1 ALDA

Dia seorang gadis remaja yang baru berumur belasan tahun, orangnya cantik, imut dan manis. Bodinya tinggi, langsing, orang ramah, murah senyum. Dia mempunyai lesung pipi, ketika dia tersenyum atau tertawa, sungguh mempesona nan indah yang membuat aku jatuh cinta.

Awal aku mengenalnya, di tempat kerja. Dia datang untuk bekerja  di usaha tantenya yaitu jualan kue, Sambil itu dia menjaga warnet.

Saat itu, dipagi hari yang cerah sambil ku membersihkan dan mengatur meja seperti biasanya ketika aku di tempat kerja. Cape, letih, gerah yang aku rasakan. Dia datang bersama tantenya, sementara itu aku di panggil bos perempuan kesebelah untuk membantunya keluarkan lemari untuk di temapati kue milik usaha tantenya.

Bos perempuan ini orangnya bersih sekali, suka marah juga, terkadang jika marah - marah, aku sudah anggap hal biasa karena setiap hari suka marah melulu. Pagi - pagi, sukanya manggil terus. Bosan saya dengar celotehan yang terdengar  dari bibirnya, tapi jangan salah dia juga orangnya baik ko.

Sama halnya bos laki - laki, terkadang juga dia suka marah. Kalau aku bercerita dengan dia, perasaan saya selalu tegang karena kewibawaannya dan orangnya tegas.

Saya masuk di warnet sebelah, disitu ada bos perempuan, tantenya dan tak lain juga Alda. Saya berpapasan di pintu masuk, seiring mataku tak berkedib saat memandangnya dan dia juga memandangku. Dia tersenyum kepada saya, lekukan senyumannya dan lesung pipinya membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama.

Hati ini senang dan saya bersemangat bekerja hanya karena dia, yang dulunya selama 2 bulan bekerja, hanya terpurung dalam tekanan, kesepian, tapi kini telah berbinar karena kehadiran sesosok bidadari cantik yang menemani hari - hariku.

Seusai bersih - bersih dan merapikan meja dan kursi, sambil menunggu pelanggan. Kulihat dia duduk sendiri, sedangkan tantenya sudah beranjak pulang. Aku mencoba untuk menyapanya dan berkenalan dengan dia, kuberanikan diri ini meski debaran jantung semakin berdetak.

"Hai, sendirian aja.. Boleh aku duduk disini..? Sapaku padanya !

"Hai jga kk, boleh ko.. Jawabnya !

"Tanteta mana? Tanyaku lagi.

"Udah pulang kk. 

"Owhh.. Kata yang paling singkat aku ungkapkan.

"Ech, kalau boleh tahu nama kamu siapa? Tanyaku lagi sama dia.

"Alda, kalau kita kk?

"Panggil aja kk Uchenk, nama kamu cantik. Secantik orangnya.. Ungkapku yang merayunya. Dia hanya tersenyum dan menjawab

" Terima kasih kk, sambil tersenyum lagi kepada saya.

"Boleh kk minta no hp ade? Tanyaku lagi.

"Eeem boleh ko, nicch..

"Terima kasih ya ade, emm kk miscol yea and jangan lupa di save..

"Ie kk..

Seiring aku ngobrol dengan dia, bos aku manggil dari dalam warnet. Yang begitu rapi karena mau berangkat ke kantornya. Dia kan biasanya manggil saya Husein, bisa juga panggil saya Uchenk.

"Husein, kesini dulu! Panggil bos kesaya.

"Ie pak, ada apa? Jawabku kepada bapak.

"Begini, itu kan adami Alda. Dia menjual kue disini sekalian dia yang jaga Warnet sebelah sini. Jadi tidak kelewahanmoko, tinggal kau ajari dia. Karena saya mau berangkat kerja ini.

"Ooo ia pak, nanti saya ajari dia. Dalam hati saya, baguslah sambil kasih training dia sambil pedekate sama dia. :).

Hari demi hari aku makin akrab  sama dia, seiring perasaan semakin rasa ingin memiliki. Makin banyak hal cobaan kedekatan aku sama alda, namun sahabat - sahabat selalu mensupor aku. Meski terkadang membuat cemburu.

Okelah, sangat besar cemburuku sama dia karena itu aku sangat mencintainya meski dia sudah punya pacar. Melihat dia telponan, smsan, dan pernah datang pacarnya di tempat kerja, disitu aku sangat sakit hati dan cemburu banget.

Meski sering sakit hati, cemburu, tapi aku tidak pantang mundur. Beberapa kali aku ungkapkan perasaan saya, tapi dia selalu menolak dengan alasan mempertahankan hubungan dia dan pacarnya. Semua itu aku tidak peduli, karena aku yakin dia juga mempunyai filing dan perasaan walau hanya sepercik.

Beberapa kali juga aku melihat di matanya, ada rasa cemburu ketika aku bersama teman cewek. Aku selalu perhatiin dia, aku selalu khawatir dan aku selalu menjaga perasaannya.

Teringat saat pertama aku ungkapkan perasaan ini, awalnya dari sms yang aku kirim sewaktu malam tiba.

"Yang terjadi ketika Jatuh cinta pada pandangan pertama, rasa ingin memiliki sangatlah besar. Disetiap larut malam, yang terpikirkan hanyalah dia sang pujaan hati. Resah dan gelisa dipembaringan ketika beranjak tidur, mata terasa tak bisa terlelap. Itulah ciri2 orang yang sedang jatuh cinta dan itulah aku salah satunya. Berharap ketika dalam tidurku dan tidurmu, mimpiku dan mimpimu jiwa kita telah bertemu dan bersatu dengan cinta. Dipagi hari esok, ketika terbangun dari tidur itulah yang terjadi menjadi kenyataan.

"*met bobo dinda, semoga mimpi yang indah*"

Itulah sms yang aku kirim ke dia, pagi - paginya dia berkutip mengenai sms saya. Ternsenyum dan hanya tersenyum, itulah yang selalu membuatku semangat bekerja.

"Ciee ciee ada yang jatuh cinta pada pandangan pertama, siapa tu? Ungkapnya.

"Kamu tahu siapa maksud sms aku? Tanyaku

"Dia hanya tersenyum dan selalu mengulang kata - kata itu.

Pada saat dia masuk di tempat aku, untuk mencuci tangannya. Dan disitu aku nyusul dia masuk, ku ulang pertanyaanku sama dia. 

"Kamu tahu siapa maksud sms aku? Tanyaku lagi.

"Tidak tahu.. Ungkapnya.

"Kamu mau tahu? Tanyaku lagi dengan detak jantung yang semakin mengglebah.

"Ia, jawabnya sambil tersenyum..

"Makdud sms aku itu, yaitu kamu.

Saat itu, dia terdiam tertunduk saat aku katakan. Dan mencoba aku meraih, memengan tangannya, dan ku sentuhkan di dadaku agar dia tahu debaran jantungku yang sambil memandangnya.

Dengan tangannya di dadaku, aku berkata lagi sama dia.

"Ade, coba kamu tatap aku? Tanyaku sama dia dan segera memandangku.

"Aku sayang sama kamu, cinta, suka sama kamu. Meski aku tahu, kamu sudah punya pacar. Yang penting aku sudah katakan perasaan ini yang sekian kali aku pendam, tapi suatu harapan kamu bisa menerima aku. Hanya kamu yang kakak inginkan..

"Maaf ka, aku tidak bisa duakan pacar aku. Aku dan dia sudah saling kenal, bahkan orang tuaku dan orang tuanya sudah merestui hubungan aku sama dia.! Jawabnya si alda.

"Tapi aku mau tahu perasaan kamu juga, apa kamu sayang sama kakak? Tanyaku

"Jujur, aku senang dan nyaman dengan kakak. Karena Kakak perhatian dan sayang sama saya, terima kasih atas semuanya. Ade juga sayang tapi hanya sebagai kakak, ngk lebih.

"Masa tidak boleh lebih, tidak apa - apa bagi saya kalau kita punya pacar. Kakak mengerti, yang penting kakak juga bahagia sama ade.

"Sekali lagi ya ka, maaf ya.

Seolah dengan itu, dia lepaskan tangannya dari genggaman di dadaku dan ingin berlalu keluar. Namun masih ku sempatkan memanggil dan berkata, mengucapkan sebuah janji.

"Alda, okelah aku terima keputusan kamu. Namun kamu harus ingat, aku selalu menannti kamu sampai kau terima aku.

Dia hanya tersenyum kepadaku sambil berlalu keluar, entah bagaimana perasaan ini. Hati terpukul, sakit, bertepuk sebelah tangan. Perih yang aku rasa, jeritan hati ini seolah ku melampiaskan dengan suara gemercik air kram sebagai tangisan hati. Di situlah kalau aku sakit hati, pasti aku masuk dan langsung mutar kram air sebagai curahan hati ini kalau hati ini telah menangis biar orang tidak tahu dan mendengar tagisan hati Ini.

Namun aku selalu optimis, bahwa dia mungkin masih bisa berubah dan aku bisa mendapatkannya. Sahabat - sahabat aku selalu mendukung, meski terkadang membuatku cemburu sehingga perasaan ini tersakiti.

Di hari sebelumnya lagi, aku mencoba lagi mendekat seperti hari - hari sebelumnya. Perjuangan demi perjuangan aku lalui, jika aku makan batagor pasti aku mentraktirnya. Karena kebetulan di tempat kerja aku ada yang jual Batagor, yaitu teman aku sendiri. Dan juga bila ku membeli es capucino cincau yang di jual juga teman aku, pasti aku mentraktirnya. Mungkin tak seperti yang ia kira kalau hanya ini yang aku bisa, hanya jual - jualan biasa yang aku traktirkan, hanya itu yang aku mampu.

Tapi aku mempunyai sebuah rencana ketika aku gajian nanti, aku akan membelikan jilbab yang warna merah. Itu karena aku melihat dia,  paras cantiknya  saat dia memakai jilbab dan disitu aku sungguh jatuh cinta. Semua itu aku rahsiakan, cuma sahabat dekatku aja yang tahu.

Ketika itu di pagi hari saat aku Sampai di tempat kerja, aku heran siapa yang pake jilbab. Dalam pikirku ada karyawan baru, ech ternyata dia.

"Pagi kak Uchenk.. Sapanya seperti biasa di saat di pagi hari.

"Pagi juga, wezt kirain siapa ternyata kamu. Cantik pake jilbab, bagus itu. Tetap ya pake jilbab.. Jawabku yang begitu kagum memandangnya.

"Dia hanya tersenyum mengatakan, terima kasih kakak.

Sembari selesai membersihkan hingga menunggu lagi pelanggan, ku sapa lagi dia. Duduk berdua dengannya sambil bercerita, tertawa bersama karena canda tawa yang tak terhenti membuat menggelitik memandang senyumannya.

"Alda, warna favorit kamu apa?

"Hmmm warna merah, ada apa? Tanyanya.

"Ndk ko, cuma nanya aja. Padahal dalam hati aku, sebuah rencana untuk membelikan sesuatu, yaitu jilbab..

"Siapa tahu mauki belikanka baju. Ungkapnya sambil tersenyum dan aku juga membalasnya dengan tersenyum kepadanya.

Dari situ aku tahu warna favorit alda. Aku jadi termotivasi untuk favorit warna merah. Kebetulan aku punya baju warna merah 1 dan bahkan baju ade aku selalu aku pake bergatian dengan baju aku. Ditiap hari aku selalu pake baju merah, alda pun sempat berkomentar.

Dihari pertama aku memakai baju warna merah dengan celana jeans biru kehitam - hitaman dan memakai baju PDH warna hitam, bersemangat berangkat kerja di pagi hari yang begitu cerah. Sesampai di tempat kerja, aku heran kenapa mas penjual batagor perhatiin aku terus dan juga alda perhatiin aku. Tak lama pun kemudian mas batagor berkomentar dan juga alda.

"Mas Uchenk, keren..keren gaya. Mantap.. Kata mas batagor.

"Apanya yang keren mas, biasa - biasa aja ko.. Ungkapku.

"Dengan bajunya dan celananya, mas tambah keren dechh, tambah cakep... Kata mas batagor lagi.

"Terima kasih mas pujiannya. Dan kutersenyum dan ku melihat ke alda juga yang sedari tadi memperhatikanku.

Tak lama kemudian, alda juga berkomentar sembari aku membersihkan di depan dan alda juga merapikan kuenya. Kami pun sambil bercerita.

"Kak, ada yang berubah yaa.. Tanyanya alda

"Apanya yang berubah. Jawabku.

"Penampilanta, keren..ungkap si alda

"Biasa aja ko. Tuturku sambil tersenyum kepada alda.

"Eech, ternyata kakak juga suka warna merah yea.. Ungkapnya alda

"Aku hanya tersenyum memandang alda, sedangkan dia juga tersenyum saat menatap saya juga. Dalam hati saya, karena kamu Alda aku suka warna merah.

Dimalam hari, aku berinisiatip lagi untuk sms dia dengan kata selamat tidur sebelum aku tertidur lelap.

" Met bobo yea ade, mga mimpi yg indah... N cpat smbuh yea...."

Meskipun tidak di balasnya, yang penting aku sudah mengirimnya. Aku yakin Alda membacanya.

Pagi - paginya di tempat kerja, bukannya hal - hal yang bahagia yang aku dapat, malah sebaliknya kecewa dan sakit hati. Ternyata bukan cuma aku yang sms dia semalam, yang sms dia mas si penjual batagor dan bahkan dia ngadu kepada mas si penjual batagor kalau aku juga sms dia.

Ada apa gerangan si Alda dan Mas si penjual batagor, ko mesti Alda melapor ke Mas. Aku heran dan bertanya - tanya hubungan Alda dan mas!. Ternyata kecemburuanku juga sangat besar ke mas si penjual batagor, Sedangkan dia juga publikasikan sms saya kepada semua orang, disitu selain mas penjual batagor, si penjual es capucino cincau dan si penjual es quicky dan bahkan alda ikut tertawa. Seolah aku hanya terdiam duduk tertunduk sambari ku mainkan terus HPku dengan rasa sakit hati, semua orang tertawa dalam penderitaanku. itu semua membuat aku terpukul malu, sakit hati ini mendengar komentar dari teman.

Tak lama kemudian, ada pelanggan datang  untuk main warnet. Seolah itu juga alasan saya masuk agar terhindar dari ejekan teman - teman tentang sms aku. Tak lain seperti biasanya, aku masuk di belakang untuk meredah kepiluan hati dengan berdiri di depan kram dengan air yang mengalir yang membasah di jari - jemariku.

Di tiap hari, aku selalu ingin mengintip Hp mas, ingin membaca sms karena aku selalu khawatir dalam filing saya mas dan alda pasti biasa smsn.

Berbagai alasan agar aku bisa meminjam hp mas, seperti halnya aku minjam dengan alasan pengen dengar musik dan mengirim musik ke hp aku.

Ternyata dugaan aku benar, alda dan mas penjual batagor sering smsan. Yang saya liat, mas sangat perhatian kepada alda. Di situ aku sangat cemburu membacanya karena alda sangat merespon smsnya. Sedangkan kalau aku sms, alda tidak pernah merespon. Itupun bisanya hanya sekali dia balas, sedangkan mas berkali - kali.

Dari situ, aku jarang sekali sms alda. Disamping itu, alda juga pernah mengatakan kalau pacarnya hanya cemburu kepada saya, bukan mas ataupun siapa - siapa. Aku juga berpikir hubungan dia, jangan sampai gara - gara aku hunbungan alda dan pacarnya hancur meskipun aku juga sangat berharap kepada alda, meskipun aku sayang sama alda.

Antara mas sama alda, ternyata aku salah paham. Dia tidak ada hubungan apa - apa karena aku curhat sama mas, tentang aku yang sangat menyukai alda dan mengatakan ke mas kalau aku sempat cemburu antara kedekatan mas dan alda.

Pada hari itu, hari jum'at ketika dari sholat jum'at. Berjalan berdua dengan mas, pas berada di depan pertamina ada penjual es kelapa. Disitu aku tawari mas untuk meminun es, sembari haus sambil meminum es kelapa aku bercerita kepada mas. Mas hanya terkatung - katung mendengar curhatan aku, dan hanya berkomentar. Itu saja, dia dia hanya jelasin kalau tidak ada hubungan mas sama alda dan dia minta maaf kepada saya. Aku maafin mas, meski terkadang masih ada rasa cemburu ketika dia dekat lagi.

Ditiap hari aku melihat alda, dia sudah terlihat bosan menjaga warnet, karena setiap kali dia di marahi oleh bos, dan dia juga sangat di tekan oleh bos. Tapi setiap kali di marahi, aku selalu dekati dia untuk mensuport dia agar dia tidak bosan dan sedih. Karena aku tidak mau melihat susah dan sedih orang yang aku sayang, aku harus selalu ada disetiap dia sedih.

Biar aku ada rasa cemburu dan terkadang ketika alda biasa membuat saya cemburu, pada saat dia dekatku semua masalah serasa sudah terlupakan. Dialah yang membuat hatiku tenang, damai. Aku sangat bahagia ketika alda berada di samping aku.

Beberapa kali saya dan alda saling curhat tentang kerjaan, ungkapkan semua keluhan di tempat kerja. Makanya bos pernah salah paham antara aku dan alda, dia kira aku sama alda pacaran. Boleh di bilang aku sama alda sangat dekat, setiap saat selalu bersama. Disaat saya sedih, selalu ada alda. Disaat alda sedih selalu ada aku. Caraku dekat hampir layaknya berpacaran, tapi itu semua tidak benar. Namun disisi lain, memang aku pedekate sama dia.

"Sabar ya, bos memang begitu. Saya juga sering di marahi, makanya aku pengen kelur. Karena aku juga mau pokus untuk pendaftaran cpns. Tapi nanti setelah sudah gajian..

"Aku juga cape kerja disini kak, andaikan bukan jualan tanteku. Mungkin aku sudah keluar, tapi aku coba satu bulan. Tuturnya alda.

"Yang sabar ya ade, selama ade disini. Kk juga selalu ada disini, itu karena kk ingin selalu sama ade. Kk sayang sama ade.

"Makasi kk.

"Alda, bisa pinjam HPta?

"Untuk apa ka?

"Ya liat - liat aja potota dan lagu.

"Ni ka, HPta juga..

"Ie, ini..

"Potomi seng, ru di hapus tonji. Janganmi di hapus, sebagai kenangan toch.. Tuturku kepada alda.

"Sembari dia foto dan edit fotonya, aku juga liat foto di HPnya. Ada fotonya aku suka liat, Alda kirim ya ini foto ke HPq.

"Jangan kak. Jawabnya.

"Sebagai kenangan to, karena kita hapus tonji kalau kita foto di HPq.

"Tidakmi ini ka, yang saya edit ini saya simpan.

"O ie paeng, simpanmi.

Saat itu aku dan dia asik sekali bersama, bahagia yang ku rasakan seolah lebih dari teman, seperti ada sebuah harapan untuk bisa jadi pacarnya. Makanya aku selalu optimis untuk bisa mendapatkannya, meluluhkan hatinya. Tanganku dan tangannya seolah seperti berpengangan, aku dan dia sangat dekat dan mesra.

Begitu asiknya kami bercerita, bos yang mungkin melihat tingkah kami di kamera langsung turun dari rumahnya melihat kondosi warnet sebelah yang sepi, tapi warnet & warkop masih banyak orang yang saya tempati. Bos perempuan langsung panggil Alda dengan suara keras yang penuh amarah, saya pun juga ikut malu mendengar kata - kata bos perempuan. Saya sedih melihat orang yang aku sayangi di marahi oleh bos perempuan.

"Alda, janganko disitu pacar - pacaran. Liatko disini kotor sekali, bersihkan itu nak". Itulah kata - kata bos yang begitu dahsyat yang membuat alda tersipu malu, begitupun aku. Disitu masih banyak orang, termasuk si penjual es capucino, mas penjual batagor dan si penjual es quicky yang menyaksikannya bos marah.

Tak lama kemudian aku juga di panggil bos perempuan, aku disuru untuk ajari alda apa yang mesti dikerja dan kebersihan. Namun tak lain aku juga kena marah bos, aku hanya diam dan terkadang saling berlirik sama alda.

Kebetulan ada pelanggan yang mau membayar di sebelah, jadi aku bergegas kesebelah untuk melayaninya. Pas aku keluar dari dalam, aku masih sempat menatap alda dan dia menatapku juga, kami saling tersenyum.

Ketika bos perempuan sudah naik di rumahnya, sementara alda membersihkan, aku masih menghapirinya untuk kasih semangat dia agar tidak sedih lagi.

"Alda, tidak usah di pedulikan kata - kata ibu. Cuek saja dengan celoteh - celoteh yang terucap di bibir ibu, sabar ya.. Ucapku sama alda.

"Capeka ka, mauka keluar nanti. Ungkap alda.

"Apa, sedihka paeng itu kalau keluarki. Qt taumi to, kalau bagaimana saya ke kita.

"Alda hanya tersenyum, dan mengatakan 'pokoknya aku mau keluar'..

"Aku hanya diam saja dan berlalu ke sebelah karena ada yang mau bayar di warnet sebelah.

Sudah semakin sore menjelang malam, mentari sudah berpaling di peraduannya. Suara adzan berkumandang menyikapi kalbu hati akan sucinya setiap apa di diri kita.

Alda sudah berkemas apa yang mesti di bawa pulang dan membersihkan. Seperti biasanya, setiap hari saya yang membantu untuk mendorong lemari tempat jualannya. Di waktu itu aku berkesempatan untuk bercerita dengannya.

"Alda, apa benar kamu mau keluar? Tanyaku ke alda.

"Ia, aku cape di marahi terus, cape kerja disni.. Ungkapnya alda.

"Janganmi be' keluar, sepimaka paeng itu kalau keluarki. Kasih cukupmi 1 bulan, percuma saja kita kerja kalau tidak cukup 1 bulan. 

"Mauka keluar, karena mau tonjaki keluar. Mauki pokus mendaftar ips.. Tutur kata alda.

"Alda, bukan Ips, tapi CPNS. Ia memang mauka mendaftar, disini saya masih bertahan kerja karena saya mau manfaatkan untuk mendaftar lewat Online. Setelah itu kalau sudah mendaftar dan sudah gajian baruka keluar, masih adaja, masih bisajaki sama. Saya juga akan bertahan kerja sama - sama kita, karena ku sayangki. Tidak bisaka tanpa kita, kita tahumi bagaimana saya ke kita.

"Terima kasih ka karena di sayangka. Ucapnya alda sambil tersenyum kepada saya.

"Sama - sama ade. Sambil ku tersenyum juga memandangnya.

Sudah itu, tantenya datang untuk menjemputnya. Dia segera pulang dan tak lain seperti biasanya dia menyapa saya, bila segera berlalu pulang.

"Pulang dulu ka, da da. Sapanya dengan melambaikan tangannya, memandangku sambil tersenyum.

"Ie, hati - hati di jalan. Balasku yang memandangnya juga dengan tersenyum.

Begitulah, dia hanya bekerja sampai sore hari sesudah magrib. Bahkan kerjanya hanya 6 hari dalam seminggu, hari minggu dia libur. Sedangkan aku bekerja terus, tidak libur. Disaat sepi tanpa dia, di hari minggu. Tidak seperti hari - hari biasanya, selalu bersama dia.

"Ketika tanganku tak mampu menggenggam tanganmu, ketika bibirku tak mampu mengucapkan kata cinta. Maka semuanya telah berpaling di mataku, maka ku sering menatapmu dengan isyarat permintaan hati. Malam ini ku sendiri duduk, menatap langit akan indahnya penerang cahaya bintang, setarang disaat ku menatap matamu. Berharap butiran - butiran cahaya bintang, memercikkan segumpal cinta yang hinggap di relung hatiku".

Berulang kali aku ungkapkan perasaan ini meski sering cinta ini bertepuk sebelah tangan, tapi seringku menanyakan,

"apakah masih ada harapan buat kaka untuk jadi pacar kamu?" tanyaku.

"Sudah tidak ada kakak, karena aku mau setia. Nanti dia balik berlayarnya ketika bulan ramadhan. Ungkapnya.

"Owh, dia udah mau balik. Sedih hati mendengar kata - kata alda.

Saya akui, parasnya memang cantik. Banyak yang menyukai dia, bukan cuma aku. Sering ku melihat banyak pelanggan yang ingin mendekat dia, terutama si tukang bentor yang tiap hari datang membeli rokok dan kue, tapi itu dalam kasat mata aku hanyalah modus semata untuk mencuri pandangan dan hati alda. Terkadang juga itu membuat aku cemburu dan membuat aku kecewa kepada alda dengan tingkah alda bersama si tukan bentor.

waktu itu, pagi harinya aku duduk sendiri. Alda pun datang duduk di sampingku, dan bercerita menganai HPnya. Memang HP Bleckberinya tidak akfit BBMnya, jadi dia minta tolong untuk di temani ke kounter sebrang jalan. Dari kemarin dulu memang aku nanya alda, kalau mau di temani bilang aja sama kk pasti kk temani.

Aku tidak menyangka aja alda pergi tanpa seizin aku, padahal aku sudah siap untuk menemaninya untuk memperbaiki hpnya. Dia pergi sama si penjual es cafucino cincau, ketika sampai di sebrang jalan dekat counter, aku melihat alda ngobrol dengan si tukang bentor dan bahkan alda ngasi HPnya ke si tukang bentor untuk membantunya membawa ke counter, aku melihat dia masuk berdua, aku menyaksikan. Aku sangan kecewa dan sakit hati melihat semua itu.

Ketika dia berdua kembali, Alda dan si penjual es cafucino cincau. Aku berlaga cuek sama alda, tapi Alda tetap berusaha untuk dekati aku untuk bercerita kalau uang dia hilang. Jadi aku tersontak kaget mendengarnya.

"Gimana, bisa di perbaiki HPnya? Tanyaku.

"Bisa, tapi....

"Tapi apa? Tanyaku lagi.

"Uang saya hilang kak, padahal itu uang aku pinjam di tante aku.

"Memang uangnya berapa?

"50 ribu kak.

"Coba kamu ingat baik - baik, pasti kamu lupa simpannya dimana. Ungkapku sama alda.

"Seingat aku, saya simpan di kantong celana di bagian belakang. Tapi tidak ada kak.

"Waduhh, ya yang sabar aja ade. Memang kalau di kantong celana bagian belakang mudah hilang, seperti saya pernah juga kehilangan uang 20 ribu. Ikhlaskan saja ya, pasti ada gantinya itu. Ungkapku sama alda.

Aku sedih melihat alda yang kehilangan uang, bahkan uang itu dia pinjam sama tantenya untuk memperbaiki HPnya. Aku ingin sekali membantunya, tapi sadangkan aku sudah tinggal 50 ribu juga uang yang di dompet aku, coba aku sudah gajian pasti aku membantunya, namun masih lama gajiannya.

Tiga hari menjelang sebulan dia pas bekerja, aku sangat bingung. Aku selalu memikirkan bagaimana caranya agar bisa mendapatkan dia, apa yang mesti aku berikan sebagai kenangan ketika dia benar - benar pergi dan agar aku tetap bersama dia karena hanya dia yang bisa membuat aku senang dan bahagia.

"Alda, nich gelang kamu pake. Sebagai kenangan dari saya.

"Tidak saya suka pake gelang kak, karena gatal tanganku kalau sudah mandi.

"Makanya, di lepasin kalau mandi. Supaya tidak basah..

"Tapi biasa kalau saya lepasin, biasa saya tidak ingat dan biasa juga hilang..

"Ya, jangan sampai to dan di ingat selalu.

"Sini saya pakaikanki..

"Ie kak..

Saat itu, aku memakaikan gelang di tangannya. Ku sentuh tangannya yang lembut, sembari layaknya berpacaran. Sangat bahagia berada di sampingnya. Memori - memori yang indah seperti ini, takkan pernah aku lupakan seiring mentari senja di sore hari yang begitu indah dan cerah.

"Bagus kan gelangnya.. Jangan di kasi hilang ya..

"Ie ka..

"Alda, kasi aktif ya BMMnya dan kaka kasi aktif Wechat ku

"Ie kak..

Esok harinya, ketika di tempat kerja. Aku melihat di tangannya tidak ada gelang yang dia pakai. Ku sapa dia saat dia duduk.

"Ehmm, di mana ya gelangnya. Ko ngak di pakai?

"Wah, lupa ka. Waktunya saya mandi saya lepaski. Adaji ia di lemari..

"Oo, ndk apa - apa. Yang jelas jangan di kasi hilang.

"Ie kak..

Semakin hari, makin banyak juga teman aku yang mengenal dia. Ada lagi teman yang paling aku cemburui dan aku selalu kawatir bila ada dia, teman yang sudah sekian lama aku tidak berjumpa, kini dia hadir kembali. Tak lain dia adalah karyawan dulunya es cafucino cincau. Aku tahu sekali karakternya, makanya aku khawatir sama dia ketika pertama kenal alda.

Ternyata ke kawatiran aku tidak salah karena baru 1 hari kenal dia langsung akrab, dan bahkan tukar no HP. Mungkin tanpa sepengetahuanku, dia pasti telponan. Aku cemburu berat sama temanku yang satu ini.

Di hari terakhir dia bekerja, aku melihat dia memengang gelang. Dia datang sama saya, duduk di samping saya dan dia memberikan kepada saya.

"Kak, sukaki pakai gelang to? Ini ada gelang, qt pakemi. Tapi gelang kakiji itu.. Katanya alda.

"Owh, sini saya liat. Bagus ko, biar di pakai di tangan tidak apa - apa.. Aku hargai ko pemberian kamu. Terima kasih na ade.. Ungkapku.

"Ie, sama - sama.

Perasaan saya saat itu bahagia sekali, ada kenangan dari orang yang aku sayang meski belum dia terima aku sebagai pacarnya, tapi bagiku dialah sang pujaan hati yang selalu aku sayang.

Dengan PDnya aku dan bangga memakai gelang itu, mas penjual batagor yang sedari tadi memperhatikanku sambil tersenyum. Sembari aku duduk mas penjual batagor bertanya sama saya.

"Itu gelang dari alda yaa..? Tanya mas penjual batagor.

"Ko tahu mas.. Tuturku yang begitu heran, kenapa mas tahu..

"Itu gelang, sebenarnya tadi pagi alda mau ngasi saya. Tapi saya bilang saya ndk suka pake gelang. Tutur mas penjual batagor.

"Owh, begitu ya mas.. 

"Itu gelang kaki mas uchenk, ko pakenya di tangan. Ungkap mas

"Ia, aku tahu mas. Tapi biarlah, pakenya di tangan aja..

Dari situlah aku sakit hati lagi, karena itu gelang bukan sebenarnya untuk saya, hanya untuk mas penjual batagor. Hanya karena mas nolak gelang itu, jadinya aku yang di kasi alda. Ya saya terima saja karena aku menghargai pemberiannya. Sakit hati terhadap alda, tapi tetap aku sayang sama dia, bukan untuk membenci dia. Meski dia belum menerima aku sebagai pacarnya, tapi akulah sang pengagum setia kepada alda.

Di sore harinya kami semua duduk bersama, tawa dan canda bersama bersama sahabat - sahabatku yang akrab juga dengan alda. Terkadang ucapan sahabat - sahabatku membuat aku cemburu dan bahkan alda ikut sengaja membuatku cemburu dengan satu alasan yang pernah terucap agar aku menjauh darinya, tapi itu semua tidak mudah bagi saya karena aku tidak pernah membenci alda meski sesering dia membuatku cemburu dan sakit hati, malahan itu semua membuatku selalu optimis untuk selalu dekat dengan alda, hanya dia yang selalu aku sayang.

Hari semakin larut, cahaya mentari senja sore sudah kelam bergantikan cahaya bulan dan bintang. Sebelum alda pulang kerumahnya, berhenti bekerja, hari terakhir aku bersama dan hari terakhir aku melihat senyumannya. Ku sempatkan lagi untuk mengatakan perasaan ini yang terakhir kali kepada alda, ku dekap dia disaat alda sendiri.

"Alda, aku sedih karena kamu mau keluar. Mungkin esok dan seterusnya tak seindah lagi hari - hari yang pernah aku lalui selama kamu ada. Karena batul, aku sangat suka sama kamu, aku sayang sama kamu. Mungkin kamu sudah bosan mendengar terus ungkapan hati ini, tapi tidak ada salahnya kan kalau aku ungkapin lagi yang terakhir kalinya. Apa sudah ada harapan kakak untuk bisa jadi pacar ade??

"Kak, terima kasih ya karena kakak udah sayang sama ade. Ade juga juga sadari, tapi ade tidak bisa karena saya sudah punya pacar.

"Ia aku tahu ade punya pacar, kaka terima aja kalau ade punya pacar asalkan kaka juga bahagia dengan ade. Masih adakah harapan kakak?

"Hmmmm.. tapi saya sudah mau keluar kerja, gimana cara?

"Kamunya sich, dari duluji kapang saya sering bilang. Tapi kamu tidak pernah respon. Coba dari dulu awal kita kenal, pasti sampai sekarang kita masih pacaran atau bahakan selamanya.

"Hahahahahaha :), Kak, minta maafka na kalau seringka sakitiki. Minta maafka na?. Karena berpikirka juga mau terimaki, kalau seumpama saya terimaki dua orang saya sakiti, mertuaku dan pacarku. cukuplah satu orang yang saya sakiti.

"Itu saya kan?

"Minta maafka na kak..

"Ie, saya maafkanjaki. Tapi asal jangan putus komunikasi ya ade, nomor HPnya kamu jangan di ganti, Kasih aktif BBM kamu dan Kakak kasih aktif Wechat, okey?

"Ie kak..

Saat - saat dia pergi, kami semua berkumpul. Selain aku dan alda, ada juga sahabat - sahabat aku. Dalam suasana malam, sebelum datang tantenya menjemputnya. Cincinnya yang hampir sama dengan cincinku, dia membukanya dalam kalungnya. Dia memberikannya cincin itu ke saya dan cincin itu saya pake bersamaan dengan cincin aku, berharap semoga nanti bertemu kembali dan bersatu kembali seperti cincin yang aku pake.

Sedari tadi aku duduk memperhatikan alda, sembari banyak ejek - ejekan dari teman - teman, aku tidak pernah peduli.

"Alda, Alda... Dua kali aku memanggil tapi dia tidak mendengar, hanya teman aku yang mendengar dan dia menyampaikan kepada alda.

"Alda, di panggil ka Uchenk. Kata temanku.

"Oo apa ka? Tanyanya alda.

"Sini dulu.. Ungkapku.

"Coba liat tangan kamu.

"Ie..

"Ini gelang kamu pakai, sebagai kenangan lagi dari kakak. Sini kakak pakaikan.

Seolah itu aku memengang tangannya dan memakaikan gelang di tangannya.

"Jangan di lepas ya dan di kasih hilang.

"Ie kak.

Tak lama kemudian tantenya datang untuk menjemputnya, mereka tidak langsung pulang dan bahkan tantenya naik di rumah bos untuk pamitan. Sedangkan kami masih berkumpul cerita dan bercanda.

Pintu terbuka yang keluar tantenya, segeralah dia bergegas pulang. Wajahnya murung dan tak tersenyum pun kayak dia marah kepada saya. Beda di saat pertama kenal, sering bersama cerita. Mungkin bos banyak cerita tentang saya dan alda kepada tantenya. Merekapun pulang dan kumelihat senyuman terakhir alda, yang tak pernah aku lupakan.

Kini ku sendiri lagi tanpa orang yang aku sayang, hari - hariku kembali seperti dulu, bekerja dan tak bersemangat tanpa Alda. Aku hanya terpurung dalam sepi, sepi yang tak bertepi. Dialah kenangan yang terindah, yang pernah hadir dalam hidupku.

Dalam setiap doaku tak pernah terlupakan dirinya, selalu ku sebut namanya. Berharap dia kembali lagi di kehidupanku dan menjadi pendamping hidupku selamanya, bahagia dan sejahtera. Hanya penantian ini yang membuatku bersabar dan ku selalu bersabar.

Kisah ini tak pernah aku lupakan, kan selalu ku kenang. Seperti dia yang selalu aku sayang, dia ALDA. Wanita yang periang, cantik, manis dan murah senyum yang membuat aku tergila mencintainya.

........BESAMBUNG......

husain86achmad@yahoo.com

avataravatar