4 Masa Lalu Yang Sakit

Setelah kami berhasil kabur, kami mulai mencari tempat berteduh dan beristirahat aku menaruh Rui yang tertidur lelap sedangkan Penyihir Perak itu tidak bisa tidur

"Oi Penyhir Perak" panggilku kepada dia

"Kenapa?"

"Udah, kamu tidur aja, biar aku yang njagain kamu" ucapku menenangkan Penyihir Perak itu

"B-baiklah" ucap dia dengan langsung tertidur

"L-Langsung tertidur?!" tanyaku dengan terkejut

"Berati dia sangat lelah ya...."

Pagi pun tiba, matahari begitu indah, terdengar suara jangkrik dan burung yang sangat merdu, Rui dan Penyihir Perak itu terbangun

"Woaah, guru, apakah kau melakukan sesuatu padaku?" tanya Rui kepadaku

"Tidak"

"Yang beneerrr" ucap dia dengan meledeku

"Benerannn"

"Oiya, guru, aku memiliki Mata pengetahuan, apakah guru bukan berasal dari dunia ini?" tanya Rui kepadaku, aku pun sedikit terkejut dan begitu pula penyihir perak

"Kamu benar benar muridku yang pintar" ucapku dengan mengelus kepala Rui

"Eh aku ga pintar?!" aku melihat penyihir perak sedikit cemberut

"Dulu... saat aku belum kedunia ini..."

Terlihat aku yang duduk dibangku kelas 9 dan duduk sebelahan dengan seorang gadis, aku melihat dia bermain game yang sama denganku, aku pun menanyakan ID gamenya, kami pun bermain bersama, dan bersenang senang bersama, bahkan tertawa bersama, kami pun sudah saling mengenal sangat dekat, orang itu bernama Kirania Mia

"Mia"

"Kenapa?"

"Maukah nanti kamu jalan jalan bareng aku?" tanyaku kepada Mia

"Oke, kapan?"

"Sepulang sekolah"

"Baiklah"

Kami pun mengobrol tentang pelajaran, dan kegiatan kita sehari hari dirumah, bahkan kami tertawa terus menerus saat mengobrol, baru kali ini aku merasakan hidup, bel pulang sekolah pun berbunyi, aku menunggu Mia di depan pintu gerbang sekolah

"Oii Miaaa" ucapku dengan melambai ke arahnya, dia pun bergegas berlari menuju arahku

"Sekarang?" tanya dia dengan senang

Kami pun tiba di taman, terlihat banyak sekali Wahana yang menyenangkan, aku ingin mencobanya satu-satu dengan Mia

"Hei-hei, lihat itu Yamashita!" ucap dia dengan menarik tanganku

"Ada Es potong!" teriak dia dengan sangat gembira, aku pun membelikanya, aku hanya beli satu, sedangkan dia membeli 4,aku pun sedikit terkejut sekaligus senang, kami pun melanjutkan pergi ke tempat Wahana yang kebetulan dekat di taman ini

"Hei Yamashita!" teriak dia dengan menarik bajuku

"Kenapa?"

"Ada Tembak berhadiaaahhh.." ucap dia dengan mata penuh harapan

"Kamu pengin?" tanyaku pada Mia, Mia pun hanya meng iyakannya dengan mengangguk, Kami pun memainkan permainan itu, aku hanya menjatuhkan 1 botol kaleng sedangkan Mia sudah mendapat 2 hadiah, aku pun terkejut melihat itu, dia terlihat sangat menikmati Kencan ini

"Hei Yamashita" panggil dia dengan malu malu

"Apa?"

"Kebelet pipissss..." ucap dia dengan sedikit menangis

"Lah, pipis tinggal pipis,mau ditemenin?" tanyaku dengan terkejut, Mia pun menjawabnya dengan menganggukkan kepalanya, kami pun sudah sampai di Toilet wanita

"J-jangan ngintip!"

"Gaakan" aku menunggu sangat lama dan aku mulai bosan, lalu aku melihat Mia keluar dari toilet

"Ko lama, ngapain aja?" tanyaku pada Mia, wajah Mia pun memerah

"Dasar mesum!, aku gak ngapa ngapain kok" ucap dia dengan wajah yang tambah memerah

Kami pun melanjutkan kencan kami, dan bersenang senang kembali, aku pun memiliki saran wahana

"Hei Mia"

"Kenapa?"

"Mau ga ke wahana itu" ucapku dengan menunjuk ke arah Rumah hantu

"E-emang rumah hantu wahana?!" teriak dia dengan ketakutan

"Iyalah kan rumah hantu emang wahana" ucapku dengan meledeknya

"Apa kamu takut?" tanyaku

"T-Tidak lah!" jawab dia dengan sedikit ketakutan

"Baiklah kalau begitu" ucapku dengan mengulurkan tanganku

"Pegang saja tanganku"

Kami pun masuk ke rumah hantu itu dengan berpegangan tangan, cengkraman Mia terasa sangat kuat karena ketakutan, dan tiba tiba sebuah hantu mengaggetkan kami, Mia pun berteriak dengan sangat keras, sedangkan aku hanya biasa saja, Mia pun memeluku

"Sudah-Sudah, ayo kita keluar saja" ucapku dengan mengelus kepala Mia dengan bertujuan untuk menenangkannya

Kami pun keluar dari rumah hantu dan memutuskan untuk makan di restoran terdekat, kami pun mulai memesan makanan, aku hanya memesan nasi goreng di menu Asia Tenggara, sedangkan dia memesan Sup miso, Sushi, nasi putih, Ramen, di menu Asia Timur, dia bahkan juga ikut memesan nasi goreng

"Kamu makan segitu banyak?" tanyaku dengan terkejut

"Iyang" dia menjawabnya dengan mengunyah makanannya

"Ditelan dulu dong"

Kami pun selesai, dan memutuskan untuk pulang kerumah masing masing, saat sampai dirumah kami bermain game online bersama dan menyalakan Mic kami, kami tertawa terus menerus,aku mendapatkan MVP dia hanya mendapatkan Emas, aku berbicara dengan Mia

"Ini hari yang menyenangkan ya?" ucapku dengan tersenyum lebar

"Iya"

Pagi pun tiba, aku pun bergegas mandi dan sarapan, aku tidak mempunyai orang tua karena orang tuaku dibunuh oleh pembunuhan berencana dan aku masih dendam kepadanya, setelah aku sarapan

, aku langsung menjemput Mia dan menungunya di gerbang, namun... aku melihat seorang laki laki menjemputnya dan memberinya amplop, amplop itu terlihat ada stempel bentuk hati, lalu aku melihat mereka berjalan bergandengan, lalu aku pun memberanikan diri mendekati Mia

"Halo Mia" ucapku dengan seidkit gugup

"Oh, Yamashita, perkenalan ini Pacarku, lebih tepatnya dia calon suamiku dimasa depan" ucap Mia tanpa rasa bersalah

Aku pun merasakan dunia sperti berguncang, rasa sakit ini tak bisa dibendung, aku pun langsung berlari menuju sekolah, hari hari berlalu, aku melihat Mia dengan pacarnya bermesraan, ketika aku memanggil Mia, Mia mencampakkanku, aku pun mulai sadar bahwa aku bukanlah siapa siapanya, aku hanyalah badut penghibur disaat dia sendirian

avataravatar
Next chapter