387 Cinta pada pandangan pertama

Fahri tersenyum saat selesai membaca puisi itu, tapi ada yang menganjal dihatinya, 'untuk siapa puisi itu Ia tulis' itu lah yang menjadi pikiran Fahri saat ini. Memandang sejenak kertas yang berisi puisi cinta itu lalu melipat kembali dan memasukkannya ke dalam tas laptop.

Fahri mencoba untuk fokus pada laptop yang berada di hadapannya saat ini, bukan kepada pemiliknya, namun pikirannya seolah tak mau berpaling dari puisi yang ia baca tadi.

Fahri menghembuskan nafas panjang, lalu berusaha menggelengkan kepalanya tegas, menolak seluruh pemikiran tentang siapa yang dituju oleh puisi tersebut, namun rupanya Fahri tak mampu mengesampingkannya, akhirnya Ia kembali membuka laptop miliknya dan menuliskan email pada sang ibu tentang perasaannya saat ini, menceritakan segenap kegalauan yang sedang menghimpit hatinya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter