370 Pria itu

"Sayang, makasih ya, atas pengertian kamu, kamu rela ga jadi jajan, demi pembangunan pesantren." Ucap Abdul sambil membelai kepala Yola saat mereka telah selesai sholat dzuhur berjamah, dan kini duduk di balkon yang tertutup tirai dari bamboo sehingga tak terlihat dari luar.

"Ya, sama-sama. Itu memang kewajiban kita kan?" Kata Yola menyandarkan kepalanya dengan nyaman di dada Abdul.

"Sayang, tadi aku bahas sesuatu dengan Abah." Ucap Abdul masih dengan membelai kepala Yola.

"Bahas apa?" Tanya Yola lembut.

"Bahas malam pertama." Ucap Abdul cuek, namun tidak dengan Yola yang langsung mendongak melihat wajah tamoan suaminya.

"kenapa?" Tanya abdul.

"Ga apa-apa kok. Memang Abah ngomong apa?"

"Kata Abah tidak masalah jika aku megeluarkan sperma diluar kandungan, apa kamu keberatan?" Tanya Abdul lirih.

"Kenapa?"

"Karena kita belum saatnya punya anak."

"Ya ga usah dilakukan kalau belum saatnya punya anak." Jawab Yola.

"kalau aku sudah ga tahan bagaimana?"

"Serius?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter