13 Sisi Gelap Kebencian

Aku pun mulai menyusup ke dalam kerajaan dan berpura pura menjadi warga sipil dengan kemampuan perubahan bajuku, aku pun mengikuti acara disana, dan mendengar pidatonya

"Hari ini, kita akan menyerang Gereja Timur! atas nama iblis kita akan menghancurkan mereka!" teriak sang pembawa acara, raja pun menaiki punggung deklarasi, dan berkata

"Kita harus memusnahkan semua kerajaan, atas nama iblis, dan anaku yang diburu oleh seluruh kerajaan karena bersekutu dengan iblis, dia kini mati dengan tenang" ucapnya dengan meneteskan air mata, tiba tiba sang raja melihat ke arahku dan merasa asing denganku, raja dan penjaga nya mendekatiku

"Kau, siapa?" tanyanya dengan mencurigaiku

"Aku adalah rakyat sipil disini" ucapku tanpa ragu, lalu raja menusuku dengan pisaunya, aku pun kesakitan

"Aku tau kau bukan dari kerajaan ini, kau dari Gereja Timur kan?!penjaga, bawa dia kepenjara!" aku pun terjatuh dan dibawa kepenjara, lalu dipenjara aku terbangun dan melihat seorang gadis didekatku

"Anu.. siapa kamu?" tanyaku tanpa ragu

"Bisa kamu lihat sendiri kan, aku adalah tahanan" ucapnya dengan senyumannya yang terlihat sangat manis, wajahku pun sedikit memerah

"Kamu, sudah berapa lama disini?"

"Berapa ya.. kira kira 3-4 tahunan lah" ucapnya dengan melihat langit langit

"Kamu, masuk penjara karena apa?"

"Hmm, aku agak gamau membicarakanya, tapi jika dengan temanku, aku akan bercerita" ucapnya dengan cemberut, namun dia kembali tersenyum kearahku

"Aku dipenjara, karena aku melawan pemerintah kerajaan ini, saat itu ayah dan ibuku di bunuh didepanku, aku pun merasa sangat marah, lalu aku mengambil pisau yang ada dimeja dekatku, lalu aku membunuh salah satu dari mereka" setelah mendengar cerita gadis itu, aku pun mengingat masa laluku dimana ibuku dibunuh didepanku

"Omong-omong siapa namamu?" tanyaku pada gadis itu

"Namaku.. Michiko Otori" jawabnya dengan senyuman manisnya

"Lalu, siapa namamu?"

"Namaku Itsuka Kokonoi"

"Kamu berasal dari jepang?" tanyanya dan membuatku terkejut

"Kamu tau soal jepang?" ucapku dengan terkejut

"Lalu siapa orang tuamu?!"

"Aku mati didunia asliku di jepang, karena aku terjatuh dari gedung saat melihat pacarku selingkuh" jawabnya dengan melihat ke arahku

"Lalu, saat aku bangun aku melihat malaikat yang sangat cantik sekali, kalo gasalah, namanya Midori Mia" aku pun terkejut dan berkata dalam hatiku "Emang Mia cantik ya?" pikirku dengan membayangkan wajah konyolku

"Dia bertanya, kamu mau kemana, kedunia fantasi atau terlahir kembali?"

"Lalu, Kokonoi harusnya tau kan aku milih mana" tanyanya dengan senyuman nya lagi

"Fantasi" jawabku dengan tersenyum padanya

"Benar sekali, lalu aku terlahir sebagai anak dari warga disini, begitulah ceritaku" ucapnya dengan memegang tanganku

"Lalu, bagaimana kisah Kokonoi?" tanyanya dengan tersenyum

"Panjang, pokoknya aku mati tertabrak bis" ucapku dengan mengelus kepalanya

"Heeeh, kok cuma gitu doang" ucapnya dengan cemberut dengan wajah yang merah

"Aku males ceritainya, btw sekarang jam berapa?" tanyaku

"Jam 3 sore" jawabnya dengan mendorongku ke tempat tidur, kini aku berbaring dengan dia yang ada diatas perutku

"Jadi, aku pingsan lama ya?" tanyaku dengan canggung karena berada di posisi ini

"Hei Kokonoi, maukah kamu melakukannya denganku?" tanyanya dengan wajah yang sangat merah

"Tidak, aku tidak ingin menodaimu dengan nabsuku" jawabku dengan berbalik menariknya dan aku berada diatasnya, disisi lain

"Duuuuuh... guru lama banget iiihhh!!" ucap Penyihir Perak dengan kesal

"Sabar, Nobara" ucap Rui dengan memegang bahunya

"Ko dia lama ya?" tanya Mia kepada Shuna

"Tunggu aja sinyal darinya, lagipula dia bisa mengulur waktu agar kita membikin rencana disini, dan mengumpulkan Mana dan Energy bukan?" jawan Shuna dengan tersenyum kecil pada Mia

"Dia adalah orang yang terpilih, dia tidak akan mati disini" tak terasa sudah terlihat langit berwarna merah jambu, yang menandakan sudah petang

"Jadi.. Kokonoi kenapa masuk kesini?" tanya Otori padaku

"Aku, dituduh sebagai penyusup Gereja Timur"

"Wah, jahat banget dong! padahal kamu orang baik, tidak seperti Gereja Timur itu!" ucapnya dengan terkejut

"Kamu, benci sama Gereja Timur ga?"

"Benci" jawabnya dengan menunduk galau

"Bagaimana, jika aku benar penyusup?" tanyaku dengan berdiri dan berjalan ke arahnya

"Tidak mungkin kan? kamu temanku satu satunya didunia ini, aku sangat mencintaimu dan sangat menyayangimu!" teriaknya dengan meneteskan air mata, lalu aku menuju ke arahnya dan memeluknya

"Aku, adalah penyusup dan sekutu dari Gereja Timur" bisiku dengan memeluknya erat

"T-Tidak mungkin kan?" tanyanya dengan tidak percaya

"Aku tak berbohong, maafkan aku"

"Tidak!" teriaknya dengan mendorongku, aku pun semakin erat memeluknya, dia juga sedang melawan agar terlepas dari pelukanku, namun akhirnya dia berhenti melawan dan memeluku dengan perlahan

"Apakah, kamu tidak berbohong~" tanya Otori dengan menangis

"Aku tak berbohong, aku adalah musuh kalian" bisiku padanya

"Apakah, kita masih bisa berteman?" tanya Otori dengan Terisak-isak

"Iya, kita tetap berteman, namun kita tidak bisa berteman terlalu lama, aku akan mengaktifkan kekuatanku disini, kamu tidak bisa kabur, jadi maafkan aku jika kamu akan mati" ucapku dengan meneteskan air mata

"Tidak apa apa~lanjutkanlah misimu, dan tolong! tolong! jangan lupakan aku~" jawab Otori dengan semakin menangis

"Aku tidak akan melupakanmu" ucapku dengan mendorong bahu Otori dengan bermaksud melihat wajahnya

"Maaf, aku telah berbohong padamu, ini hari yang menyenangkan ya.." ucapku dengan mengelap air matanya dengan tanganku

"Tidak apa apa, orang orang lebih suka berbohong untuk kebaikannya, namun dia lupa akan kejujuran dan perasaan orang lain, sungguh hari yang menyenangkan, aku harap dikehidupanku selanjutnya, aku bisa bertemu kembali dengan mu, Kokonoi"

"Aku juga" aku pun memeluk Otori dengan erat dan mengaktifkan kekuatan Metatron, tubuhku mengelurakan cahaya dan seluruh penjara pun meledak, angin bekas ledakan berhembus dengan sangat kencang dan menghancurkan dinding di sekeliling kerajaan

"Aku, tidak akan melupakanmu, Otori" ucapku dengan merobek baju tahananku, dan turun di bekas ledakan ku dan berbisik pada diriku sendiri agar aku beresemangat

"Berjuang!" bisiku kepada diriku

avataravatar
Next chapter