14 dihukum

"aduhhh gawat kok jam segini gak ada yang bagunin sih" teriak Acha dari kamarnya setelah melihat jam di hp nya yang sudah menunjukan pukul 06:40.

Acha langsung bergegas mandi dengan cepat dan langsung memakai seragam sekolahnya, bahkan ia tidak sempat lagi memakai skin care yang bisa ia gunakan setiap pagi, bahkan hari ini rambutnya hanya di gulung karena dia tidak sempat menyisirnya.

"Aduhhh kok gak ada yang bagunin Acha sih, buruan bang nanti aja lagi makannya,nanti Acha telat. "ucap Acha yang baru keluar kamar setelah sedikit merapihkan dirinya

"Lah biasanya kan kamu emang gak di bangunin Cha, kan udah ada alaram" ucap mama Acha sambil menyiapkan makanan

"Iya tapi Acha gak denger ma hari ini" jawab Acha sambil merapikan dasi abu abu di lehernya

"Kamu makan dulu Cha" suruh mama Acha

"Ga usah ma, nanti makan mie ayam aja di kantin" ucap Acha dan langsung keluar untuk memakai sepatunya

"Tunggu bentar lah Cha, Abang masih makan ini nanggung" ucap Nathan dengan penuh nasi goreng di mulut nya

"Gak sempet bang Nathan buruan" ucap Acha yang kembali masuk ke dalam rumah dan menarik tangan Nathan

"Cha baju buat tidur di rumah Lala udah di bawa" ucap mama sedikit berteriak karena Acha sudah ada di luar rumah.

"Nanti bajunya Acha jemput

ma" jawab Acha yang juga ikut berteriak

Entah kenapa hari ini semesta sedang tidak berpihak pada Acha, dari bangun ke siangan dan ditambah lagi di jalan Acha terjebak macet yang mengakibatkan dia terlambat kesekolah.

Setelah sampai di gerbang, Acha bener bener panik karna pintu gerbang sudah tertutup dan gerbang sudah sepi.

Ternyata Acha tidak terlambat sendirian karna setelah Acha datang Niko langsung menyusul menggunakan transportasi umum.

"Lo telat juga nik?" Tanya Acha basa basi setelah menyadari keberadaan Niko

"Gak usah basa basi, lo sebenernya udah tau kan gue telat" jawab Niko ketus

"Yaaa kan gue refleks aja nanyak gitu" ucap Acha sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal

"Terus kita gimana dong nih nik?" tanya Acha lagi

"Kita lewat kantin belakang aja ada gerbang yang lumayan pendek jadi bisa di loncatin" ajak Niko

"Yaudah ayok" Acha ngikutin aja Niko pergi kemana

Setelah sampai di kantin belakang, ucapan Niko benar ternyata memang ada pagar yang lumayan pendek, entah sejak kapan Niko tau tempat ini, jelas saja karena ini bukan pertama kalinya Niko telat ke sekolah.

"Lo serius nih nik kita naik dari sini" tanya Acha sedikit tak yakin dengan pilihan Niko

"Kalo lo gak mau gue gak maksa." ucap Niko yang sudah mulai mencari ancang ancang

Karena perkataan Niko yang dianggap tidak main main, Acha terpaksa harus loncat dari gerbang itu, sebelum nya Niko udah loncat duluan dan membantu Acha untuk lompat.

"Buruan cha, nanti ketauan" ucap Niko dengan nada pelan

"Serem nik" jawab Acha dengan sedikit bergetar

"Udah loncat aja nanti gue tangkap" suruh Niko

"Enak di lo gak enak di gue"

"Udah buruan, kalo gak gue tinggal nih"

"Iya iya"

Acha memejamkan matanya dan memberanikan diri meloncat dari gerbang itu tetapi tiba tiba Acha mejerit, sehingga jeritannya di dengar oleh satpam yang sedang memeriksa keamanan, dan yahhh rencana mereka tidak berjalan dengan mulus. hari ini memang hari sial untuk Acha dan Niko juga kena imbasnya.

Al hasil mereka berdua pun di suruh ke lapangan dan mengasingkan barisan karena terlambat, banyak pasang mata yang melihat mereka berdua, tapi  kebanyak kan dari mereka lebih fokus terhadap Niko, bahkan tidak mempedulikan Acha yang juga terlambat. Niko memang sering terlambat tapi baru kali ini ia ketahuan.

"Itu Acha kan la" ucap Diana di barisan.

"Iya, loh kok Acha bisa di hukum ya?" ucap Lala yang juga tampak heran

"Acha emang selalu sial kalo deket Niko, udah gue bilang dia cocok nya itu sama Ringgo" ucap diana.

"Apa an sih lo sempet sempetnya bahas itu"

Selelah semua murid di bubarkan tinggal lah dilapangan hanya Niko dan Acha yang akan menerima hukuman.

"Kita bakal di hukum ya ini nik" tanya Acha polos dengan pertanyaan yang tidak berbobot

"Ya iya lah, ya kali di kasih makanan" jawab Niko yang mulai jengkel dengan kelakuan Acha, sampai mengakibatkan mereka berdua di hukum

"Gue takut" ucap Acha sok manja

"Lo gak akan di hukum mati kali, ngapain takut udah diem!" suruh Niko

Akhirnya tibalah mereka mendapatkan hukuman, seorang guru killer datang menghampiri mereka berdua, ia adalah guru yang sering memberi hukuman pada yang melanggar peraturan, namanya  adalah pak Herman.

"Ngapain kalian lompat pagar? merasa jadi superhero bisa lompat lompat? kamu lagi perempuan kerjanya lompat lompat pagar gak ada hobi lain apa?" tanya pak Herman dengan wajah serius dan seram

"Maaf pak, tadi saya kesiangan" jawab Acha sambil menunduk

"Kalo kamu kenapa" tanya pak Herman pada Niko

"Sama pak saya juga kesiangan" jawab Niko jujur

"Kamu gak bisa ngarang jawaban yang lebih berbobot lagi yah, kok copy paste sama jawaban dia,"

"Halah sengaja kan kamu jawabannya sama, biar saya bilang kalo kalian jodoh" tambah pak Herman

"Saya gak berharap kok pak jodoh sama dia" jawab Niko sambil melihat Acha sinis penuh arti

"Saya juga enggak" jawab Acha cepat

"Udah udah, hukumannya sekarang kalian berdua keliling lapangan basket 10 putaran." Suruh pak Herman

"Serius pak 10 putaran" tanya Acha tak percaya

"Emang muka saya becanda" ucap pak Herman

"Udah lari aja" ucap Niko pelan

Acha dan Niko pun terpaksa menjalankan hukum berlari 10 keliling lapangan, saat putaran ke 8 wajah Acha tampak pucat. Acha adalah orang yang sangat jarang olahraga jelas saja ia kecapekan dengan hukum ini, di tambah tadi pagi Acha tidak sempat sarapan apa pun

"Cha lo masih kuat " tanya Niko sambil menstabilkan nafasnya yang mulai lelah

"Masih kok, tinggal 2 putaran lagi" ucap Acha dengan sisa tenaga

Selelah berkeliling 10 putaran Acha langsung duduk di bangku bawa pohon di pinggir lapangan dengan wajah yang sangat pucat.

tanpa berpikir panjang Niko langsung ke kantin untuk membelikan Acha sebotol air mineral dingin.

"Nih Cha minum dulu" ucap Niko sambil memberi minuman itu.

"Makasih" ucap Acha sambil menerima minum tersebut

"Lo gak mau gue anterin ke UKS aja?" tanya Niko spontan kerena melihat wajah Acha yang sangat pucat

"Gak usah gua masih kuat kok, ini juga pucat paling karna tadi pagi gue belom sarapan." ucap Acha dengan santai

"Kenapa tadi lo gak bilang sih kalo belom sarapan, kan mungkin hukuman nya gak seberat ini buat lo" ucap Niko

"Udah lah gakpapa yang penting gue masih hidup" Acha kembali menengguk air ke mulut nya

"Kalian ngapain masih di sini sok romantis sana masuk kelas" ucap satpam sekolah yang tadi ditugaskan untuk memantau mereka.

"Udah kuat jalan Cha" tanya niko lembut

"Udah, ayo" ajak Acha sambil berusaha berdiri

Di perjalanan menuju kelas mata Niko tidak berhenti melihat ke arah gadis di sampingnya seakan ia sedang berjaga Jagan bila nanti Acha pingsan tiba tiba. wajah Acha memang terlihat sangat pucat tidak biasa.

"Permisi Bu," ucap Niko di depan pintu kelas.

"Dari mana kalian" tanya guru yang sedang mengajar di kelas mereka.

"Habis di hukum Bu, tadi Telat" jawab Niko jujur

"Yaudah masuk" ucap guru tersebut

Setelah duduk Acha langsung di serbu pertanyaan pertanyaan oleh Lala dan Diana yang tidak mengerti kondisi dan situasi. dasar rempong!

"Cha kok lo  kok bisa di hukum sih? ini muka lo kenapa pucet banget gitu? pasti karna Niko kan" ucap Lala dengan kecepatan di atas rata rata

"Lala nanti aja mengintograsi Acha" ucap ibu guru

"Hehehe iya Bu" jawab diana

jam istirahat!!

"Niko, kalau lo mau telat gak usah ajak anak Acha dong" ucap Diana yang tiba tiba menghampiri Niko setelah guru keluar dari ruangan mereka

"Siapa yang ngajak sih orang emang dia telat" jawab Niko tanpa melihat lawan bicaranya

"Iya Din gue emang telat sendiri kok soalnya tadi kesiangan" jawab Acha

"Cha,Lo ke UKS aja deh pucet banget" ucap Lala sambil memegang bahu sahabatnya itu

"Gak usah lah gue masih kuat kok" jawab Acha

"Emang temen kalian ini susah di bilangin dari tadi dia udah gue ajak ke UKS tapi sok kuat katanya mau belajar" ucap Niko tanpa di duga

"Bukan gitu, kemaren itu kan gue udah pernah lo suruh ke UKS padahal ke kantin, itu juga pelajaran ibu itu gue gak mau nanti di kira ngehindar dari pelajaran nya" jelas Acha

"Yaudah deh,Lo tidur aja di sini kan lumayan ini istirahatnya 15 menit" suruh Lala

"Iya Cha kita ke kantin dulu ya cacing cacing gue udah demo," Diana.

"Lo jagain Acha ya nik jangan Lo apa apain" ucap diana.

"Hemmmm" jawab Niko singkat tanpa ekspresi

Kebetulan setelah istirahat guru guru sedang rapat jadi Acha bisa melanjutkan tidurnya di kelas. Saat Acha tidur Niko tidak sengaja melirik ke arahnya, Acha terlihat sangat lelah.

"Ternyata dia imut juga ya kalo tidur" ucap Niko dalam hati.

"Ehh tapi sama aja sih kalo nanti dia bangun berubah lagi jadi singa" tambah niko

Bel pulang berbunyi.

"La kita kerumah gue dulu ya jemput baju gue, tadi gak sempet bawa" ucap Acha.

"Ok"

"Enak banget sih kalian bisa nonton dong nanti malem" ucap Diana dengan raut wajah tak terima

"Iya dong ,makanya lo sekali kali tidur di rumah gue juga" ucap lala.

"Gue harus guling guling dulu di jalan tol baru ayah gue izinin" jawab diana.

"Makanya lo jangan suka keluyuran jadi gak di percaya kan sama ayah Lo" ledek Lala

"Iya juga sih, tapi btw jadi kan nanti kita nonton basket" ucap Diana.

"Jadi dong" Acha.

"Kita langsung ketemu di tempatnya aja Din" ucap Lala

"Ok gue duluan ya" Diana berpamitan

Saat Lala dan Acha menuju ke parkiran tiba tiba Ringgo menghadapi mereka tanpa di duga dan di harapkan.

"Cha,Lo tadi di hukum ya?" tanya Ringgo basa basi

"Hehehe iya,karna telat" jawab Acha sedikit malu malu

"Oooo,nanti jadi nonton basket kan?" tanya Ringgo.

"Iya jadi"

"Ok gue tunggu di tempatnya ya" ucap Niko sambil berjalan meninggalkan Lala dan Acha

"Ok" ucap Acha sambil sedikit tersenyum

"Lo udah Deket sama dia Cha?" Tanya Lala.

"Enggak kok" jawab Acha singkat

"Hati hati loh sama dia"

"Kenapa"

"Pemain basket bisanya play boy"

"Ada ada aja Lo,kirain apaan "

avataravatar
Next chapter