2 Murid Dan Guru

Seluruh muridku meneriaki ku termasuk keturinan penyihir terkuat itu pun meneriakiku aku merasa kesal

"Tunggu! bukankah kamu guru disini, kenapa kamu nyuruh kami belajar sendiri!" murid keturunan penyihir terkuat itu meneriakiku

"Apa jangan jangan kamu tidak bisa mengajar?" ucap dia dengan sedikit sombong, putri kerajaan itu menenangkan anak itu

"Aku sangat membencimu!"

"Aku adalah keturunan penyihir terkuat dikerajaan ini, seharusnya aku dilatih oleh guru bermutu tidak sepertimu" Mayumi Nobara ya? kata katanya sangat menusuk

"Sudah hentikan Nobara~" ucap Rui dengan menggoyangkan tubuh Nobara

"Tidak bisa, bagaimana kalo kita duel 1 lawan 1 di belakang sekolah, untuk membuktikan bahwa aku lebih kuat dan lebih pintar darimu!" Nobara mengajaku berduel denganya aku pun menerima tawaran itu

Dalam perjalanan menuju lapangan aku melihat aura kebencian Nobara kepadaku haha dia sangat membenciku

"Kamu sudah siap Nobara?" aku sedikit meledeknya

"J-k-jelas siap lah lawanya aja kamu" lagi lagi ucapan Nobara menusuk hatiku dia terlalu merendahkanku sih

Akhirnya kami sudah sampai di lapangan belakang Academy ini

"Ayo, Nobara"

"Berjuanglah Nobara!" semua muridku menyemangatu Nobara, aku jadi penasaran sekuat apa dia

Dia mengeluarkan bola api kepadaku bola api itu menyebar saat terbang menuju arah Ku

"Tch sihir seperti ini akan ku hindari dengan mud-"

"Aaarrrgh" aku teriak kesakitan karena sihir itu sangat cepat

Semua siswa pun terkejut dengan betapa lemahnya diriku bahkan si Nobara itu

"Tch sekali lagi-"

"Waarrrghh" lagi lagi aku tidak bisa menghindari sihirnya

Semua muridku menertawakanku namun Nobara tidak, Nobara terlihat ketakutan karena dia pikir dia melanggar aturan Academy ini

"Guru apakah kamu baik baik saja?" keturunan raja mendekatiku, dia memiliki sihir penyenbuh untuk menyembuhkan luka

"Yah aku kalah nih.." Aku pun menerima kekalahanku

"Jadi apa yang kamu minta?" aku menanyakannya kepada Nobara

"Aku ingin guru mengajar kami dengan benar!" Ucap si Nobara itu dengan cemberut

"Baiklah" aku pun menyetujuinya

Pagi pun tiba, seperti biasa aku menuju ke Starfall Academy dan akan mengajar disana sebagai guru

"Baiklah pelajaran kali ini..." aku mengucapkanya dengan menulis di papan tulis, aku menulis

"MENGANTUK LAGI?!" semua muridku terkejut begitu pula dengan Nobara

"K-kenapa kamu-" Nobara tidak bisa mengatakanya

"Ada apa Nobara?" aku berjalan mendekatinya dan..

Plaakkk!!

Dia menamparku begitu keras, semua siswa pun terkejut begitu pula Rui

"Aku sangat membencimu!" teriak Nobara kepadaku

"Jangan begitu Nobara" Rui menenangkan Nobara dengan suara lembutnya

"Aku akan keluar-" sebelum dia mengatakan kalimatnya aku memukul mejanya, dia pun terkejut

"Sihir ya..?"

"Sihir itu tidaklah berguna begitu pula kekuatan" ucap diriku yang membuat seluruh muridku terkejut

"Kamu hanya akan jadi sombong jika kamu memiliki kekuatan yang besar, kamu akan dibenci,bahkan memiliki banyak musuh"

"Hati hatilah dalam ucapan kalian, ucapan adalah kekuatan terbesar"

"Contohnya" aku mengambil contoh

"Oi penyihir Perak" aku memanggil Nobara dengan sebutan penyihir perak karena rambutnya berwarna perak ke putihan

"P-penyihir perak? apakah kamu memangggilku?! namaku-"

"Sebenarnya aku ingin sekali menciumu, bibirmu sangat sexy dan aku sedikit terangsang olehmu" ucap diriku dan membuat wajah Nobara memerah

"Lihat! bukti bahwa ucapan bisa merubah seseorang, dan ini adalah kekuatan terkuat, jika kita optimis kita akan menjalani kehidupan dengan percaya diri"

"Oke kita lanjut ke pelajaran-" aku berjalan menuju papan tulis dan tiba tiba Nobara melemparkan bola api kepadaku

"Woi bodoh! jangan pakai sihir didalam kelas!" aku meneriaki Nobara dengan muka konyol ku

"Kamulah yang sangat bodoh, dan bodoooh"ucap Nobara dengan malu malu, aku bahkan bisa melihat wajahnya yang merah

Waktu istirahat pun tiba dan waktu jam istirahat tiba tiba ada pengumuman akan ada pelantikan kepala sekolah atau kepala academy baru, kami pun suruh berkumpul di lapangan

"Oke kita mulai upacaranya" ucap pemimpin upacara itu

Dan kepala sekolah baru pun memasuki lapangan dan menaiki tangga di tengah lapangan dan tiba tiba..

"M-midori Mia?!" aku berteriak dalam hatiku dan setengah tidak percaya

Upacara pun selesai kami menuju ke kelas masing masing

"Oi anak anak, aku akan pergi sebentar jangan berisik ya.. kerjakan soal ini"

Aku menuju ruang kepala sekolah dan berniat menemui Mia, aku pun memasuki ruangan kepala sekolah dan melihat guru guru seniorku berada disana

"Hei kamu guru baru kan? ngapain kesini" ucap salah satu seniorku

"Eh jangan gitu, dia adalah temanku" Mia menyelamatkanku

Semua seniorku terkejut dengan pernyataan ini dan membuat mereka iri

"Ka-kau bisa bisanya?!" teriak salah satu seniorku setengah tidak percaya, karena aku berteman dengan wanita cantik sepertinya

Mia pun memutuskan untuk pergi ke atap sekolah bersamaku

"Jadi... gimana hari harimu menjadi guru?" tanya Mia kepadaku

"Sedikit melelahkan" ucap diriku dengan tersenyum dan melihat ke arah matahari terbenam

"Jadi begini... dunia fantasi"

Pagi pun tiba seperti biasa aku terlambat datang ke Academy didalam perjalanan aku disapa warga warga, ah aku sangat menyayangi warga warga ini, aku telah sampai ditengah kota namun kota itu terlihat aneh

"Keluar lah!" aku berteriak kepada orang yang memasang perangkap ini

"Hehe, kami ketauan ya..." aku melihat ada 5 orang disana

"Kami akan membunuhmu dan menculik salah satu muridmu yang keturunan kerajaan"

"J-jangan harap kalian bisa melewatiku!"

3 Orang misterius itu kabur ke Starfall Academy dan memasuki Academy nya

mereka bertiga memasuki kelasku dengan berteriak

"Oi apakah dikelas ini ada yang bernama Megumi Rui?!"

Semua siswa tidak ada yang menjawab namun ada satu siswa yang peduli padaku

"Anu-apa yang terjadi dengan guru Kokonoi?" ucap salah satu muridku dengan sedikit gemetaran

"Dia? oh dia sudah mati"

Semua muridku terkejut dan salah satu dari 3 orang misterius itu mendekati Nobara dan bertanya

"Apakah kamu kenal Megumi Rui?" tanya orang misterius itu dengan senyuman jahatnya

Nobara terlihat gemetaran, dia seakan tidak bisa mengatakannya

"Aku akan menghancurkan sekolah ini atau apalah jika kalian tidak memberi tauku dimana Megumi Rui!" orang itu mengancam muridku

Semua muridku ketakutan dan hanya bisa pasrah

"Baiklah aku akan menghancurkan-"

"Aku, aku adalah Megumi Rui" ucap Rui dengan berdiri dan maju ke hadapan 2 orang misterius yang didekat pintu

"Tidak Rui~" Nobara tidak percaya jika Rui mengaku begitu saja

"Ini demi keselamatan kalian" ucap Rui dengan santainya

"Nah gitu dong,ayo ikut kami" ucap salah satu orang misterius di dekat pintu itu

"Rui!" Nobara berteriak kepada Rui dan berlari mengejar namun tanganya ditarik oleh salah satu orang misterius itu

"Lepaskan!"

"Aku akan membawamu ketempat lain" orang misterius itu pun membawa Nobara ke gudang

Orang misterius itu mengikat seluruh alat gerak Nobara, dan berniat memperkosanya, dia pun mengancamnya dengan pisau

"Aku akan membuka semua pakaianmu" perlahan dia membuka rok pendek Nobara

"Jangan, tolong hentikan" desah Nobara dengan ketakutan

Orang misterius itu juga membuka kancing baju Nobara dan melihat bagian dadanya

"Aku akan memegang dadamu, dan menjilatnya-"

"Tolong hentikan~" desah Nobara dengan meneteskan air matanya

"Tuhkan mental mu lemah, padahal ucapanmu sangat pedih" Nobara mendengar suaraku begitu pula orang misterius itu

Aku pun masuk melalu jendela dan membawa mayat kedua temanya

"Aku tidak akan membiarkan kalian mati dengan mudah" Aku menatap salah satu orang misterius itu dengan tatapan serius

avataravatar
Next chapter