webnovel

Bertemu denganya

Indahnya senja di sore hari.langit langit mulai nampak berwarna jingga dan matahari mulai sedikit tenggelam.para santriwati tengah sibuk dengan aktivitas mereka masing masing.ada yang sedang mengambil makanan,ada yang sedang mengaji,dan ada yang sedang menghafal Al Qur'an untuk di setorkan kepada ustazah pembina masing masing.

sementara itu di tangga pondok terlihat gadis cantik tengah melamun sendirian.anganya menerawang jauh entah kemana.pikiranya seakan tak terkendali dan menahan banyak sekali beban.'aku harus gimana?apakah aku luapakan saja janjiku padanya?tapi,janji bagiku adalah hal yang harus ku tepati.'batin gadis itu lesu.yessika dan Tara terlihat berjalan beriringan sambil saling melempar canda tawa.ketika hendak menaiki tangga langkah yessika berhenti sejenak kemudian diikuti oleh tara.pandangan yessika tertuju pada gadis yang tengah melamun itu."yes,ada apa?"tanya Tara melihat yessika berhenti."lihat deh!"sahut yessika sembari menunjuk ke arah gadis itu.pandangan Tara perlahan beralih melihat ke depan,ke arah yang di tunjuk oleh yessika.

mereka terdiam sejenak kemudian yessika perlahan menghampiri gadis itu dan diikuti oleh Tara di sampingnya.tangan yessika terulur menepuk pundak gadis itu."Ra!!"kata yessika menyadarkan gadis itu yang tak lain adalah Akira yang tengah larut dalam lamunan."eh,i-iya."sahut Akira masih setengah sadar."kau kenapa?nggak baik loh ngelamun apalagi sore sore menjelang malam begini."sahut tara.akira hanya terdiam kemudian menghela nafas sejenak."a-aku...hanya sedang memikirkan sesuatu."jawab Akira tersenyum dengan setenang mungkin."Ra kalau kamu ada unek unek dan butuh teman curhat bilang aja.kita siap kok,bener kan tar."ucap yessika menyenggol lengan Tara."oh,iya.pastii ituu.."sahut tara tersenyum lebar.

Akira hanya tersenyum simpul.setidaknya sekarang lelah dalam dirinya sedikit berkurang saat dia bicara dengan dua sahabtnya itu.yessika,Tara,dan Akira memang sudah bersahabat sejak pertama kali mereka bertemu di pondok.saat itu mereka berada satu kelompok saat orientasi sekolah.

yessika mengajak Akira untuk masuk ke kamar dan bersiap untuk sholat berjamaah.akira sudah siap dengan mukena bunga bunga warna merah maroon lengak dengan sajadah biru yang dia sampaikan di bahu kirinya."aku sudah siap.berangkat yuk!"ajak Akira pada yessika yang tengah merapikan mukenanya."ayo!"jawab yessika.merekapun berangkat menuju musholla yang dekat dengan kamar mereka.

~Skipp~

sekarang sudah menunjukkan pukul 00.00,para santriwati sudah terlelap dalam tidurnya bahkan sudah ada yang telah memasuki alam mimpi.namun,berbeda dengan Akira yang masih terjaga.tidak seperti biasanya,jika biasanya Akira akan tidur setelah sholat jamaah isya' namun,kini dia masih terjaga.

dia terus berusaha memejamkan matanya namun,tetap saja terasa berat untuk tidur.membalik balikkan tubuhnya di atas kasur ke arah kiri dan kanan tetap tidak membuatnya tidur.'ck mengapa susah sekali.biasanya aku bisa tidur dengan cepat.'runtuknya dalam hati."hoaamm...Ra,kamu belum tidur."ujar yessika terbangun ketika Akira yang tak sengaja memukul lemari di belakangnya.

"hehehe iya ni yes,mataku rasanya beraaaattt banget untuk tidur."jelasnya.yessika bersandar pada lemari di belakangnya dan mengeryit bingung,melirik Akira sekilas sejurus kemudian menempelkan punggung tanganya pada dahi Akira."kamu sakit."ucap yessika masih menyentuh dahi akira."kenapa kau bertanya begitu."sahut Akira tak mengerti.yessika menurunkan tanganya kemudian tersenyum miring."hm habisnya biasanya kau kan yang selalu tidur dulu bahkan sebelum kami semua.di sekolah kau juga seperti itu,bahkan sempat mendapat julukan ratu tidur.hahahah..."kelekar yessika tak kuat menahan tawa.

Akira mengerucutkan bibirnya dan menatap yessika dengan kessal kemudian mencubit lengan yessika."aw..sakitt tau."keluh yessika sambil mengelus lengannya lembut."biarin wlek.salah sendiri."kata Akira sedikit puas dengan pembalasanya.yessika masih mengerucutkan bibirnya kemudian berbalik memunggungi Akira dan menarik selimutnya."aisshh gitu aja ngambek."ledek Akira kemudian ikut tidur.

keesokan harinya...

semua santriwati sedikit santai karena,hari ini adalah Jum'at dimana jika diluar sana Minggu libur namun,di sini liburnya adalah Jum'at.

semuanya sibuk menikmati masa free mereka dimana semua peraturan tidak terhitung dan jika melanggar tidak akan terkena sanksi.

Yessika,Tara,dan Akira sedang bercanda bersama di teras dekat tangga lantai satu.mereka sedang berbicara soal kehaluan Tara yang selalu berkhayal soal agar bisa jadi kekasihnya sih bang Arif,salah seorang santri pondok putra yang terkenal tampan,tinggi,manis,pintar,dan berprestasi lagi.siapa sih yang tak tau tentangnya.bahkan ada yang sampai nekat mengirim surat atau coklat untuknya.yaa salah satunya tara.

yessika dan Akira tertawa lepas saat mendengar ucapan Tara yang tak henti hentinya ngehalu."coba deh kalian bayangin.aku Ama babang manis berjalan beriringan bak sepasang kekasih atau sepasang merpati yang tengah dimabuk cinta."ujar Tara ngehalu."pfff hahahaha...."yessika dan Akira semakin terbahak bahak sampai hampir nangis mendengar penuturan sahabat di depan mereka itu.

Tara memandang yessika dan Akira bingung."lhoh kalian kok ketawa sih.emang ada yang lucu."ucap Tara polos,seakan tak sadar dengan tingkah ngehalunya yang kelewat dewa itu.yessika dan Akira saling memandang kemudian menghentikan tawa mereka."e'hem nggk papa kok cuman...salut aja sama kamu."jawab yessika.

Akira yang melihat wajah Tara yang masih bingung teralihkan saat melihat seorang santriwati lewat di jalan dekat kantor pondok.'dia'ucap Akira dalam hati.

"eumm yes,tar.akuu.. ke sana dulu ya."ujar Akira."kemana?"tanya yessika.namun,tak di jawab oleh Akira yang langsung nyelonong pergi.

dia berlari menyusuri jalan depan kantor sambil matanya mencari cari seseorang.berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya."huuu Keman ya dia pergi."ucapnya sambil memegang dada kirinya."kau mencari ku."sahut seseorang saat Akira hendak berlalu pergi.akira menoleh ke arah balkon sebelah kanannya.seorang santriwati berparas cantik,berkulit putih susu,bibir tipis,memakai kerudung kream.dia duduk di balkon sambil melipat kedua tanganya di depan dada,pandangan masih tetap ke depan tanpa menoleh ke arah akira.

Akira sedikit terkejut kemudian berjalan menghampiri santriwati itu dan duduk di sampingnya."kakak disini."ujar Akira menunduk."emm..ya,aku tadi ingin ke kantor pondok namun,aku tidak jadi saat melihatmu mengejarku."jelas santriwati itu."aaaa kenapa tidak jadi.apa kakak terganggu bila aku menghampirimu?"tanya Akira dengan nada lesu.

SAFIRA MAULIDYA.Seorang santriwati juga di pondok itu.namun,dirinya berbeda jurusan dengan akira.safira yang akrab dengan sebutan Fira itu masuk dalam jurusan salaf.ya memang sama sama menghafal Qur'an namun,sedikit berbeda dengan anak PQ(Penghafal Qur'an).dia merupakan saudari akira.memang mereka dari ayah yang sama namun,berbeda ibu.bisa di bilang ayah mereka memiliki dua istri.istri pertama merukapan ibu Fira sementara kedua ibu Akira.tetap saja keluarga mereka terjalin kerukunanya dan sangat harmonis.

"tidak.aku tidak merasa terganggu,hanya saja....lupakan saja!apa kau mau menemuiku?"tanay fira.akira berfikir sejenak sebelum menjawab Fira kakaknya."iya.emm..aku sangat merindukanmu."jawabnya lirih ketika mengucap kata 'merindukanmu'.

Fira tersenyum simpul kemudian mencubit pipi tembam milik Akira."kau ini yaaa..."ucapnya sambil mencubit gemas pipi Akira."baiklah.hari ini aku akan menemani hari free jum'atmu."sambung fira.akira berbinar ketika mendengar bahwa Fira akan menemaninya."benarkah.free Jum'at bersamamu.hanyaa...aku dan kakak kan."jawab Akira memastikan sekali lagi.

Fira berdiri dari duduknya kemudian mengacungkan kedua jarinya."iyaaa benar."kata Fira meyakinkan.refleks Akira langsung berdiri dan memeluk Fira dan tersenyum lega.

Fira dan Akira menghabiskan free Jum'at mereka berbelanja di luar pesantren.sedikit menghirup udara bebas tidak ada salahnya kan.fira mengajak Akira membeli baju di pasar yang tidak jauh dari pondok pesantren laki laki.

Akira sibuk memilih baju sedangkan Fira hanya melihat Akira dan tersenyum ke arahnya.dia merasa senang akhirnya bisa menghabiskan waktu bersama adik semata wayangnya itu."kak aku sudah selesai."ujar Akira menghampiri Fira setelah selesai memilih beberapa gamis untuknya.

Setelah dari toko baju,Fira mengajak Akira ke kedai mi pedas yang terkenal di daerah itu.mereka duduk di bangku dekat pintu masuk."kau mau pesan yang mana?"tanya Fira .Akira menunjuk menu kesukaannya yakni mie pedas alay ditambah strwabery tea favoritnya.sementara Fira memesan mie santai dan minumnya leci tea.

jika Akira sangat menyukai pedas berbeda dengan Fira yang sedikit anti dengan rasa pedas karena,dulu sempat menginap di rumah sakit karena,maag nya kambuh.sejak saat itu dia sedikit menghindar dari segala yang pedas."silahkan.ini pesananya."ujar seorang pelayang sembari mengantarkan pesanan mereka.aroma pedas yang sangat menggiur seketika membuat Akira bernafsu.

Akira menghabiskan mie nya dalam waktu sekejap.fira hanya menggeleng geleng kepala dan tersenyum simpul.sudah lama dia tidak melihat Akira makan selahap ini.

seusai makan,Akira menikmati minuman strawbery tea nya sambil melihat keluar jendela kaca di depanya.lalu lalang kendaraan dan orang orang membuat Akira senang.

"sudah lama sekali ya."ucapnya tanpa sadar.fira ikut menikmati lalu lalang orang dibalik jendela kaca dan tersenyum.ketika tengah menikmati lalu lalang orang orang secara kebetulan Akira melihat seseorang di sana.dia menoleh ke arah Akira dan menatapnya lekat kemudian tersenyum.jantung Akira serasa berdebar kencang dan tak beraturan.sosok itu semakin mendekat ke kedai tempat mereka makan dan entah mengapa itu semakin membuat Akira sesak.

"assalamu'alaikum Akira."ucap seorang santri lelaki.

DEG..

jantung Akira seakan berhenti dan serasa terbanting jatuh ke dalam tanah.suara yang selama ini dia rindukan,suara yang familiar,kehadiran yang selalu membuatnya nyaman,serta aroma parfum yang sudah tak terbantah lagi.

Fira melihat Akira yang tiba tiba diam di depanya kemudian beralih melihat santri lelaki yang sedang berdiri di samping meja mereka.memonitor dari ujung kaki hingga kepala.mata Fira terbelalak tak percaya."A-arif."kejut Fira tak percaya.

santri laki laki itu bernama ARIF ZUBAIR.seorang santri yang terkenal tampan,manis,pintar,cekatan,tinggi,dan berprestasi.baru saja tadi Tara ngehalu soal dia dan sekarang dia malah ada di dekat Akira.

nafas Akira tercekat,lututnya lemas,dan dia hanya bisa mematung dan membisu.perlahan Akira berbalik dan melihat Arif namun,tak bisa menatap matanya jadi dia mengalihkan pandanganya ke arah Fira."wa-alaikumussalam."jawab Akira tergagap.

Next chapter