3 Berlari Di Malam Hari

Orang itu adalah salah satu anggota organisasi pemberontakan, dia menatapku dengan ketakutan

"K-kau bagaimana bisa?!" ucap Orang itu dengan mengeluarkan pistol dan ditodong kearahku

"Guru, kaburlah! aku tidak ingin kamu mati"

"Diamlah penyihir perak" penyihir perak itu terkejut mendengar ucapanku

"Jadi ini kekuatanku.."

"Aku merasakan banyak sekali sihir yang terdapat pada diriku, aku mempunyai Mana yang banyak dan juga energi yang banyak" aku berkata dalam hatiku

"Metatron, Scorching Light!" aku mengeluarkan cahaya yang sangat terang di gudang itu dan membuat semua yang melihatku kesilauan aku pun membawa Penyihir Perak untuk kabur

"Hueeh, guru, tolong benerin bajuku dulu!" Penyihir perak itu berteriak kepadaku saat aku menggendongnya

"Tidak ada waktu" aku terus berlari dan aku mendengar suara tembakan ke arahku aku pun menurunkan Penyihir Perak itu dari gendonganku dan aku menyuruhnya berlindung di bongkahan tembok yang rusak karena ulah orang misterius itu

"Tetaplah disitu,Penyihir Perak"

"N-namaku Mayumi-Mayumi Nobara" ucap dia dengan malu malu bahkan aku bisa melihat wajahnya yang memerah

"Sudah selesai main mainya, Kokonoi" ucap orang misterius itu, dia perlahan muncul dari asap rerobohan tembok, dia memiliki sihir pengganda, yang artinya dia bisa membuat apapun menjadi lebih dari satu dia bahkan membuat dirinya menjadi 10 orang

"Kau akan mati disini Kokonoi!" ucap orang itu dengan percaya diri

"Guru~" aku bisa mendengar desahan Penyihir Perak itu yang peduli padaku

"Jangan khawatir, aku ini kuat" ucap diriku yang ternsenyum pada penyihir perak itu

Aku pun langsung melawan orang itu dan belari sangat cepat untuk menyerangnya dan aku sudah berada didepanya,dia pun terkejut,aku pun langsung memukul dia hingga terpental, namun bayanganya pun menyerangku aku tertembak di bagian perutku

"Gerghh" aku sedikit kesakitan karena tembakan itu

"Metatron Explosion" aku mengeluarkan sihir ledakan yang memanfaatkan pantulan cahaya dari lubang yang ditimbulkan dari pukulanku

"Sudah selesai?"

"Dasar kau, Kokonoi aku akan membunuhm-"

jdarrrr!!

Aku pun menembak dia dengan pantulan cahayaku yang menembus otak dia, dia pun mati

"Kamu baik baik saja?" aku menanyakan kepada Penyihir Perak itu

"Ak-aku baik baik saja~" dia berkata seperti Tsundere

"Kalau guru?" tumben sekali dia peduli padaku

"Aku baik baik saja, kelihatnya seluruh orang di Academy ini disandra" aku sedikit kebingungan tentang apa yang terjadi sekarang

"He-hei guru"

"Kenapa?"

"Rui diculik" Aku pun terkaget dengan ucapan Penyihir perak itu

"Hari sudah mulai malam, apakah kita tidak bisa mencarinya besok?" aku bertanya kepada Penyihir perak itu

"Tapi-kalau misalnya terjadi apa apa sama Rui gimana?" penyihir perak itu membalas ucapanku dengan sedikit menangis

"Eh jangan nangis, ayo kita selamatkan Rui" aku menenangkan Penyihir perak itu, penyihir perak itupun sudah sedikit tenang dan berterima kasih padaku aku pun berlari dimalam hari dengan menggendong Penyihir Perak di punggungku

"Oi Penyihir perak"

"N-namaku Nobara!" haha dia imut saat berkata seperti itu, aku pun lanjut berlari menuju kastil yang dicurigai sebagai markas pemberontak

"Apa cita cita mu, Nobara" ucap diriku dengan menatap langit di malam hari yang penuh bintang

"Entahlah umurku masih 15 tahun" aku pun terkejut dengan pernyataan itu

"Hueh 15 tahun?" aku masih terkejut karena dia baru berusia 15 tahun namun tubuhnya sangat ideal dan dadanya lumayan besar

"Jangan berpikiran Mesum!" ucap Penyihir Perak itu dengan wajah yang merah

"Engga kok, malam ini indah ya?" ucap diriku sembari berlari menuju kastil itu

"Iya"

Aku pun tiba di pintu gerbang kastil itu dan menyelinap masuk ke dalamnya, aku pun merencanakan sesuatu

"Oi, Penyihir Perak"

"P-penyihir perak lagi?!" dia sedikit kesal

"Sudahlah tidak ada waktu untuk itu, aku akan membuat rencana" ucapku berbisik kepada Penyihir Perak itu

Kami pun mulai masuk kedalam kastil itu dan mereka sedang ada pesta besar, ada yang mabuk mabukan, mayoritas sih mabuk mabukan, dan aku melihat Rui yang di ikat di ujung Ruangan itu aku melihatnya saat Dada dia di remas remas oleh salah satu dari mereka

"Penyihir Perak, sesua rencana oke?"

Kami pun menjalankan rencana kami

"Toloong ada buaya yang masuk kesini!!" Teriak Penyihir perak itu dan semua orang pun berlari menuju Penyihir perak itu termasuk orang yang menodai tubuh Rui

"Mana gaada tuh" ucap salah satu dari mereka

"Kamu siapa?"

"Pengalih perhatian" ucap Penyihir perak itu dan semua orang menyadari bahwa Rui telah berada dalam gendonganku , aku pun berlari menuju Penyihir perak itu dan menyeretnya, aku berlarian di malam hari dan itu menurutku cukup menyenangkan

"Tch, mereka cepat sekali!" aku kesal karena mereka sangat cepat, kami pun dikepung oleh mereka dan Penyihir Perak hanya pasrah

"Oi penyihir perak, gunakan sihirmu"

"Aku tidak bisa, aku ketakutan!" ucap Penyihir Perak itu dengan ketakutan, aku pun mulai memikirkan cara apakah aku harus menggunakan cahaya lagi

"Scorching Light!" aku mengeluarkan kekuatan rohku yang tingkat terendah dan melarikan diri

avataravatar
Next chapter