43 Sang pipi kemerahan

Rumah sakit polri, persis dihadapannya. Setelah memarkirkan mobilnya, Rey masuk ke dalam rumah sakit, sempat menghampiri meja resepsionis sekedar bertanya ruangan yang di tempati Arlita, Rey melanjutkan langkahnya menuju ruangan yang ditunjukkan oleh resepsionis tadi.

Ruangan arlita dijaga ketat oleh petugas kepolisian. Rey terpaksa datang ke rumah sakit untuk menjenguk Arlita setelah Ronald menelponnya, meminta tolong padanya untuk menjenguk Arlita yang tertembak saat penggerebekan. Padahal Rey masih mengantuk karena baru satu jam dia tertidur, sudah harus terbangun karena dering ponsel yang lupa tidak ia matikan.

"Permisi Pak, saya mau menjenguk Ibu Arlita, apa ini ruangannya?" Tanya Rey sopan kepada petugas kepolisian yang bertugas di depan kamar Arlita.

"Mohon maaf, anda siapanya Ibu Arlita?" Tanya petugas polisi

"Saya Rey, sahabatnya Ibu Arlita."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter