webnovel

Chapter 2 : Reaching You

******

Sambil berlari aku memandangi langit senja . Bulatan mentari yang berwarna kuning dan berpadu dengan semburat jingga ketika senja, Ia begitu indah...

Banyak yang bilang bahwa kedatangan senja itu menunjukkan bahwa akhir dari perjalanan yang terjadi dan kita lakukan ini adalah keindahan. Tetapi kenyataannya adalah sebaliknya.

Akhirnya aku sampai ke tempat yang dapat mengantarkanku kepada mereka..

Saat aku sampai di atas gedung ini , aku tidak sadar kalau langit sudah berubah menjadi sangat gelap , dan yang terlihat adalah bulan dan bintang yang menghiasinya.

Dulu saat masih kecil mama pernah memberitahuku tentang bintang yang berada di atas sana.

Mama : "lia...apa yang kamu lihat sayang??"

Amelia : " itu mama ,di atas sana yang berwarna putih, ia begitu kecil dan ia berkerlap-kelip , lia tidak tahu itu apa mamah"

Mama : " Ah...itu adalah Bintang sayang, karena bintang lah langit yang awalnya sangat gelap berubah menjadi bercahaya"

Amelia : " wahhh.. Namanya sangat lah indah mama. Tapi kenapa lia tidak dapat melihat bintang di siang hari?"

Mama : " itu karena bintang bersembunyi saat siang hari sayang..dan hanya di malam harilah baru Lia dapat melihat bintang-bintang itu"

Amelia : "Ah jadi begitu!! Tapi mama mengapa bintang terlihat sangat kecil?"

Mama : "Itu karena bintang berada sangat jauh dari bumi sayang , jadi ia terlihat sangat kecil dari sini... Lia sayang , ingin mama beritahu Lia satu hal yang menarik tentang bintang? "

Amelia : " waahhhh...apa itu mama Lia sangat ingin tahu!! "

Mama : " hahaha iya sayang...kamu terlihat sangat bersemangat sekali seperti biasanya. Baik..ibu beritahu Lia Dulu banyak sekali orang yang percaya bahwa setiap orang-orang yang meninggal arwah mereka akan pergi ke bintang, dan mereka akan melihat kita dari sana"

Saat itu aku sangat suka waktu mama mulai bercerita tentang bintang untukku

Amelia : " wahhhh...benarkah itu mama?"

Mama : " Hmmm...mama juga tidak dapat memastikannya apakah cerita itu benar atau tidak. Tapi saat Lia sedih , Lia bisa memandangi bintang yang ada di atas sana maka Lia akan dapat melihat wajah orang yang sangat ingin Lia lihat dan satu lagi jika ada bintang yang jatuh Lia dapat membuat sebuah permohonan dan bintang akan mengabulkan permohonanmu itu sayang.."

Saat mama selesai memberitahuku tentang bintang jatuh , tiba-tiba saja ada bintang yang jatuh.

Amelia : "mama lihat!!! Ada bintang jatuh di sana , apa Lia boleh membuat sebuah permintaan?? "

Mama : "wahhh benar Lia ada bintang jatuh di sana...Lia boleh membuat permintaan"

Saat itu juga aku membuat permintaan pertamaku kepada bintang , permintaan ku waktu itu adalah.

Amelia : (Wahai bintang ,Lia tidak ingin membuat permintaan untuk kepentingan lia sendiri...Lia hanya ingin hidup bahagia bersama mama, papa, dan kakak, Jagalah mereka untuk Lia)

Mama : " apa Lia sudah selesai membuat permintaan sayang?"

Amelia : " sudah mama"

Mama : " baik mama tidak akan bertanya apa yang Lia minta kepada bintang yang jatuh, karena mama percaya Lia adalah anak yang baik" kata-kata yang saat itu mama ucapkan saat itu terasa sangat menenangkan.

Setiap kali aku melihat bintang aku selalu mengingat keluargaku dan seakan-akan bintang terasa memanggilku.

Amelia : "(sambil memandangi bintang) Mama, papa, kakak, apakah itu kalian?? Apa kalian yang memberikan pertanda itu?...Maaf Lia tidak bisa menjadi tumbuh menjadi anak yang baik, Lia bahkan membentak paman dan bibi... Lia juga tidak bisa memiliki seseorang yang dapat Lia ajak berteman. Lia sudah melanggar janji yang aku buat dulu"

Waktu itu adalah ulang tahunku yang ke 3 tahun , saat itu adalah masa yang sangat indah. Dimana semua kasih sayang di berikan kepadaku oleh mereka , bahkan paman dan bibi saat itu sangat menyayangiku.

Mereka bahkan memberikanku hadiah yang sangat indah , dengan harapan mereka dapat mempunyai anak yang sangat mirip sepertiku, karena mereka bilang aku sangat menggemaskan.

Mama : " Lia katakan pada kita semua apa yang sangat lia inginkan? "

Amelia : " Lia ingin membuat sebuah janji, Lia janji akan tumbuh menjadi anak yang baik dan mempunyai banyak teman"

Semua orang sangat terkejut dan senang saat mendengar perkataanku saat itu.

Papa : "Pintarnya anak papa..sini papa cium!!"

Paman : " wah..wah lihat keponakan kecil paman sudah pintar berbicara"

Bibi : " (sambil mencubit pipiku) iya kau benar sayang , Amelia kita sudah sangat pintar berbicara ahh sangat manis , aku berharap kita juga mempunyai anak seperti Amelia yah sayang"

Mereka bahkan lebih heboh di bandingkan dengan mama, papa , dan kakak, mama dan papa tersenyum saat melihat wajahku yang terlihat kebingungan dengan perkataan mereka barusan.

Mama : " aku percaya bahwa kalian akan mempunyai anak seperti amelia, karena bibit nya sangat tampan dan juga cantik!!"

Papa : " hahaha, Elly benar , karena kalian berdua tampan dan juga cantik , maka tidak menutup kemungkinan kalau anak kalian akan seperti amelia (bangga) "

Meskipun dulu aku tidak paham apa yang sedang mereka katakan, tapi rasanya kehangatan kasih sayang yang mereka tunjukkan kepadaku terasa lebih hangat daripada sebelummnya...

Saat mereka sedang sibuk membicarakanku, tiba-tiba saja ada yang berbisik di telingaku.

(Hey Lia, apa kau tidak penasaran dengan isi kadoku?)

Saat itu aku tidak terkejut karena aku sangat mengenal nada suara yng sangat lembut itu.

Amelia : " Nitaa!!!"

Anitha : "(mencubit pipiku dengan keras) hisshh...sudah berapa kali aku bilang panggil aku kakak , dasar adik kecil kuuu!!! "

Ia adalah kakakku Anitha ia 5 tahun lebih tua dariku . Meskipun banyak orang yang sangat gemas kepadaku dan banyak orang yang selalu memujiku. Tetapi ia sama sekali tidak merasa cemburu dan bahkan ia sangat senang saat aku di puji oleh banyak orang.

Meskipun ia terlihat kesal karena dulu aku sering memanggil ia dengan namanya langsung, tapi ia sangat pintar menutupinya dariku.

Terkadang aku sangat merindukan kehangatan itu saat mereka berada di sisiku , saat tatapan yang ku dapat adalah tatapan yang penuh dengan kasih sayang dan bukan tatapan yang sangat tajam. Tetapi aku sadar bahwa semua itu sudah lama menghilang.

Amelia : "(menangis).. Mama, papa, kakak, bibi benar akulah yang menyebabkan kalian meninggal!! Seandainya saja dulu aku tidak memaksa untuk pergi ke makam nenek mungkin kalian masih hidup sekarang"

Dan tanpa ku sadari kakiku melangkah melewati pagar pembatas gedung. Saat aku menutup mata dan menjatuhkan diriku.

Tiba-tiba saja angin yang tadinya sangat kencang sudah tidak terasa lagi temperatur yang tadinya sangat dingin berubah menjadi hangat, Dan aku tidak merasakan jatuh dari ketinggian sama sekali. Aku tidak tahu mengapa tapi kehangatan ini terasa sangat familiar.

Saat itu ada seseorang yang memelukku dan aku mendengar suara yang sangat tidak asing bagiku.

( Lia sayang apa keinginan terbesarmu?)

Amelia : "siapa?.... Apakah itu enkau mama? Apakah aku sudah berhasil menggapai kalian?"..

(jangan buka matamu sekarang Lia , Kamu benar ini mama )

Saat mengetahui kalau itu adalah mama , aku memeluknya dengan kencang

Amelia : " mama aku sangat merindukanmu , aku juga merindukan papa dan kakak , apa kau tahu betapa sakitnya saat mengetahui kalian pergi jauh tanpa membawaku??"

*****

End of this chapter!!

Penasaran gimana kelanjutannya?? Tunggu next chapternya ya guys 😊😊 thanks for read it...

Maaf jika ada salah kata dan penulisan guys... i hope you enjoy it ❤

TheVoidGirlcreators' thoughts
Next chapter