17 pengorbanan

Hari ini Acha kembali lagi ke sekolah dengan rasa senang yang masih sangat teramat tidak bisa di ungkapkan. Acha di anterkan oleh  Nathan kesekolah,sebenernya Nathan udah mulai curiga pada sikap Acha akhir akhir ini,wajah nya selalu tampak berseri seperti tidak ada masalah.

Nathan melihat wajah Acha di kaca spion motor nya, wajah imut itu tampak semakin menggemaskan saat dia tersenyum

"Cha, kenapa belakangan ini kaya senang banget sih?" tanya Nathan di atas motor

"gakpapa emang gak boleh ya Acha senang" jawab Acha yang masih tersenyum

"Setiap orang seneng itu ada alasannya" jelas Nathan

"Tapi gak semua alasan harus di ceritain kan" jawab Acha agar abang nya tidak semakin kepo

"Terserah deh,asal seneng nya gak berubah jadi sedih aja"

"Semoga enggak" ucap Acha sambil terus memamerkan senyum nya

...

Acha sampai di sekolah, saat baru saja ingin melewati koridor tiba tiba seorang cewek datang menghampiri nya dari belakang.cewek itu adalah Amanda.

"Cha,selamat ya katanya udah pacaran nih sama Ringgo." ucap Amanda sambil menepuk pundak Acha

"Hehehe,iya makasih man" jawab Acha malu malu

"Semoga langgeng ya sama Ringgo,tenang gue bakal bantu jagain Ringgo kok dari cewek cewek genit" ucap Manda

"Eh btw ini gue bawain nasi goreng buat Niko, tolong lo kasihin ya cha" ucap Manda sambil memberikan kotak bekal berwarna biru

"Kenapa gak ngasih sendiri" tanya Acha binggung

"Gue belom tau mau ngomong apa kalo ketemu Niko, tolong lo aja yang kasihin ya tapi jangan bilang dari gue nanti gak di makan" ucap Amanda

"Lah terus gue bilang dari siapa? kalo dari gue dia mana percaya" tanya Acha

"Lo bilang aja itu bekel lo, terus lo gak nafsu makan gitu karna tadi gue habis telfon pembantu nya Niko katanya dia belom sarapan"

"Yaudah deh nanti gue coba"

"Makasih ya Cha,gue duluan" ucap Amanda dan berlalu meninggalkan Acha

Acha sampai di kelas, sorot mata nya mendapati  Niko yang sedang menghapus papan tulis, Niko memanglah orang ya yang  cuek  terhadap orang orang sekitar nya tetapi bila sudah di beri  amanah menjadi ketua kelas Niko akan melaksanakan tugasnya dengan baik walau tidak sempurna, emang siapa yang sempurna di dunia ini.

"nih makan" ucap Acha sambil menyodorkan bekal berwarna biru itu di hadapan Niko

"Ada angin apa ngasih gue makanan" tanya Niko binggung tapi tetap menerima bekal tersebut

"itu bekel gue, tapi tadi waktu mau berangkat gue udah makan roti jadi udah kenyang,lagi pula gue lagi diet dan berhubung baru lo yang dateng jadi gue kasi ke lo aja" ucap Acha berbohong dengan lancar, belakangan ini Acha sudah beberapa kali latihan berbohong jadi kali ini ia sudah lumayan lancar

"Haaa diet, kalo anak anak lagi masa pertumbuhan itu gak di saranin buat diet" ucap Niko meledek Acha

"Siapa bilang gue anak anak gue udah gede"

"Masa?mana buktinya"

"Buktinya gue udah punya pacar!" Acha keceplosan

"Lo kira punya pacar itu artinya udah gede, anak SD jaman sekarang juga banyak yang pacaran"

"udah ya jomblo itu diem aja, makan itu nasi gorengnya keburu bel masuk" suruh Acha

"Biarin gue jomblo yang penting banyak yang naksir" ucap Niko sombong, walaupun itu memang benar

"Dihhh serah lu dah" ucap Acha sambil mendudukkan tubuhnya di kursi

Niko pun duduk ke kursinya dan mulai memakan nasi goreng itu dengan sangat lahap, mungkin memang benar Niko belum sarapan dari rumah.

keren ya Amanda udah di tolak secara tidak hormat masih bisa baik dan perhatian begini ke Niko.

...

pada saat jam istirahat, saat baru saja Acha ingin menuju kantin tiba tiba Alex memberikan kabar kurang baik pada Acha.

"Sekarang Manda lagi di UKS Cha, ini gue mau kesana" ucap Alex memberi kabar pada Acha

"Yaudah lex lo duluan aja ya,gue ajak Niko dulu" ucap Acha dan langsung bergegas ke kelas untuk menemui Niko,entah kenapa Acha menjadi semakin berteman baik dengan Amanda setelah resmi menjadi pacar Ringgo

"Ayo ke UKS buruan" ucap Acha buru buru sambil menarik tangan Niko.

"Ngapain" tanya Niko binggung

"Manda pingsan habis berantem sama kakak kelas"

Acha dan Niko Sampai di ruang UKS, disana mereka menjumpai Ringgo yang sedang mengolesi minyak kaya putih di kepala dan hidung Amanda, sementara Alex sedang mendinginkan teh panas untuk Amanda bila ia sudah bangun nanti.

"Gimana kok Manda bisa gini" tanya Acha yang tidak tau kronologi ceritanya

"Tadi Manda Jambak jambakan rambut sama kakak kelas" jelas Alex

"Ngapain sih dia berantem sama kakak kelas" tanya Niko ketus membuat Acha, Ringgo dan Alex kaget

"Karna lo lah, katanya dia dengar kalo kakak kelas itu suka sama lo jadi di labrak deh sama dia" jawab Alex menjelaskan kejadiannya

"Bocah banget sih" ucap Niko pelan

Mendengar perkataan Niko, Ringgo mulai terpancing emosi, Ringgo yang dari tadi hanya diam kini mulai angkat bicara. ia bener bener sudah menganggap Amanda sebagai adik kandungnya

"Nik,dia kaya gini demi lo dan lo bilang dia bocah! Lo gak tau pengorbanan dia buat lo" ucap Ringgo pada Niko dengan nada membentak

"Gue gak pernah minta itu kan! bahkan gue udah suruh dia buat jauh ini gue" jelas Niko dengan nada suara yang tak kala tinggi

"Kalo dia bisa juga pasti dia bakal jauh in lo" ucap Ringgo semakin emosi.

Mendengar suara keras Niko dan Ringgo membuat Amanda bangun

Ringgo dan Niko diam sejenak setelah melihat Amanda yang sudah sadar. Tetepi Niko kembali membuka suara dan memecahkan keheningan

"Gue tegasin sama lo sekali lagi ya Amanda, berhenti peduli sama gue kalo enggak lo bakal makin tersakiti, mau itu asalnya dari gue atau dari orang lain " ucap Niko lalu langsung pergi meninggalkankan ruang UKS.

"Ehh ,gue kejar Niko dulu ya biar gue bantu jelasin" ucap Acha dan pergi menyusul langkah Niko dan meninggalkan mereka bertiga ke di ruangan itu.

Amanda yang masih belum bener bener sadar hanya diam menyaksikan kejadian itu. beberapa kali Ringgo berusaha mengalihkan pembicaraan pada Amanda, tetapi Amanda tidak peduli dan hanya diam merenungi ucapan Niko dengan tatapan yang kosong.

Ringgo binggung harus berbuat apa, ia juga tidak mungkin sepenuhnya menyalahkan Niko karena Niko punya hak pada siapa ia jatuh cinta dan tidak mungkin Ringgo memaksa Niko untuk mencintai Amanda.

...

Niko tidak kembali ke kelas, Niko memilih pergi ke salah satu pohon rindang di samping sekolah, untung Acha langsung tau tempat dimana Niko sering duduk dan kebetulan  yang masuk ke kelas mereka sedang berhalangan hadir jadi Acha ada waktu untuk ngobrol pada Niko, hanya berdua.

"Niko, sorry bukanya gue mau terlalu ikut campur sama masalah hati lo" ucap Acha di depan Niko, setelah menemui Niko yang sedang duduk bersandar di sebuah kursi panjang

"Gue duduk ya" izin Acha sopan

Niko tidak menjawab dan memberikan izin,tapi Acha tetap duduk di samping nya

"Niko gue itu perempuan sama kaya Manda, tadi itu bentuk usaha Manda Niko, kalau lo ga bisa ngehargai setidaknya jangan buat dia makin kecewa, lo gak boleh matahin semangat dia dong" ucap Acha pelan karena takut Niko kembali emosi

"Harus berapa kali sih gue ngomong, sampai kapan pun gue gak akan pernah bisa buka hati gue buat dia" jelas Niko sedikit keras dan mengembuskan nafas nya pelan

"ga di paksa buat buka hati Niko, cukup hargai Amanda sebagai teman lo sekaligus adik dari almarhum sahabat lo, masa begitu aja Lo ga bisa. Lo sadar ga yang Lo lakuin tadi itu udah keterlaluan"

"Lo pernah gak usaha sekeras kerasnya untuk dapetin sebuah barang,kalo lo tau gimana rasanya,sama itu juga yang di rasakan Manda sekarang" tambah Acha tegas

"Karna gue tau rasanya makanya gue gak mau itu terjadi lagi sama orang lain" jawab Niko pelan

"Sebenernya nya gue gak tau jelas gimana masalah lo sama Manda, tapi gue tau sedikit perjuangan nya Manda buat dapetin lo,"

"Lo tau, nasi goreng tadi itu sebenernya dari siapa? itu dari manda, dia telfon pembantu lo dan pembantu lo bilang lo belum sarapan, jadi dia bawa  bekal buat lo, dia gak mau lo tau kalo itu dari dia, dia gak mau lo makin menjauh" jelas Acha yang mulai kesal dengan sikap Niko

"Emang kenapa sih lo gak suka sama Manda" tanya Acha masih heran dengan sikap Niko

"Gue gak punya jawaban untuk pertanyaan lo itu," ucap Niko sambil menatap ke arah Acha sebentar

"Tapi gue mohon lo berhenti bantuin Manda buat deketin gue sama dia, berhenti kasih dia harapan seolah olah lo bisa buat gue deket sama dia" tambah Niko

"Karna sampe kapan pun itu gak akan mungkin, gue butuh waktu sendiri Lo bisa pergi sekarang"

"Ternyata lo keras banget ya, gue cuma mau ngingetin sikap keras lo itu bisa nyakitin diri lo sendiri suatu saat nanti" ucap Acha lalu pergi meninggalkan Niko dari tempat itu

...

Acha berjalan kearah kelas, saat sedang berjalan tiba tiba HP-nya bergetar, ada pesan dari Ringgo. yang berisi Ringgo akan mengantarkan Amanda pulang. Acha tidak membalas pesan itu, ia berniat untuk menlfon Ringgo nanti sepulang sekolah.

....

"Cha kita balik duluan ya" ucap Diana dan Lala saat bel pulang sudah berbunyi

"Ok"

Acha berjalan ke arah gerbang.

Entah dari mana asalnya Niko muncul, dan entah sejak kapan dia ada di belakang Acha, saat Acha berbalik dia sudah ada di belakang nya

"Lo balik sama Ringgo?" tanya Niko

"Ringgo udah pulang, nganterin Manda!" jawab Acha ketus

"Lo mau jenguk Manda gak?" tanya Niko lembut

"Kenapa emang nya" tanya Acha tanpa menatap Niko sebentar, sebenarnya ia masih kesal pada Niko karena kejadian tadi

"Temenin gue jenguk dia ya" pinta Niko

"Udah kebuka sekarang mata lo"

"Gue cuma kasian"

"Yaudah ayuk"

"Tapi kita singgah dulu ya beli buah" ucap Niko

"Ok"

Setelah sampai di rumah Manda tidak sengaja Niko dan Acha mendengar percakapan mereka yang sengat mengejutkan. percakapan mereka membuat Acha kaku dan menjatuhkan kantong plastik berisi buah untuk Amanda.

avataravatar
Next chapter