56 Suara Badai di Malam Hari 3

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Meski aku menjelaskannya, kamu juga tetap tidak akan paham." Ibu Xiaotu mengelus-elus rambut Xiaotu, lalu menarik pintu dan masuk kedalam.

"Ayo bu, beritahu aku..." Dari belakang Ibunya Xiaotu merengek dan terus bertanya. 

"Huh…" Ibu Xiaotu meghela nafas dan membungkukkan badannya, lalu menunjuk hujan gerimis di luar rumah sembari berkata: "Lihatlah ke luar, bukankah sedang turun hujan."

"Iya! Aku melihatnya." Xiaotu menganggukkan kepalanya, "Hujan turun sangat lama, aku dan Kakak Jus Jeruk tidak bisa pergi keluar untuk bermain."

"Distrik militer ayahmu sekarang juga sedang turun hujan, bahkan lebih lebat dari hujan disini." Setelah ibu Xiaotu berpikir, dengan sabar dia memberi penjelasan kepada Xiaotu. "Setelah hujan lebat. air sungai, air danau, semuanya akan meluap, lalu ketika air sudah mulai meluap, maka akan terjadi banjir, kamu paham?"

"Hmm, airnya akan meluap ke jalanan." Xiaotu mengedipkan matanya dan menganggukkan kepalanya menunjukkan bahwa dia paham.

"Kurang lebih seperti itu, tapi, di distrik militer ayahmu, air meluap sangat tinggi sekali, ketika orang berjalan keluar, tinggi air bisa setinggi kepala orang."

"Wow, bukankah seperti kolam renang??" Xiaotu bertanya dengan penasaran.

"Hm, bisa dibilang seperti itu." Ibu Xiaotu menganggukkan kepalanya dan melanjutkan bicaranya: "Namun, tidak semua orang bisa berenang, oleh karena itu ayahmu akan menyelamatkan orang-orang yang tidak bisa berenang, tunggu ayahmu selesai menyelamatkan mereka barulah ayahmu akan pulang."

"Oooh…." Kurang lebih Xiaotu paham apa yang dikerjakan ayahnya. Xiaotu menggaruk kepalanya dan dengan suara yang keras dia bertanya. "Berarti ayah seperti Superman, pergi untuk menyelamatkan."

"Betul." Ibu Xiaotu mengelus-elus rambut Xiaotu dan tersenyum.

Hujan ini...kapan berhenti….

Xiaotu mengedip-kedipkan matanya sambil melihat ke arah hujan yang sedang turun, dan berharap matahari segera terbit.

25 Juni, debit sungai Yangtze meluap dan mencapai status waspada.

Tingkat gelombang pasang tertinggi di Nanjing mencapai 9,90 m pada tanggal 6 Juni.

Karena sungai pasang sangat tinggi, drainase sungai di daerah pedalaman mulai tersumbat, menyebabkan situasi banjir yang serius.

Sejak akhir Juli hingga awal September, sungai Yangtze 7 kali mengalami pasang yang tidak biasa. Di Nanjing gelombang pasang tertinggi terjadi pada tanggal 29 Juli dengan ketinggian mencapai 10, 14m. Tertinggi nomor dua dalam sejarah.

Hujan terus turun selama libur musim panas, matahari bersinar hanya selama satu dua hari saja, itu pun tidak lama, setelah itu turun hujan lagi.

Xiaotu hanya beberapa kali melihat ayahnya di sebuah berita di TV, dia memakai mantel tentara, meskipun wajahnya terkena lumpur dan setengah badannya tertutup dengan air, Ayah Xiaotu masih terlihat tinggi dan gagah.

"Ibu, ibu, baru saja aku melihat ayah di TV!!" Xiaotu dengan segera lari ke dapur dan menarik celemek ibunya lalu menariknya ke depan TV."

Acara berita masih menyiarkan tentang tentara yang melawan banjir dan berada di garis depan meskipun banjir bandang melanda, ibu Xiaotu sudah menunggu cukup lama, namun tidak menemukan gambar ayah Xiaotu.

Xiaotu memalingkan wajahnya, dan menatap wajah kecewa ibunya yang sedang melihat TV dari dekat. 

avataravatar
Next chapter