20 Number Eighteen

WARNING!!++

Kayla pasrah, ketika sang suami memangut bibirnya penuh tuntutan. Seminggu keduanya berjauhan karena jarak, tangan sang suami juga berhasil melepas pengait bra yang dia gunakan tanpa melepas kemeja yang dia pakai.

Mengelus kulit punggungnya itu sebelum berpindah untuk menangkup payudaranya, Kayla mendesis.

"Mas..."

Sebelum dia dapat berucap lebih banyak untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan di atas ranjang, jangan di depan pintu. Kayla sudah menjerit lebih dulu sebab tubuhnya berayun karena sang suami menggendongnya, membuat dia khawatir pada suaminya dan berucap.

"Masss...turunin mas, aku berat nanti kamu encok lagi!"Kayla melihat wajah suaminya memerah akibat membawa tubuhnya mendekat ke arah ranjang, berniat turun dengan sendirinya.

Yasa melarang"Kamu diam, jangan banyak gerak nanti aku encok beneran. Ikutin aja deh...nanti enaknya sama-sama."Astaga itu mulut, Kayla reflek memukul bibir mas suami.

Yasa jatuhkan tubuh sang istri di atas ranjang hotel, di mana istrinya akan tinggal selama menemaninya tiga hari ke depan. Dadanya kembang kempis, menarik napas panjang setelah menggotong tubuh berisi milik istrinya itu.

Dia ikut naik bersama sang istri dan menumpukan tubuhnya pada siku, menaruh wajahnya di atas dada empuk nan nyaman Kayla dan mendesah.

"Kamu masih sama beratnya ya."Kekehnya.

Kayla memutar mata tanpa bisa di lihat sang suami, dia mengelus surai legam nan halus milik mas suami. Di mana tidak lama setelah sang suami berhasil menetralkan napas, kembali bertingkah. Mengangkat wajah untuk memandang wajah Kayla, sebelum tangannya membuka satu persatu kancing kemeja sang istri.

"Udah lama banget, seminggu berasa puasa setahun."Sebersit senyum mesum itu terlihat oleh Kayla.

Paham maksud suaminya dia mendelik"Salah mas sendiri, sebulan ini puasa sendiri kan. Tumben banget, aku sempet mikir mas belok atau impoten gitu--MASS!!"Sentak Kayla di akhir ucapannya.

Di mana mas suami berhasil membuka semua kancing dan menampilkan kulit lembut dan ujung mengeras itu yang segera dia pelintir untuk menghentikan ucapannya, Yasa tidak ingin mengingat kehilangannya.

Dia menyesal namun merasa bersyukur karena dapat melindungi salah satu mahasiswanya, istrinya selalu merasa dirinya bodoh dan tidak berguna. Namun di matanya tidak seperti itu, malah tanpa Kayla, Yasa tidak berguna hanya untuk urusan kecil yang di rawat oleh istrinya.

Menumpukan diri dengan kedua lutut, Yasa membuka kaos yang dia pakai di hadapan Kayla yang menahan napas."Santai aja kali, nanti enaknya barengan."Godanya pada Kayla yang mendapat tawa renyah sedang sangat istri mencebik dengan paras memerah.

"Iya ya, padahal udah sering tapi aku belum bisa santai kalau liat mas buka baju di hadapan aku ketika mau bercinta begini."Katanya sambil menyusuri perut berotot milik Yasa, di mana suara geraman terdengar.

Yasa ambil kedua tangan sang istri yang memantik gairahnya ke atas kepala sambil meraup kembali bibir Kayla untuk di pangut."Udah, kita perlu selesaikan ini sebelum aku bawa kamu ke tempat tinggal selama penilitian."

Bibirnya Menghentikan tiap ocehan sang istri, sekaligus menghentikan suara desahan yang akan mengeras kian jari besar Yasa menstimulasi sentuhannya untuk memantik lebih dari tubuh Kayla.

Menurunkan ciumannya ke leher Kayla, mengecup di sana dan menyecap menggunakan lidahnya.

Lagi-lagi Kayla mendesis karena tangan sang suami sudah sampai di dalam tubuhnya dari balik celana dalam, sebab Kayla hanya memakai kemeja berbentuk dress besar. Jadi sangat mudah bagi Yasa untuk menerobos menyapa dan membuat guncangan gelombang pada tubuh Kayla, dia mulai merintih dan meremat lengan suaminya yang tengah bermain di atas dadanya.

.

.

Baca ceritaku yang lain berjudul EAT ME SIR.

.

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK UNTUK MENDUKUNG CERITAKU^^

KALIAN BISA MEMBERIKAN POWERSTONE PADAKU^^

TERIMA KASIH BANYAKKK

.

Plagiat silakan angkat kaki kalian dari cerita saya!!!

√ Hak cipta cerita ini di lindungi oleh undang-undang!!

Ini karya asli saya. Jadi jika ada tulisan yang sama seperti ini. Berarti dia mengambil cerita saya.!!!

Sebab ini berasal dari otak dan pikiran saya!!!

Tolong katakan atau hubungi saya jika ada cerita yang sama persis seperti cerita saya. Karena, walau saya penulis baru. Saya tetap menulis cerita dari pikiran saya yang rumit tanpa mau susah-susah plagiat karya orang.

[karena saya masih mampu membuat karya sendiri]

avataravatar
Next chapter