145 Perjuangan 1

Rey memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, yang ada dalam pikirannya sekarang ini hanya sang mama dan istrinya. Bagaimana mereka tidak memberitahunya saat mereka dalam bahaya? Bukankah itu sesuatu yang menyebalkan? Dianggap apa dia? Hem!! Tapi Rey bukan lah pemarah dia hanya sangat khawatir dengan sang belahan jiwanya dan juga pencipta surga dunianya.

Sampai di rumah Rey memarkirkan mobilnya asal, dia langsung berlari kedalam rumah mencari istri dan mama tercinta.

"Ra!! Ma!!" Teriak Rey sambil berlari kedalam rumah.

Mama yang mendengar teriakan Rey langsung menyembulkan kepalanya dari balik pintu kamar.

"Rey, kok ga ucapin salam sih?" Sergah sang mama kemudian keluar dari kamar setelah menggunakan jilbab instantnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter