4 Number Two

Hanya memikirkan aku mencintaimu dalam pikiran, membuat jantungku berdegup kencang.

___

"Aduh, tugas gak manusiawi banget. Ya Allah... " Kayla mengeluh sambil membanting kelima bukunya diatas meja.

Dirumah minimalis, diruang tengahnya. Kayla sedang merangkum 3 buku sekaligus yang mana minggu depan sudah harus dikumpulkan.

Sedang jarinya sudah terasa kebas mau keriting. Kayla tidak dapat merasakan pergerakan tangannya, ini menyakitkan.

Sedang suaminya merengek meminta perhatian dengan memeluk tubuhnya dari belakang, sesekali dia akan mencium lehernya kemudian tangannya yang kasar dan besar akan bergerak tidak senonoh menyentuh tubuhnya.

Sesekali Kayla juga akan protes jika suaminya sudah semakin mengganggu dia mengerjakan tugas, padahal ini baru minggu kedua kuliah. Tapi dosen sudah memberi tugas tidak manusiawi bagi Kayla.

Setelah menggerakkan jari dan pergelangan tangannya yang kebas, Kayla mencoba menulis lagi melanjutkan. Namun baru saja dia menggoreskan pulpen, Kayla tidak dapat mengabaikan rasa nyeri di pergelangan dan jari telunjuknya.

"Akhhh... Tanganku sakit, mas~"

"Akukan udah bilang buat nyuruh orang aja, gak harus semua kamu kerjain. Bisa keriting jari kamu setelah rangkum tiga buku, tulis tangan. Kamu tandai saja mana yang mau dirangkum kemudian suruh orang, aku bolehin." Ujar suaminya sambil mencium pipinya gemas.

Kemudian melanjutkan"Asalkan kamu udah benar-benar baca dan paham sama isinya,"

Kayla berdecih dengan omongan suaminya dan tetap ngeyel menulis lagi, namun belum lama menulis Kayla meringis lagi.

"Udah, besok lagi kamu kerjain. Jangan di paksain nanti jari kamu malah lepas lagi."Kayla geplak bibir sang suami yang kemudian mengaduh.

"Kok di pukul bibirku?"

"Asal ngomong sih."Jawab Kayla sinis yang di tanggapi dengan kekehan renyah sang suami.

Suaminya melepas pelukan dan bangkit membereskan buku serta alat tulis istrinya. Dan menarik tangan istrinya untuk berdiri bangkit. Namun Kayla malah merapat memeluk tubuh suaminya yang kekar, mencium harum dari pakaian yang dia gunakan.

"Gendong~"

"Nggak, kamu berat. Nanti kalau aku encok gak bisa goyangin kamu,"

"Isss... kenapa pikiran kamu kesana terus sih. "

Kayla geplak suaminya, berdecih kesal akan pikiran suaminya selalu tidak jauh tentang ranjang dan kesenangannya.

Kayla berjalan menuju dapur untuk mengambil cup es krim dan sendok, duduk diruang TV dan menyalakannya untuk menonton film kesukaanya.

Game of thrones.

Film favorit setelah Harry potter, walau memang filmnya bersifat dewasa tanpa ada sendor. Tapi tenang, Kayla sudah lulus sensor umur. Walau jikalau dia menonton bersama suaminya, malah TV lah yang menonton kegiatan mereka.

Itu sebabnya, jika bisa dia akan menjauh dari jangkauan sang suami agar dapat menonton dengan tenang.

Sayangnya, film yang baru dimulai 25 menit itu benar-benar jadi penonton. Ketika suaminya merayu melalui sentuhan yang mana membuat Kayla pasrah, akal sehatnya sudah tidak ditempat.

Dia dipaksa menerima dengan cara halus, suaminya selalu mahir membuat dia pasrah. Seperti sekarang, ketika gelombang kebahagiaan itu datang. Kayla hanya dapat membungkam mulutnya dari teriakan yang tidak seharusnya keluar, Kayla tidak boleh berisik jika tidak ingin membuat suaminya berhenti dikala ia tengah menikmati.

Suaminya selalu menegur agar dia menjaga suara dan tidak berisik, jika rasa itu datang suaminya mempersilahkan Kayla untuk mengigit bahu atau bagian tubuh manapun milik suaminya yang dapat dijangkau mulutnya.

Kayla lemas ketika pikirannya berkabut, sisa-sisa kenikmatan itu masih ada walau suaminya masih mengejar dengan sesekali menyentuhkan lidahnya di tempat paling dia sukai. Dimana dua gunung itu selalu jadi tempat berlabuh paling nyaman sang suami, sudah selayaknya bayi yang punya naluri mencari puting ibunya untuk menyusu sumber ASI.

Maka suaminya secara naluri mencari puting istrinya untuk disantap.

Sampai tengah malam tiba, suara desah itu masih terdengar. Sampai pagi menyapa, matahari telah jauh melepas sinarnya pada bumi.

Kayla mengerang bangun dari tidurnya, tangannya mencoba melepaskan rengkuhan erat lengan suaminya dan mencari ponsel untuk melihat jam.

"Hah!! Mass!!! Kita kesiangan, bangun mas."

Kayla bangkit tanpa memedulikan ketelanjangannya dan menarik tubuh besar suaminya agar bangun, sedang sang empu masih belum pulih dari rasa kantuk ketika melihat istrinya mengambil asal baju dilemari.

"Astagfirullah, bangun mas!! ini udah jam 8. Aku ada kelas jam 8:30, kamu juga ada kelaskan jam segitu. Buruan bangun!!!."

Kayla ribut dan kelimpungan segera masuk kedalam kamar mandi. Untungnya sebelum tidur keduanya sudah bebersih setelah berhubungan, jadi pagi ini tidak begitu repot.

avataravatar
Next chapter