4 4. menyerap mana

Seseorang pernah berkata bahwa manusia dapat bertahan dalam kesulitan hanya dengan sebuah tekad.

Karena itu aku bisa bertahan meski tubuhku terluka cukup parah. jika aku tidak bisa menggunakan teknik atau rencana maka aku akan menggunakan kekuatan brutal unruk menyerangnya meski kekuatanku lebih lemah dari para orc.

Aku berlari kedepan dan mengangkat saber tinggi-tinggi dan menebasnya secara vertikal kearah orc.

clank...!!

Suara benturan logam terdengar di tempat pertempuran yang sunyi karena hanya ada aku dan para monster. jadi itu cukup sunyi meski banyak suara monster yang terdengar.

Sekali lagi aku mulai menebas dengan seluruh kekuatanku meski aku mengayun- kanya dengan tidak karuan. sekali, dua kali dan terus, aku terus menebas dengan kuat.

Semakin aku menebas semakin itu terasa ringan. aku tidak terlalu memikirkanya karna yang harus kulakukan saat ini adalah menebas musuhku dengan segenap kekuatanku. aku tak peduli dengan hal lain, yang kupedulikan adalah entah musuhku yang mati atau aku yang mati.

Ratusan kali, ribuan kali aku tidak tahu berapa kali aku menebasnya dan aku akhirnya bisa membunuhnya. tapi itu bukanlah akhirnya karena banyak monster telah mengelilingiku.

hahaha...

Ini benar-benar lucu. sorang manusia lemah sepertiku benar-benar dikelilingi oleh banyak monster. tapi meski begitu api semangat tidak padam dalam hati malah itu terlihat jelas dimataku.

Sabre yang awalnya cukup berat sekarang aku mampu mengangkatnya dengan satu tangan. meski begitu aku belum menyadari apa yang telah terjadi bahkan aku tidak tahu sejak kapan itu terasa lebih ringan.

Setiap kali aku menyerang sesuatu seperti udara memasuki tubuhku tanpa aku menyadarinya. itu menyatu dengan darah dan daging yang membuatku menjadi lebih kuat secara bertahap.

Musuh juga bergerak saat aku bergerak. dengan ratusan tebasan yang tidak menentu aku berhasil membunuh satu orc lagi. dan setipa kali aku mengayunkan saber, itu menjadi lebih ringan setiap saat, saat aku menyadarinya.

Aku membunuh monster dengan sedikit tebasan setelah aku membunuh orc kelima. seakan aku menjadi lebih kuat dengan setiap usahaku untuk melampaui batasku yang seorang anak rumahan yang tak pernah berolahraga.

Tubuhku terus menyerap hal yang seperti udara saat aku terus membunub banya orc yang mengelilingiku. manusia adalah mahkluk yang dapat berkembang dalam kesulitan adalah pepatah yang sangat benar, kurasa.

clank...clank..clank...!!

Benturan logam dari senjata membuat suara yang indah dala pertempuran. sekarang aku bisa melawan dengan lebih dari satu musuh dengan kekuatanku. aku tidak menyadarinya saat itu. tapi aku menjadi lebih kuat.

Bunuh...bunuh...bunuh

Niat membunuhku semakin tebal saat aku mulai banyak membunuh monster. banyak bangkai berserakan di tanah tanpa aku menyadarinya dan sekali trbas lagi aku membunuh orc terakhir yang ada di hadapanku. dan saatnya untuk melawan ogre.

Ogre memiliki tubuh yang besar dan senjatanya adalah klub. mereka adalah monster penyendiri jadi hanya ada satu dihadapan ku saat ini.

Tapi meski begitu aku rasa ini akan menjadi pertarungan yang paling sulit untuk dijalani.

Pertarungan dengan lawan ketiga dimulai.

avataravatar
Next chapter