9 Gereja Timur

Aku pun selesai mengingat masa laluku, dan aku masih mengelus kepala Rui,betapa halusnya rambut serta kulitnya

"Oi mesum, ngapain kau?!" tanya Penyihir perak itu dengan kesal

"Eh-engga, aku kan cuma ngelus" jawabku dengan gugup, penyihir perak pun menghampiriku, aku pun bergegas menaruh Rui di lantai

"Kamu seharusnya menjauh!" dia pun melemparku hingga terpental

"K-kenapa?!"

"Karena kamu mesum" ucap dia dengan meledeku, Mia yang melihat itu pun tertawa

"Kenapa Mia?"

"Lucu aja lihat tingkah guru dan murid ini" ucap dia dengan tertawa melihat tingkahku dan penyihir perak

"Guru.."

"Rambutnya guru berantakan amat, rambut panjang itu harus sering disisir lhooo" tanya Penyihir Perak

"Baiklah, aku akan memotong rambutku nanti" jawabku dengan sembari berdiri dan mengelus kepala penyihir perak, wajah penyihit perak pun memerah, dia dengan reflek langsung memukulku untuk kedua kalinya, aku pun terpental lagi

"Bodoh! dasar mesum!" teriak penyihir perak itu dengan malu malu

"Kena lagi" keluhku kepada Penyihir Perak, Mia yang melihatnya kembali tertawa

"Sungguh ikatan yang menarik" ucap Mia dengan memandang kami berdua

Pagi hari pun tiba, aku bangun dari apartemenku, dan membuka gorden, dan melihat ada tanda peringatan penyerangan Gereja Timur, semua orang terlihat sangat gelisah, begitu pula murid muridku yang terlihat sedang berlari membawa barang berharga mereka

"Ada apa ini?" tanyaku dengan kebingungan, dan tiba tiba pintu Apartemenku terbuka, aku melihat Penyihir Perak yang terengah-engah mencariku

"Guru, ayo cepat kita mengungsi!" teriak dia dengan panik

"Kenapa?"

"Gereja Timur sedang datang kemari!" jawab dia dengan berlari menuju diriku yang sedang didekat jendela

"Emang apa masalahnya sama kita?"tanyaku pada Penyihir perak

"Juga kok tau, kalo gereja timur akan kemari?"

"Mata mata kerajaan kita telah menyampaikanya, namun dia dibunuh, untung saja dia sempat mengirim suratnya melalui kertas yang di taruh di dalam botol kaca, lalu dia mengalirkanya kepada sungai yang mengarah ke kerajaan kita, namun dalam surat itu berisi sebuah ancaman dari satu orang, dia melihat kekuatan yang sangat besar muncul dari tubuh seorang gadis itu, ternyata dia telah menaklulan satu kerajaan besar bernama FallingHeaven, tujuan dia selanjutnya adalah ke kerajaan kita, karena mata mata kita melihat ada satu orang yang mendatangi gadis itu dan memfitnah kerajaan kita, lalu tak lama kemudian mata mata kita diketahui gadis itu dan langsung membunhnnya, namun dia sempat mengirim surat ini" jelas Penyihir Perak

"Jadi begitu, lalu mata mata kita itu tugasnya ngapain"

"Mata mata kerajaan kita bertugas mengelilingi dunia, dan mengetahui perkembangan kerajaan lain"

"Ouh begitu"

"Aku akan mencoba mengulur waktu, kamu dan warga lainya mengungsi saja sanah" ucapku dengan percaya diri

"Mengulur waktu? jangan jangan-"

"Suut, benar, aku akan melawanya" jawabku dengan mengelus kepala penyihir perak, dan wajah penyihir perak itupun memerah

"Tapi-dia sangat kuat lho" ucap Penyihir Perak itu dengan khawatir

"Aku juga kuat, santai saja, sanah ajak semuanya mengungsi, aku tidak bisa bertarung dengan melindungi"

"B-baiklah"

"Woke bos!" jawabku dengan mengacungkan jempol dengan percaya diri

"Btw, rambut guru ba-bagus" ucap dia dengan malu malu

"Aku tau, cepat sanah!"

Aku pun bersiap siap melawan Gadis itu, kini penampilanku semakin keren, rambutku berwarna biru, dan memakai jaket abu abu, tanpa mengenakan pakaian, dan terlihat tubuhku yang sixpack

Note:penampilan Itsuka Kokonoi ada dipostinganku makasih

Aku pun berjalan menuju gerbang kerajaan, angin berhembus sangat kencang, betapa percaya dirinya aku, akhirnya bisa menemui seseorang yang kuat, agar aku tidak bosan di dunia ini, aku pun keluar didepan gerbang, dan jaket warna Abu abuku terkena angin dan membuatku menjadi keren

"Penampilan yang bagus" ucap seseorang yang baru muncul dari gundugan tanah berumput dari kejauhan

"Terima kasih" jawabku dengan santai

"Nyalimu boleh juga, aku tau kau bukan berasal dari dunia ini" ucap dia dengan Nada yang datar, aku pun tidak menjawab ucapanya

"Siapa namamu?" tanya dia kepadaku

"Itsuka Kokonoi, namaku adalah Itsuka Kokonoi"

"Perkenalkan, namaku Itshuna Mieko, kau boleh memanggilku Itshuna, atau Shuna" ucap dia dengan mengacungkan pedangnya

"Shuna ya?.. nama yang bagus" ucapku dalam hatiku, aku pun langsung berlari menuju Shuna dan melancarkan sihirku, namun dia dapat menangkisnya, aku pun terpental gara gara ledakan tangkisanya

"Dia cukup kuat" ucapku dalam hatiku

"Kenapa? kau minder?" tanyanya dengan nada yang datar, aku pun tidak menjawabnya dan langsung mengeluarkan pedangku dengan sihirku, lalu aku terbang dengan cepat berniat menusuknya, namun dia dengan sangat cepat menghindari seranganku dan menusuk punggungku dari atas, aku pun terjatuh

"Kenapa? padahal penampilanmu membuatku sedikit terangsang" ucap dia memujiku tapi dengan suara yang datar, dia pun lansung menusuku untuk kedua kalinya, aku hanya terdiam kesakitan

"Kamu lemah, Kokonoi"

"Metatro-" aku ditendang olehnya dan terpental sangat jauh, hingga membuat gerbang kerajaan berlubang, aku pun bergegas bangun dan keluar dari kerajaan

"Kamu memiliki kekuatan Metatron ya?"

"Kekuatan itu sangat kuat, tapi, aku lebih kuat" ucap dia dengan percaya diri, aku pun hanya diam saja dan kembali menyerangnya hingga dia kehabisan energi, aku pun mengeluarkan kekuatanku, dimana aku membuat kloning diriku dan berjumlah 50 kloning, dan tak bisa menghilang kecuali dibunuh, kloninganku mempunyai kekuatan yang sama denganku, lalu aku meliha Shuna, memegang pedangnya dibelakang tubuhnya, dan dari pedang itu keluar cahaya yang sangat terang

avataravatar
Next chapter