webnovel

Alchemys Meister

Keahlian alkimia adalah salah satu keahlian khusus diantara sekian banyak keahlian lainnya. Mereka dapat meramu obat, membuat aksesoris, mengolah material dan sebagainya. Karena tingkat ilmu yang dimiliki seorang alkimia hampir serupa dengan ilmu sihir, tidak banyak orang mampu menguasainya. Kelangkaan itulah yang membuat seorang alkimia sangat dibutuhkan di sebuah negeri. Diantara para alkimia, terdapat seorang gadis muda bernama Aina, yang disamping pekerjaannya sebagai alkimia dia juga adalah ahli permesinan. Namun, karena keahliannya itu Aina melalui begitu banyak cobaan yang memaksa dirinya harus kehilangan kedua orang tuanya dan menyembunyikan dirinya di dalam hutan. Dari sana dia mulai belajar hidup seorang diri dengan memanfaatkan ilmu yang tertinggal padanya hingga usianya mencapai 19 tahun. Pandangannya yang dibutakan akan dunia luar menjadikan Aina takut bertemu orang-orang. Namun dia sendiri tau, sudah saatnya dia membuka lembaran baru dan berubah. Dia putuskan untuk menatap dunia yang begitu luas dengan kedua matanya. Dan disaat dirinya kembali dihadapkan dengan masa lalu, Aina bertekad untuk menyelesaikan semuanya dan menerima kembali jati dirinya sebagai seorang alkimia.

Ay_Syifanul · Fantasy
Not enough ratings
6 Chs

Prolog

Pembunuh... Pembunuh... Pembunuh...

Suara itu selalu mengisi malam seorang gadis berambut cokelat senada dengan manik matanya.

Gadis itu selalu terbayang akan wajah 'mereka' hingga dirinya terasa begitu ketakutan.

Tubuhnya bergetar. Gadis itu kesulitan untuk memejamkan mata. Alhasil dia selalu tidak tertidur.

Tiap malam dia hanya bisa merenungkan apa yang telah terjadi, namun dirinya sendiri sudah tak mampu berbuat apapun.

Kenyataannya, bahkan jika dia mengutuk dirinya sendiri hal itu tak akan berpengaruh pada apa yang telah terjadi.

Bayangan 'mereka' yang mengisi pikirannya, gadis itu hanya bisa melamun menatap rembulan purnama ditemani udara sejuk di malam hari hingga tanpa sadar dirinya tertidur meski dengan beban di pundaknya.

Air mata tanpa sadar mengalir melalui pelupuk matanya mengungkapkan perasaan yang dimilikinya selama ini.

"Maafkan... aku... Mama..."

Ini adalah kepingan ketiga dari novel yang ingin aku kolaborasikan

Ay_Syifanulcreators' thoughts