih 17 tahun, mereka semua duduk di tempat duduk mereka, mereka memang terlihat seperti manusia, namun sebenarnya mereka adalah siluman, yang sedang menunggu master yang akan mengajari mereka tentang sejarah siluman,sama seperti nama kelas itu: kelas sejarah.

Di deretan tempat duduk yang dekat dengan jendela kelas yang mozaik. Di tempat duduk paling depan: seorang pemuda, dengan rambut hitam berantakan, seragamnya yang rapi,dan yang paling mencolok bekas luka vertikal di mata kanannya, seolah membelah mata kanannya menjadi dua bagian, tapi dia masih bisa melihat dengan normal.

Pemuda itu sedang menunggu sama seperti murid yang lain dikelas itu, namun dengan perasaan gelisah sembari menulis dalam buku catatannya, tulisan yang diulang-ulang:

Setengah siluman setengah siluman setengah siluman setengah siluman setengah siluman setengah siluman setengah siluman setengah siluman setengah siluman setengah siluman..

Dia terus mengulangi menulis kata-kata itu, sampai....

"Aku tak bisa tehnik-darah." Katanya dengan nada kesal.

"Karena kau setengah siluman." Sambung murid laki-laki berambut cokelat dibelakangnya, membuatnya berbalik dan menghadapi si rambut coklat dibelakangnya.

"Aku tahu aku itu setengah siluman harimau putih!" Katanya dengan nada jengkel.

Murid berambut cokelat itu tertawa sesaat sebelum berkata.

"Apa salahnya jadi setengah siluman,Aldi." Kata si rambut coklat.

"Tentu saja, kecuali jika kau ingin menjadi siluman yang menghabiskan seumur hidupnya dengan membuka bar, seperti ayahmu,Roni." Kata Aldi setengah mengejek.

"Jangan bawa-bawa ayahku!",kata Roni berang.

"Bercanda." Kata Aldi,dan Roni menghela napas berat, kemudian menyeringai mengejek kepada Aldi.

"Yah, jadi satu-satunya setengah siluman di dunia ini tidak terlalu buruk."

"Jangan berkata seolah aku ini makhluk langka."

"Tapi, itu kenyataanya. Satu-satunya setengah siluman dan ras Siluman Harimau Putih yang luar biasa. Ras Siluman paling hebat!"

"Kuharap aku bisa menggunakan tehnik-darah kelima dan keenam-"

"Teknik gabungan!" Kata Roni tercengang, namun sebelum Aldi bicara lagi,pintu kelas terbuka dan tiba-tiba ruangan itu menjadi sunyi senyap ketika Mr. Bagas si guru Sejarah di Akademi ini memasuki kelas bersama dengan...

Ketika Aldi melihatnya, waktu serasa berjalan lambat, ketika seorang gadis : wajah lebih cantik daripada Dini,sepupu Aldi yang duduk di tempat duduk di sebelah Roni, rambutnya yang berwarna merah gelap dan panjang berkilau terkena sinar matahari yang masuk melalui jendela kelas ketika dia berdiri di depan, seragam akademi berwarna hitam dengan rok selutut berwarna putih dipakai di tubuhnya yang seksi.

Sejenak Aldi tidak mendengar apa yang dikatakan mr. Bagas.

"...dan kita kedatangan murid baru,gadis siluman harimau putih."

Aldi tersadar ketika Roni menepuk bahunya dari belakang, membuatnya tersentak kaget ketika gadis di depan kelas memperkenalkan diri dengan senyum manis yang Aldi yakin membuat seluruh murid laki-laki di ruangan itu mabuk kepayang.

"Tania,saya dari kota Whiten-kota harimau putih. Semoga kita bisa berteman baik."

Semua murid di kelas mengangguk dengan gugup. Aldi mengerling ke arah Dini yang terpesona dengan kecantikan yang seharusnya membuatnya iri itu.

"Baiklah,Tania silahkan duduk di bangku di sebelah sana." Kata mr. Bagas menunjuk ke arah tempat duduk kosong di belakang Roni, sementara Tania mengangguk dan berjalan seolah menuju ke arah Aldi.

Aldi merasakan sensasi yang tak pernah dia rasakan,seolah gadis itu melayang anggun kearahnya, meskipun dia tahu gadis itu melangkah dengan biasa dan ketika gadis di hampir melewatinya. Tangan Aldi bergerak sendiri,tanpa perintah darinya menyentuh gadis itu,di dadanya yang empuk.

Seketika ruangan menjadi kacau,murid perempuan memekik kaget,para laki-laki bersorak mencemooh dan si gadis berambut merah menatapnya seolah tak percaya dengan apa yang baru saja Aldi lakukan kepadanya.

Dan sedetik kemudian, tangannya telah terkunci ke belakang punggungnya dan dia dijatuhkan Tania, kepalanya di benturkan ke meja dan Aldi menjerit kesakitan.

"Saakiittt!" Jeritnya, namun kuncian di tangan kanannya semakin kuat ketika dia berteriak.

"Dasar mesum!" Kata Tania kesal bercampur kemarahan.

"Maaf-maaf!aku tidak sengaja! Aku tidak sengaja! maaf-maaf!" Pekik Aldi dan kepalanya di benturkan ke mejanya lagi dan dia merasa ada benjolan ungu di tempat dimana kepalanya dibenturkan,namun setelah itu tangannya dilepaskan dan ketika Aldi memandang gadis itu dengan menggosok kepalanya yang terasa sedikit pusing. Ketika Aldi ingin meminta maaf,Tania sudah memalingkan wajahnya dan berjalan melewatinya,duduk di tempat duduk di belakang Roni, sementara mr. Bagas berkata dengan nada tinggi.

"Aldi keluar kelas dan cabut rumput liar di taman!"

"Tapi-" kata Aldi mencoba memprotes,

"Tidak ada alasan!" Kata Mr. Bagas terlihat lebih menyeramkan dari biasanya.

Aldi menelan ludah, bangkit berdiri, mengambil ranselnya, kemudian menoleh ke belakang,ke arah Tania yang memalingkan wajahnya ketika Aldi memandang gadis itu. Dan kemudian dia berjalan keluar kelas dengan merana,sambil menutup pintu kelas yang terbuka.

Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!

snivelus_Artcreators' thoughts
Next chapter