19 Gadis Licik

"Apaa?!!!" teriak semua murid seisi kelasku, aku pun hanya tertawa kecil

"Bercanda, aku akan mengajar kalian tentang penjajahan" ucapku dengan senyumanku

"Emang penjajahan itu apa?" tanya salah satu muridku

"Penjajahan adalah disaat satu kerajaan diserang kerajaan lain, lalu berperang satu sama lain dan diambil sumbet dayanya, kerajaan kita sudah mempunyai aliansi, dan kami berpikir untuk membangun pelabuhan untuk mencari ikan, keren bukan? itu adalah hasil rampasan uang dari kerajaan yang kami kalahkan kemarin"jelasku dengan menghapus tulisanku di papan tulis

"Aku terpaksa mengajar kalian dengan pakaian yang basah ini" ucapku dengan menyindir Penyihir Perak

"Fufufu"

"Aliansi kita, memiliki 5 kerajaan, Kerajaan kita yaitu StarFall, Kerajaan Shuna, yaitu Gereja Timur, Kerajaan komandan aliansi yaitu Stardust, Starsand, dan Seawater, kami saling membantu satu sama lain, dalam perang, kerajaan kitalah yang menang berkatku dan Shuna, jadi apakah salah satu dari kalian ada yang mau menjadi prajurit?"Semuanya pun mengangkat tanganya

"Bagus, kalian bertarung untuk apa? jika alasanya untuk mencari perhatian, kalian mati saja" tanyaku dengan serius

"Eh, alasan apa ya?"

"Aku lupa alasanku"

"Alasanmu jadi prajurit apa?"

"Gatau aku pokoknya pengin jadi prajurit"

Gunam seisi kelasku

"Jadi kalian belum punya alasan?" tanyaku dengan sedikit kesal

"Hufffhh, baiklah aku kasih 3 daftar alasan kalian, kalian pilih satu oke?" jelasku dengan tersenyum pada mereka

"1.Ingin mengabdi kepada kerajaan, 2.ingin melindungi semuanya, 3.ingin mewujudkan perdamaian dunia?" jelasku dengan bersemangat, seisi kelas menjawab

"Semuanya!" teriak mereka dengan keras dan membuat aku bangga

"Oke, saatnya kita berlatih"

Di saat pelatihan

"Guru, sakit" aku pun heran kenapa semua muridku berbaring kesakitan karena latihan

"Yaudah, yaudah kalian istirahat saja" tiba tiba udara berubah secara drastis

"Suasana ini?!" tanyaku dengan khawatir

"Semuanya!masuk ke kelas, sekarang!" teriaku dengan khawatir

"Ke-kenapa?" tanya mereka dengan kebingungan

"Gaada waktu, sekarang! cepaaattt!"

Semua muridku pun masuk ke kelas dan mereka melihatku dari kelas mereka yang kebetulan ada di lantai 3

"Tch, keluarlah kau!" tiba tiba pusaran api muncul didepanku dan membuatku terkejut

"Kokonoi!" teriak Mia dengan berlari kearahku

"Kenapa kamu disini? larilah!"

"Aku, aku ingin membantumu bertarung!" jawab dia dengan kelelahan

"Mundurlah, aku tidak bisa bertarung dengan melindungi!" teriaku dengan panik

"Tidak, aku, aku kan malaikatmu, aku akan selalu bersamamu" tiba tiba Mia memelukku dan aku pun melihat wajahnya memerah

"Baiklah, bersiaplah" tiba tiba pusaran apa itu memudar dan menampakan wujud seseorang

"Gahihihihi" tiba tiba orang itu tertawa seperti pembunuh berantai

"Siapa kau?" tanyaku dengan menunjuknya

"Aku adalah Ifrit, Aku dikirim dari Kerajaan Amenasia" jawab orang itu, dan ternyata Ifrit yang dia kirim adalah seorang gadis yang cantik jelita

"Siapa namamu?" tanyaku dengan takut terjadi apa apa

"Nama? nama itu apa?" tanya Gadis itu dengan menaruh jari telunjuknya pada bibirnya

"Iya, nama, nama adalah panggilanmu untuk seseorang memanggilmu" jelasku dengan tersenyum

"Nama ya..." ucap dia dengan wajah yang merah dan tersenyum

"Namun, nama tidak penting, kareba tugasku menculik Rui"

"Apa?!" tiba tiba Rui terpental dari jendela, dan dia ternyata sudah membuat kloning dirinya

"Maaf ya.. aku hanya menjalani perintahku, selamat tinggal, Gahihihihi"

"Ruiiii!!" teriaku dengan sangat keras

"Koko~" desah Mia dengan khawatir

"Akan keselamatkan dia!"

"Akan kuhancurkan semua yang menghalangiku, bunuh semuanya!" teriaku dengan sangat marah

"Guru!" ucap Penyihir Perak dengan lari menuju arahku dan memeluku

"Jangan tenggelam dalam amarah, aku, tidak, kita akan membantumu, karena kita satu tim, benarkan?" perkaraan Penyihir Perak membuatku lega

"Iya, kami ada di pihakmu, kita juga punya Aliansi" ucap Mia

"Terima kasih, kalian semua"

Aku pun menggelar rapat malam, dan semuanya hadir dalam rapat tersebut

"Tenanglah Raja Starfall" ucap Raja Starsand dengan khawatir pada ayah Rui

"Kami akan menyelamatkan putri kecilmu" jawab Raja Gereja Timur dengan santai

"Iya, kami akan membantumu" Raja Seawater pun ikut menenangkan ayah Rui

"Tidak usah khawatir, aku telah menyiapkan 1000 pasukan untuk membantumu" ucap Raja Starsand

"Cuma 1000? aku sudah menyiapkan 1100 pasukan" ledek Raja Stardust

"C-cuma selisih 100" jawab Raja Starsand dengan wajah konyolnya

"Bukanya tidak sopan, tapi, bisakah kita mulai rapat ini?" tanya Shuna dengan wajah datar khasnya

"Namanya Ifrit, dia adalah Roh api yang menculik anak dari Raja Starfall, yaitu Rui, anak dari Rajasthan(Raja Starfall)"

"Dia mengaku kiriman dari Kerajaan Amenasia, emang didaerah mana Kerajaan itu?" tanyaku

"Itu, kita tidak bisa ke kerajaan itu melalui daratan, untungnya pelabuhan kita sudah hampir selesai" jelas Raja Gereja Timur

Note: biru tua adalah kerajaan Amenasia(pojok kanan atas)

"Besok, kita akan ke kerajaan itu melalui laut"

Pagi pun tiba kami sudah menyiapkan 60 kapal untuk menuju ke Kerajaan Amenasia dan menyelamatkan Rui, kali ini Rajasthan(ayah Rui) turun tangan dalam perang ini aku pun memandangi laut dari kejauhan

"Kokonoi" aku pun menoleh dan Shuna memanggilku

"Oh, halo"

"Bukankah sebaiknya kamu mengancing jaketmu, karena udaranya dingin, dan kamu belum pernah naik kapal bukan? nanti kamu mabuk laut"

"Tidak, itu tidak akan, btw, kamu tau alasan rambutku cepat memanjang? perkiraanku karena energi negatifku menyebar ke seluruh otakku saat aku marah"

"Mungkin, tapi yang pasti kita harus fokus misi kita kali ini" jawab Shuna dengan tersenyum kecil padaku

"Aku tidak tau cara melihat levelku" tiba tiba Shuna menghampiriku dan mencium jidatku, aku pun langsung reflek mendorongnya

"Apa apaan kamu?!" tanyaku dengan terkejut dan wajahku menjadi panas

"Itu caranya, tutuplah matamu" aku menutup mataku, dan saat aku menutupnya, ada angka yang aku lihat tertulis angka 20

"Nah, itulah levelmu"

avataravatar
Next chapter