webnovel

bab 1

Kita harus berusaha untuk ikhlas dan menerima semua nya dengan lapang dada walaupun semua itu bukan kehendak kita namun percayalah ada rencana yang sudah dirancang oleh Allah SWT dengan sedemikian rupa bukankah sebaik-baiknya manusia berencana rencana Allah SWT lah yang paling baik.

***

Jam menunjukkan pukul 17.30 wib Dita baru terbangun dari tidurnya setelah kurang lebih 1 jam dia tertidur.

"Hoamm jam berapa ini?" Tanya Dita pada dirinya sembari menggosok-gosok matanya lalu melihat jam dindingnya.

"Udah jam set 6 mandi dulu ah habis itu langsung sholat" seru Nisa lalu beranjak dari tempat tidurnya dan menuju ke kamar mandi. Untuk ke kamar mandi Dita harus melalui dapur dan sekarang ini ibunya Dita sedang masak untuk makan malam.

"Udah bangun dek?" Tanya ibu Ririn sembari menggoreng tahu.

"Iya udah Bu" Jawab Dita.

"Yaudah kalau begitu kamu mandi dulu setelah itu sholat dan lanjut untuk makan malam" pinta ibu Ririn.

"Baik Bu" balas Dita lalu kemudian dia masuk ke kamar mandi. Setelah kurang lebih 20 menit Dita telah selesai melakukan ritual mandi nya diapun sekarang lagi mau bersiap untuk sholat setelah selesai wudhu. Setahun selesai sholat dia tidak lupa untuk berdoa kepada Allah SWT.

"Yaallah ampunilah dosa hamba dan Dosa kedua orang tua hamba serta dosa saudara-saudara hamba jadikanlah kami orang yang Sholeh dan Sholihah dekatlah kami ke pintu surga mu dan jauhkanlah kami dari bencana dan marabahaya serta dari siksa kubur dan api nerakamu dan mudahkanlah pintu rezeki hamba yaallah jika jalan hamba tidak menjadi dokter setidaknya kelak nanti hamba bisa sukses dan mengangkat derajat kedua orang tua hamba serta membahagiakan mereka yaallah aamiin aamiin ya rabbal ngalamin rabbana atina fiddunya hasanah wafil akhiroti hasanah waqina adzabannar" seru Dita lalu mengusap wajah nya dengan kedua telapak tangan nya. Setelah selesai sholat Dita juga tak lupa untuk membaca Alquran walaupun hanya beberapa ayat.

"Bismillahirrahmanirrahim" ujar Dita lalu mulai membuka Al-Qur'an nya dan mulai mengaji. Ketika baru mendapatkan 30 ayat tiba-tiba kakaknya masuk kedalam kamarnya.

"Tok tok tok dek udah selesai belum sholat nya itu udah ditunggu ayah dan ibu dimeja makan untuk makan malam" seru kak Alya.

"Udah kok kak Kakak duluan aja ntar aku nyusul" balas Dita lalu menutup Al-Qur'an nya sementara kak alya pergi.

"shadaqallahul adzim" seru Dita lalu berdiri dan menaruh kembali Al-Qur'an dimeja setelah itu melipat kembali mukena nya. Dan pergi ke meja makan untuk makan malam.

"Malam semua maaf kalau udah nunggu lama" seru Dita lalu duduk disamping kakak nya.

"Malam juga dek" balas ayahnya.

"Oh iya dek besok kan hari pengumuman kelulusan kamu kan?" Tanya ayah Bakri

"Iya yah" balas Dita sembari mengambil nasi yang ada dibakul.

"Udah gede nih berarti anak ayah jadinya kamu mau melanjutkan kemana dek?" Tanya ayah Bakri. Dita yang mendengar pertanyaan ayahnya pun sontak diam sejenak dan melihat ibu serta kakaknya.

"Ke SMK sama kayak kak Alya yah" balas Dita lalu mencoba tersenyum. Ibu dan kak Alya yang mendengar itu akhirnya juga ikut seneng.

"Baguslah dek kalau begitu semoga nanti kamu betah disanan ya dek! Oh kamu mau ambil jurusan apa? Dari sekarang kamu sudah harus mempersiapkan Lo dek biar nanti bingung lagi"ujar ayah Bakri.

"Mungkin aku mau ngambil jurusan sama kayak kak Alya aja deh yah biar lebih mudah aja" balas Dita.

"Woohh cerita nya mau ngikutin jejak kakaknya ya dek" seru ayah lalu tertawa.

"Hahaha iya yah" bohong Dita yang tak mau ayah nya tau kalau dia sebenarnya mau sekolah di SMA pilihan nya namun ibu dan kakak nya tidak mendukung itu ditambah yang dikatakan ibu dan kakak nya juga benar kalau kondisi keuangan mereka tidak mendukung untuk dirinya kuliah dan ayahnya juga udah tua udah saatnya dirinya dan kakaknya yang menggantikan ayahnya bekerja.

"Yaudah sekarang makan dulu ya ngobrol nya dilanjut nanti habis makan" pinta ibu Ririn.

"Baik Bu" balas Dita lalu mereka pun menikmati makan malamnya dengan hikmat walaupun hanya dengan tahu goreng dan sayur SOP itu bagi mereka sudah mewah. Setelah selesai makan Dita segera membawa piring kotornya ke dapur untuk mereka cuci. Ini sudah menjadi tugas Dita kalau sehabis makan dita yang harus mencuci piringnya.

"Kakak bangga sama kamu dek" seru kak Alya yang tiba-tiba datang dari belakang.

"Eh kakak ngagetin aja bangga kenapa kak aku gak ngapa-ngapain kan" balas Dita sembari mencuci piring kotornya.

"Kakak bangga sama kamu karna kamu mau mengalah dan menuruti apa kata ibu untuk melanjutkan ke sekolah SMK dan mengubur impian kamu untuk sekolah di SMA" seru kak Alya.

"Hahaha udalah lah kak mungkin memang ini jalan aku sekarang aku cuman berharap kelak aku bisa sukses dan membahagiakan ayah dan ibu" ujar Dita lalu sembari tersenyum menutup kesedihan nya karena bagi dia itu tidak mudah namun dia berusaha untuk ikhlas.

"Aamiin dek semoga saja keinginan kamu itu dijabah oleh Allah SWT ya dek" seru kak Alya sembari menadahkan kedua tangannya.

"Yaudah aku kekamar dulu ya kak, atau kakak juga mau ikut" seru Dita yang sudah selesai menyuci piring kotornya.

"Aku ikut kamu ajalah dek lagian kakak juga bingung mau ngapain" balas kak Alya.

"Yaudah kalau begitu yok" ajak Dita lalu mereka masuk ke kamar Dita.

"Kita mau ngapain dek?" Tanya kak Alya yang sudah berada di dalam kamar Dita.

"Gimana Kalau kita nonton aja aku punya film baru nih" balas Dita antusias.

"Film apa dek? Hantu ya?" Goda kak Alya pada Dita karena dia tau kalau adeknya itu sangat takut hantu dan mana mungkin kalau dia mau nonton film yang ada hantu-hantu nya.

"Ihh bukan kak kan kakak juga tau kalau aku takut sama hantu mana mungkin aku punya film yang ada hantu-hantu nya" balas Dita yang sedikit agak kesal.

"Lahh gak seru dong terus apaan?" Tanya kak Alya lagi.

"Film tentang roman kak" balas Dita.

"Oh Yaudah lah ayok" balas kak Alya lalu menuju ke tempat tidur nya Dita sementara Dita menyiapkan hpnya.

"Nanti kakak diam ya gak boleh berisik soalnya nontonya film ini harus tenang biar dapat feel nya" seru Dita berada disamping kak Alya.

"Iya dek bawel kamu cepetan diputar" pinta kak Alya yang sudah tak sabar.

"Bentar napa kak gak sabaran amat jadi orang" kesal Dita lalu mengeplay film nya dan mereka pun menikmati film tersebut sampai-sampai mereka pun ikut terhanyut dalam suasananya.