28 28. Ruang Waktu

Uly: Dia datang di saat aku sudah bahagia

Matahari baru saja menunjukkan kegagahannya. Menghangatkan dinginnya pagi yang menggebu. Aku masih berkutat dengan file skripsiku sejak selepas subuh. Revisi yang tak kunjung selesai. Bukannya aku malas, tetapi kemarin seharian aku harus menemani mas Fatih silaturrahim ke rumah-rumah tetangga. Sebelumnya pun aku harus menyiapkan berbagai bingkisan saat berkunjung. Aku tidak mengeluh, tidak sama sekali. Kalaupun diminta untuk memilih, seribu persen aku memilih berbakti kepada mas Fatih. Keridhoan Allah terletak padanya dan menjadi kewajibanku untuk berbakti kepada mas Fatih.

“Mas Fatih berangkat dulu ya dek. Pagi ini ada jadwal ngajar,” kata mas Fatih dari ruang tamu.

“Bentar mas,” panggilku sebelum mas Fatih keluar rumah.

Aku menghampirinya. Menatap wajahnya lekat-lekat.

“Mas Fatih beneran nggak sarapan dulu ?”

“Mas sarapan di kampus saja ya. Kamu kan harus nyelesain revisianmu dulu.”

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter