webnovel

Kamu Jahat

" Anne, sayang! Temani aku di ruang kerja setelah makan! Aku ingin bicara berdua denganmu!" kata Valen, sontak membuat Tata menghentikan perbuatannya.

" Iya, sayang! Apapun yang kau katakan!" jawab Anne. Ben menelan salivanya mendengar jawaban Anne pada Valen. Mau apa mereka berdua saja di sana? batin Ben curiga. Tentu saja dia memilih bercinta dengannya, karena semalaman dia telah bersamaku! Bodohnya diriku! batin Tata sedih dan kecewa.

" Aku permisi dulu! Sudah siang!" kata Tata kemudian berdiri dan berjalan masuk ke dalam kamarnya. Valen tertawa dalam hati, kena kamu, Rein! batin Valen. Lo juga, Ben! Gimana rasanya? Emang enak sakit hati? batin Valen. Mereka bertiga menyelesaikan sarapannya yang sempat terhenti. Tata keluar dengan memakai rok diatas lutut dan off shoulder, membuat Valen melotot melihat cara berpakaian istrinya itu.

" Aku pergi!" kata Tata tanpa memperdulikan tatapan tajam Valen. Ben dan Anne yang melihat perubahan raut wajah Valen jadi takut, karena wajah Valen berubah gelap. Tata membawa mobilnya menuju ke kantornya dengan hati kesal dan cemburu.

" Siallllll! Kamu milikku, Val! Aku akan membuatmu selalu ingin bersamaku!" kata Tata ambigu. Valen masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti pakaian, lalu dia keluar lagi.

" Ben! Bawa kekasihmu pergi! Aku akan memberikan pelajaran pada istriku yang berani memakai pakaian seksi seperti itu!" kata Valen tegas.

" Iya, Bos!" jawab Ben lega. Anne hanya tersenyum bahagia, walau Valen tidak mencintainya tapi dia menyayanginya seperti adik sendiri. Ben mengantar Valen ke kantor Tata lalu pergi mengantar Anne ke apartementnya.

" Kamu nggak keberatan'kan tinggal di apartementku?" tanya Ben.

" Tentu tidak, baby!" jawab Anne tersenyum. Ben memacu kencang mobilnya ke arah apartementnya.

" Bos benar-benar bisa membuatku mati gaya!" kata Ben.

" Bukan Don Valen namanya kalo dia tidak bisa melakukan itu!" kata Anne. Setelah beberapa menit kemudian mereka tiba di apartement Ben, Ben membawa koper kecil milik Anne dan memasuki lift. Kamar Ben ada di lantai 21, begitu sampai di dalam, Anne takjub melihat pemandangan keluar apartement Ben.

" Bagus sekali, Baby!" puji Anne. Ben memeluk pinggang Anne dari belakang.

" I miss you, baby!" bisik Ben. Anne memutar tubuhnya, lalu dikalungkannya lengannya ke leher Ben. Bibir mereka saling bersentuhan dan saling menyesap, Ben menggigit pelan bibir Anne hingga terbuka, lalu dengan cepat disapunya bagian dalam mulut Anne hingga mereka kehabisan oksigen.

" Aku mau mandi dulu!" kata Anne menggoda.

" Boleh aku ikut?" tanya Ben lembut.

" Tidak!" jawab Anne, seketika wajah Ben terlihat kecewa.

" Nikahi aku! Baru kita bisa mandi bahkan tidur bersama!" goda Anne dengan suara seksinya. Ben merasa seluruh bagian tubuhnya menegang, terutama miliknya dan Anne melihatnya.

" Hahahaha! Kamu ternyata mesum juga, baby!" kata Anne. Ben hanya tertunduk malu mendengar ucapan Anne.

Valen masuk ke dalam gedung perkantoran milik Tata. Pagi itu Tata ada meeting bulanan dengan karyawannya. Valen langsung masuk ke dalam ruang kerja Tata dan duduk di sofa. Valen membuka ponselnya dan bekerja lewat ponselnya. Tata tidak dapat berkonsentrasi saat meeting, dia memikirkan Anne dan Valen. Bahkan dia membayangkan Anne saat ini sedang bercumbu dengan Valen di ruang kerja Valen. Brengsekkkk! teriak Tata dalam hati.

" Meeting kita lanjutkan besok pagi!" kata Tata setelah berjalan selama 1 jam. Tata bangkit dari duduknya dan keluar dari ruang meeting menuju ke ruangannya. Valen yang memasang CCTV di seluruh ruang bisa melihat kegelisahan istrinya dan mata para pegawai pria yang menatap Tata tanpa berkedip.

" Kalian akan aku pecat karena berani menatap istriku!" kata Valen ambigu. Valen pura-pura tertidur dengan duduk di sofa saat Tata masuk ke dalam ruangannya. Dia...disini? batin Tata. dDikuncinya ruangan kerjanya dan Valen mendengar bunyi pintu dikunci. Tata mendekati Valen dengan gairah di dalam dadanya. Apa dia tidak jadi bercinta dengan kekasihnya? batin Tata terus bertanya. Ditatapnya wajah Valen dengan penuh kasih sayang.

" Kenapa kamu membuatku gila, sayang? Aku benar-benar gila melihatmu bersama wanita lain!" ucap Tata pelan tapi Valen bisa mendengarnya. Valen pura-pura menggerakkan tubuhnya, Tata juga pura-pura duduk di single sofa.

" Kamu nggak kerja?" tanya Tata pura-pura biasa saja, sambil melihat dokumen di tangannya.

" Kamu nggak suka aku disini?" tanya Valen pura-pura marah.

" Kekasihmu?" sindir Tata.

" Baik jika kamu lebih suka aku bersama Anne!" jawab Valen tenang, dia tahu jika Tata pasti keberatan jika dia bersama Anne. Valen berdiri dan berjalan ke arah pintu, tapi dengan cepat Tata memeluk pinggang Valen dari belakang. Valen menghentikan kakinya tepat di depan pintu. Tata memutar tubuh Valen dan menariknya masuk ke dalam kamar yang ada di belakang ruangannya. Didorongnya Valen hingga terjatuh ke ranjang, kemudian Tata melepas ikat pinggang Valen, Valen hanya tersenyum smirk melihat tingkah istrinya. Saat celana Valen terlepas dari tubuhnya dan miliknya sudah terlihat tegak di depan mata Tata, Valen duduk di pinggir ranjang.

" Apa yang kamu lakukan?" tanya Valen pada Tata.

" Aku akan membuatmu selalu menginginkanmu, sayang!" kata Tata.

" Kenapa? Bukankah kamu yang meminta cerai dariku?" kata Valen datar.

" Memang benar! Dan itu adalah hal terbodoh yang pernah kulakukan seumur hidupku selain menikah dengan Lewis!" kata Tata.

" Lalu apa maumu?" tanya Valen lagi.

" Aku...mau kamu! Aku mau kamu jadi milikku! Jadi suamiku lagi!" kata Tata.

" Jika aku tidak mau?" tanya Valen.

" Aku kan terus berusaha agar kamu mau! Aku akan menjadi apa yang kamu mau asalkan selalu bersamamu! Bercumbu denganmu!" tutur Tata sambil menangkup wajah Valen.

" Jadi simpananku?" tanya Valen menggoda Tata.

" Iya!" jawab Tata tertunduk sedih.

" Jadi pemuas nafsuku?" goda Valen lagi.

" Jika memang harus!" jawab tata semakin lirih.

" Kamu tidak bersungguh-sungguh!" kata Valen.

" Tidak! Aku bersungguh-sungguh! Apapun yang kamu mau!" kata Tata menatap sendu wajah Valen.

" Buat aku puas dan kita lihat hasilnya!" kata Valen. Tata yang merasa miliknya masih sedikit perih setelah kegiatan semalam, sedikit takut jika Valen tidak akan merasa puas karena gerakannya akan sedikit berkurang. Valen sebenarnya tahu jika Tata merasa gugup karena semalam Valen membuatnya tidak bisa berjalan. Tapi dia hanya ingin tahu kesungguhan Tata. Tata memulai cumbuannya pada Valen, dibuatnya Valen mendesis dan mendesah hingga mengeluarkan cairan kentalnya lalu di bukanya seluruh pakaian Valen dan dia beraksi diatas tubuh Valen. Setelah hampir satu jam, Tata merasakan perih pada miliknya dan Valen menyadari itu.

" Hentikan sayang! Aku tidak ingin kamu menjadi sakit karenaku!" kata Valen.

" Tapi, Val! Aku tidak mau kamu pergi padanya!" kata Tata sedih.

" Wanita bodoh! Mana mungkin aku bercinta dengan wanita lain selain istriku sendiri!" kata Valen.

" Maksud kamu?" tanya Tata bingung.

" Aku selalu mencintaimu, sayang! Tidak ada wanita lain dalam hidupku! Tidak dulu ataupun nanti, selain dirimu! Kamu selamanya adalah istriku yang sah!" jelas Valen.

" Tapi kita sudah..."

" Bercerai? Tentu saja tidak! Aku sudah memberi pengacara bodohmu itu pelajaran karena berani mendaftarkan perceraian kita ke pengadilan!" kata Valen.

" Jadi kita..."

" Iya! Kita adalah suami-istri yang sah!" kata Valen.

" Kamu jahat!" kata Tata menangis di dada Valen.

Next chapter