41 Karena Dia yang Paling Tampan 1

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Owh..., kapan kakak Jus Jerukku akan tampil?? Xiaotu menganggukkan kepala dan terus bertanya.

"...." Guru Zhao terdiam dan menoleh melihat Xiaotu. Dengan nada pelan Guru Zhao bertanya: "Gadis kecil, di dalam matamu apakah hanya ada Kakak Jus Jeruk seorang??"

"Iyaa!!" Xiaotu dengan semangat menganggukkan kepalanya.

"Kakak Jus Jerukmu akan tampil nomor dua." Guru Zhao menundukkan kepala dan melihat daftar rangkaian acara yang ada di tangannya, lalu memandang Xiaotu dan berkata: "Kebetulan kelas kami butuh orang untuk mengirim bunga, maukah kamu pergi kesana dan melakukannya?" 

"Maksudmu mengirim bunga untuk kakak Jus Jeruk??" Seketika mood Xiaotu membaik.

"Bukan, kakak jus jerukmu adalah pengiring, kamu harus memberikan bunga kepada penarinya." Guru Zhao mengatakannya sambil tersenyum.

"Baiklah." Xiaotu memikirkan sesuatu, lalu tiba-tiba tersenyum dan berkata: "Kalau begitu aku mau mengirim bunga."

"Bagus, kamu harus perhatikan, yang memakai baju merah di tengah-tengah barisan pertama adalah yang memimpin tarian." Guru Zhao menjelaskan dengan sangat jelas.

Dengan berakhirnya kata-kata pembuka oleh MC, sebuah lantunan musik terdengar, dan sekelompok gadis berbaju putih muncul dari dua sisi panggung.

"Edelweiss, edelweiss, kau menyambutku tiap pagi, engkau putih dan bening, melihatmu aku sangat bahagia..."

Selama diputarnya lagu Edelweiss, sekelompok gadis yang memakai gaun tari berwarna putih berputar dengan anggun. Panggung seketika berubah menjadi seperti surga yang dipenuhi peri salju. Bagaikan menghembuskan udara segar kepada para pemirsa.

Xiaotu yang duduk di kursi, tidak memalingkan pandangannya dari pertunjukan itu. Dalam benak Xiaotu hanya merasa sekolmpok kakak-kakak yang memakai baju tari berwarna putih itu sangat cantik.

Sepertinya kakak yang baru saja memberinya permen juga memakai baju tari seperti itu?

Terdengar tepuk tangan yang sangat meriah ketia tarian Edelweis berakhir.

Bersamaan dengan tepuk tangan dari penonton, MC naik ke atas panggung dengan senyuman dan memuji pertunjukan yang baru saja berakhir. MC mengaitkan pertunjukkan yang sebelumnya dengan pertunjukan selanjutnya, lalu mengumumkan pertunjukan kedua yang akan ditampilkan oleh siswa kelas 4. (Terdengar musik Jingle Bell)

Tirai di atas panggung perlahan terbuka, sebuah piano hitam terlihat berkilauan di bawah cahaya lampu, lalu ada Cheng Zhiyan yang memakai jas hitam, kemeja putih, dan dasi merah duduk dengan tenang di depan piano. 

Denting piano, terdengar seperti air yang perlahan mengalir keluar dari ujung jari Cheng Zhiyan. 

Musik Jingle Bell yang merdu dan lembut seketika menenangkan penonton yang baru saja bersorak sorai.

Sepasang mata Xiaotu yang berkaca-kaca mengarah pada Cheng Zhiyan yang sedang memainkan piano diatas panggung.

Xiaotu tertegun, mata Xiaotu tertuju pada keyboard piano, wajah, dan hidung mancung Cheng Zhiyan yang terlihat dari samping, bibir merah muda pucat yang sedikit terangkat, kulit Cheng Zhiyan yang seputih giok bersinar lembut di bawah cahaya lampu.

Seiring dengan jari-jari panjang dan rampingnya yang menari dengan anggun di atas piano, lantunan musik merdu yang lembut perlahan-lahan terdengar menjadi lebih hidup, diikuti dengan dua barisan anak-anak berbaju merah, melompat keluar dan membunyikan lonceng.

"Apakah kamu kelihatan? Ditengah-tengah yang memakai baju merah dan mengenakan topi, dia lah yang akan kamu beri bunga nanti." Guru Zhao berbisik dari samping Xiaotu sambil menunjuk gadis kecil yang sedang menari diatas panggung.

"Iya, aku melihatnya.." Xiaotu menganggukkan kepalanya, namun matanya masih memandangi Cheng Zhiyan yang sedang bermain piano.

"Kamu nanti dari sebelah sana, di sana ada tangga kecil, apakah kamu melihatnya?"

avataravatar
Next chapter