webnovel

Bab 1.a : Edgar

Di pagi hari yang cerah, di sebuah hutan.

"Hah hah hah"

Terdengar tarikan nafas seorang gadis bersisik yang berlari di dalam hutan, ia berlari dari kejaran dua orang bandit.

"Jangan berpikir kau bisa lari!"

"Hahahahaha!"

Kedua bandit itu pun menembakkan anak panah mengarah ke gadis itu.

Dan tiba tiba si Gadis tersandung akar pepohonan.

"Arh!"

"Kamu mau kemana?"

"Haruskah kita main dengannya sebentar?"

"Itu ide yang bagus"

Saat kedua bandit mendekati si gadis, tiba tiba muncul sesosok Pria setinggi dua meter dari balik semak-semak,.

Dialah Edgar.

Dan Tampak sebuah anak panah menancap di dada kanannya.

Dengan wajah yang terlihat marah, ia menarik anak panah dengan tangan kirinya.

melihat Edgar, kedua Bandit itu lterkejut, karena melihat taring di mulut Edgar.

"M-monster!"

"Sial! Aku tidak tahu kalau ada Ogre di sini"

Salah satu bandit yang ketakutan menembakkan anak panah, dan mengenai dada kiri Edgar.

Melihat dadanya ditembak panah untuk kedua kalinya, Edgar bertambah Marah.

Tanpa basa basi, ia langsung melesat menuju kedua bandit itu, dan memukul perut mereka dengan kedua tangannya hingga terpental dan menabrak pohon.

Edgar pun menarik anak panah di dada kirinya, lalu mematahkannya dengan satu tangan.

"Padahal kalian sudah menembak seseorang, bukannya minta maaf, malah diulangi, Kalian pikir ditembak panah rasanya tidak sakit huh?!"

Moa pun bertekuk lutut di depan Edgar dengan berlinang air mata.

"Tolong bantu kami, aku mohon. Para bandit telah merusak kampung kami"

Edgar hanya berdiri menatap si gadis.

"Aku mohon, ksatria kami sudah dikalahkan, anda satu satunya harapan kami sekarang"

Edgar pun berjongkok dan berkata pada si gadis

"Apa pak tua itu yang memberitahumu tentangku?"

*BOOM!!!*

Tiba tiba, terlihat sebuah tembakan Cahaya dari arah kedua bandit hampir mengenainya. tembakan cahaya itu cukup kuat hingga melenyapkan pepohonan yang dilewatinya.

Salah satu bandit yang masih sadarkan diri tampak mengarahkan sebuah tongkat pada Edgar.

"Sial, kenapa meleset?"

Edgar pun berdiri dan melihat gubuknya rusak setelah terkena tembakan Cahaya.

*Brak!!!*

Dengan cepat, Edgar meginjak dada bandit yang membawa tongkat.

Dengan wajah marah, ia berkata

"Sebenarnya apa masalah kalian ini?"

...

Di saat yang sama, Desa suku sisik terlihat porak poranda akibat serangan bandit.

Tampak seorang pria dengan dua tengkorak di bahunya tengah duduk di atas kereta kuda sambil memakan sebuah Apel.

"Apa kalian sudah menjarah semuanya?"

"Semua sudah siap untuk dibawa bos"

"Bagus, ayo bawa semuanya"

Saat para bandit hendak pergi dengan jarahan dan tawanan, Edgar menghadang mereka di jalan masuk desa. Bersama dengan dua Bandit yang tak sadarkan diri di tanah.

"Hei, kau yang di sana, apa kau bos mereka?"

Para bandit yang berada di barisan depan pun bersiap menembakkan panah mereka ke arah Edgar.

"Ogre?"

Bos bandit pun mengambil pedangnya, dan melompat ke arah Edgar.

"Ogre, aku tidak tahu kalau masih ada Ogre di negeri ini"

Dengan cepat, Edgar melompat dan mencoba meninju bos bandit itu. Akan tetapi, si Bos bandit berhasil menahan pukulan Edgar dengan tangan kirinya.

"Hei, jangan terburu buru. kita bisa membicarakan ini bukan?"

Edgar pun melayangkan pukulan dengan tangan kirinya, dan Bos bandit itu berhasil menangkap pukulan Edgar. Akan tetapi, karena pukulan kirinya terlalu kuat, Bos Bandit pun terdorong ke belakang.

Meski terlempar, bos bandit itu masih berdiri.

"Dasar kau ini ya!!!"

Bos bandit pun mengeluarkan pedangnya. Ia melompat ke arah Edgar, dan mencoba menebasnya. Saat Edgar menghindari tebasannya, Bos bandit menusukkan pedangnya ke tanah.

"Thundra!!!"

Sontak, dari tanah keluar petir yang menyambar ke arah Edgar.

*DUAR!!!*

Karena tidak sempat menghindar, Edgar pun terkena sambaran petir.

"Haha! Ini lebih mudah dari yang kuduga"

Saat melihat bayangan Edgar di balik debu, Bos bandit terlihat Waspada.

Setelah debu memudar, terlihat Edgar yang berdiri dengan membawa sebuah pedang di tangan kanannya.

Dengan cepat, Edgar melompat ke arah Bos bandit sambil mengayunkan pedang dengan kedua tangannya.

Bos bandit mencoba menahan tebasan Edgar, tapi dengan mudahnya pedang Edgar memotong pedang bos bandit menjadi dua. Tidak hanya itu, dada Bos bandit juga terkena tebasan hingga mengeluarkan darah.

"Argh!"

"Serang Ogre itu!"

Melihat bos mereka terluka, salah satu anggota bandit mengomando rekan rekannya untuk menyerang.

Para bandit pun menembakkan panah mereka ke arah Edgar.

Edgar pun berlari ke arah para bandit sambil menghindari tembakan mereka.

Dengan cepat, Edgar menebaskan pedangnya ke tubuh para bandit.

"Argh!"

"Argh!

Melihat Edgar yang tidak terhentikan, lima orang bandit mengeluarkan tongkat mereka dan menembakan Cahaya ke arah Edgar.

*Clank!*

*Boom!*

*Boom!*

*Boom!*

Dengan pedangnya, Edgar menahan salah satu tembakan cahaya yang mengarah Padanya. lalu, Pedang itu menyerap tembakan cahaya, dan membuatnya bersinar.

"Ha!"

Edgar pun menebaskan tebasan cahaya dari pedangnya ke arah para bandit.

*Boom!*

Tanah yang terkena tembakan cahaya pun meledak dan melempar para Bandit di sekitarnya.

Edgar pun mengangkat pedangnya, dan mengarahkannya pada Bandit yang tersisa. Melihat Hal itu, para Bandit yang tersisa pun menjatuhkan senjata mereka.

Lalu, Edgar pun menurunkan pedangnya.

...

Next chapter