webnovel

Suara mu, Tatapan mu, Mengingatkan Pada Louis

Dihadapkan pada rekan kerja baru telah membuat Melda di serbu ribuan pertanyaan. Dia pun mencondongkan wajahnya ke depan berirama dengan bisikan. "Siapa dia, Mir?" Berpadukan lirikan tajam ke arah Habibi.

"Kenalan dunk." Singkat, padat, jelas, itulah kalimat yang meluncur bebas dari bibir ranum.

Disuguhi akan sikap Amira yang menurut Melda sangat menyebalkan telah membuat wanita muda tersebut menggeram. "Aku serius, Mir."

Amira terlihat mengulas senyum sembari menolehkan wajahnya. Kekehan kecil meluncur begitu saja dari bibirnya hingga di hadiahi cubitan di sepanjang lengan. "Auch." Rintih Amira.

"Sakit kan makanya jawab dunk!"

Amira masih saja terkekeh kecil. "Dia itu, Habibi. Dia karyawan baru. Makanya biar kalian ini saling kenal, kenalan dunk."

"Males ah Anak nya ga asyik. Pindahan dari mana dia?" Sembari mengangkat sebelah alisnya.

"Dia itu karyawan baru, Melda" Penuh penekanan pada setiap kata.

"Oh, mulai kapan dia kerja?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter